Di tengah perhelatan KTT G20 yang sedang berlangsung, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pernyataan penting terkait kondisi kelaparan di dunia. Dalam acara tersebut, ia menegaskan bahwa sebanyak 720 juta penduduk di seluruh dunia masih mengalami kelaparan. Pernyataan ini menjadi sorotan utama dalam diskusi global tentang isu pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Pernyataan Airlangga tidak hanya menjadi informasi untuk para peserta KTT G20, tetapi juga menjadi alarm bagi dunia untuk lebih serius menghadapi masalah kelaparan yang semakin mengkhawatirkan. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai data kelaparan global, penyebabnya, serta upaya-upaya yang dilakukan oleh negara-negara untuk memerangi kelaparan.
Data Kelaparan Global yang Mengkhawatirkan

Laporan PBB menyebutkan bahwa konflik, ketidakstabilan ekonomi, dan cuaca ekstrem telah berkontribusi terhadap kelaparan yang diderita 733 juta orang di tahun 2023. Angka ini meningkat dari sebelumnya, menunjukkan bahwa masalah kelaparan semakin parah.
Menurut laporan State of Food Security and Nutrition in the World yang dirilis oleh lima badan PBB, satu dari 11 orang di seluruh dunia mengalami kelaparan. Di Afrika, situasinya lebih buruk lagi, dengan satu dari lima orang mengalami kelaparan. Laporan ini juga menyebutkan bahwa jika tren saat ini terus berlanjut, sekitar 582 juta orang akan mengalami kekurangan gizi kronis pada akhir dekade ini, setengahnya di Afrika.
Penyebab Utama Kelaparan di Dunia

Kelaparan bukanlah masalah sederhana. Banyak faktor yang menyebabkan kelaparan, termasuk konflik, perubahan iklim, dan krisis ekonomi. Konflik seperti di Gaza, Ukraina, dan Sudan membuat banyak orang kehilangan akses ke makanan yang layak. Perubahan iklim juga berdampak besar, karena bencana alam seperti banjir dan kekeringan mengganggu produksi pertanian.
Krisis ekonomi juga menjadi penghambat. Banyak negara miskin kesulitan membeli makanan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Bahkan di negara-negara berkembang, harga makanan sering kali melonjak, membuat banyak orang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.
Upaya Global untuk Memerangi Kelaparan
Dalam KTT G20, masalah kelaparan menjadi salah satu agenda utama. Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming, turut menyampaikan pentingnya ketahanan pangan sebagai investasi strategis. Ia menekankan bahwa setiap negara harus memiliki kebijakan yang mendukung ketahanan pangan, terutama mengingat 270 juta penduduk dunia masih mengalami kelaparan.
Selain itu, beberapa negara telah mencoba solusi inovatif. Contohnya, sistem pembayaran digital seperti QRIS yang digunakan di Indonesia telah diadopsi oleh beberapa negara ASEAN dan Asia lainnya. Solusi teknologi ini bisa menjadi contoh bagaimana teknologi dapat digunakan untuk mempercepat distribusi bantuan pangan.
Kritik Terhadap Kebijakan Pemerintah
Meski inflasi di Indonesia relatif rendah dibandingkan negara-negara G20 lainnya, ada yang mempertanyakan apakah angka ini benar-benar mencerminkan kinerja ekonomi yang baik. Sebuah studi dari Bank Dunia menunjukkan bahwa inflasi yang rendah di Indonesia bisa disebabkan oleh intervensi pemerintah, seperti subsidi dan pengendalian harga.
Namun, intervensi ini bisa berdampak negatif dalam jangka panjang. Misalnya, pengendalian harga bisa mengurangi kompetisi pasar dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara menjaga stabilitas harga dan membiarkan pasar bekerja secara alami.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Masalah kelaparan adalah tantangan global yang membutuhkan kerja sama internasional. Diperlukan dukungan keuangan yang lebih besar untuk membangun sistem pangan yang lebih kuat. Menurut laporan PBB, antara $176 miliar hingga $3,98 triliun diperlukan untuk memerangi kelaparan pada tahun 2030.
Donor, organisasi internasional, dan kelompok bantuan harus bekerja sama lebih baik. Laporan tersebut menyarankan agar proyek-proyek yang dilakukan lebih koordinasi dan berkelanjutan, bukan hanya proyek darurat.
Kesimpulan
Airlangga Hartarto menyampaikan data penting dalam KTT G20 bahwa 720 juta penduduk dunia masih mengalami kelaparan. Ini menjadi peringatan bahwa masalah kelaparan belum terselesaikan dan membutuhkan tindakan nyata. Dari data kelaparan global hingga upaya pemerintah dan solusi inovatif, semua elemen ini menunjukkan bahwa kita harus lebih waspada dan bekerja sama untuk memastikan setiap orang memiliki akses ke makanan yang cukup.
Jika kita ingin dunia bebas dari kelaparan, maka langkah-langkah yang diambil hari ini akan sangat menentukan masa depan. Mari kita dukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan organisasi internasional untuk memerangi kelaparan dan membangun dunia yang lebih adil.

















