Ancaman Digital Detox Massal: Mengapa Gen Z Merasa Lelah dengan Media Sosial?

Lead: Generasi Z di Indonesia mulai mengalami kelelahan akibat intensitas penggunaan media sosial yang tinggi, sehingga mendorong tren digital detox. Penelitian menunjukkan dampak negatif penggunaan berlebihan terhadap kesehatan mental dan fisik.

H2 — Fakta Utama

Penggunaan media sosial (medsos) oleh generasi Z di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Berdasarkan penelitian dari Universitas Airlangga (UNAIR), 22.423 individu berusia 20 tahun yang tersebar di 297 kabupaten/kota menunjukkan bahwa penggunaan medsos memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Kecanduan medsos diklasifikasikan sebagai bagian dari problematic internet use, ditandai oleh durasi, intensitas, dan frekuensi penggunaan yang melebihi batas wajar.

Atika Dian Ariana MSc MPsi, dosen psikologi UNAIR, menjelaskan bahwa penggunaan medsos lebih dari lima jam sehari dapat dianggap sebagai problematik. “Faktor-faktor lain termasuk obsesi, pengabaian terhadap hal-hal di luar medsos, dan kehilangan kontrol,” ujarnya. Dampaknya tidak hanya pada kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, tetapi juga masalah fisik seperti gangguan tidur dan kelelahan mata.








H2 — Konfirmasi & Narasi Tambahan

Menurut penelitian University of Glasgow, penggunaan media sosial yang berlebihan terkait dengan gejala depresi dan kualitas tidur yang buruk. Ini memperkuat temuan dari UNAIR yang menyebutkan bahwa penggunaan medsos berlebihan berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.

Ahli psikologi Atika Dian Ariana menekankan bahwa terapi psikologis yang umum digunakan untuk kecanduan, baik substance maupun non-substance, lebih berfokus pada modifikasi perilaku. “Terapi ini melibatkan psikoedukasi dan pembentukan pola pikir yang lebih sehat,” katanya. Ia menambahkan bahwa penting untuk memberikan alternatif coping yang lebih sehat bagi individu yang cenderung menggunakan medsos sebagai solusi atas stres atau masalah.




H2 — Analisis Konteks

Tren digital detox semakin populer di kalangan Gen Z, karena mereka merasa lelah dengan intensitas media sosial. Menurut penulis artikel Ashvinderjeet Kaur, Gen Z menghabiskan rata-rata enam jam atau lebih per hari online, yang membuat mereka merasa kelelahan. Tren ini bukan sekadar fase sementara, tetapi merupakan perubahan mindset dalam cara hidup mereka.

“Kami belajar untuk menetapkan batasan dengan teknologi, memprioritaskan kesehatan mental, dan menikmati dunia di luar media sosial,” tulisnya. Penelitian King’s College London pada 2023 menunjukkan bahwa mengurangi waktu layar dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kebahagiaan secara keseluruhan.

H2 — Data Pendukung

Berdasarkan data dari UNAIR, kecanduan medsos memengaruhi 22.423 individu berusia 20 tahun. Penggunaan medsos lebih dari lima jam sehari dianggap sebagai problematik. Selain itu, studi University of Glasgow menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berlebihan terkait dengan gejala depresi dan kualitas tidur yang buruk.

Penelitian King’s College London pada 2023 juga menemukan bahwa mengurangi waktu layar dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kebahagiaan. Hal ini membuktikan bahwa digital detox bukan hanya tren, tetapi juga solusi nyata untuk kesejahteraan mental dan fisik.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *