Ayah Tiri Simpan Jasad Alvaro di Garasi Sebelum Membuang ke Tenjo: Kasus yang Menggemparkan

Kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho (6) yang hilang selama delapan bulan akhirnya terungkap. Polisi mengungkap bahwa jasad bocah tersebut disimpan di garasi selama tiga hari sebelum dibuang ke wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor. Kasus ini mengejutkan masyarakat karena melibatkan ayah tiri korban sebagai pelaku utamanya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas kronologi penemuan jasad Alvaro, motif pembunuhan, dan bagaimana polisi berhasil mengungkap kasus ini. Artikel ini juga akan menjelaskan peran saksi kunci dan proses hukum yang berlangsung setelah penemuan jasad. Baca terus untuk memahami seluruh detail kasus yang menggemparkan ini.

Kronologi Penemuan Jasad Alvaro

Penemuan jasad Alvaro dimulai dari pemeriksaan saksi kunci inisial G. Saksi ini mengakui bahwa ia pernah diajak oleh tersangka AI untuk membuang plastik berisi mayat Alvaro. Namun, saksi G tidak mengetahui pasti isi dari plastik tersebut. Pelaku menyampaikan bahwa isinya adalah bangkai anjing, sehingga saksi G tidak mengecek lebih lanjut.

Dari keterangan saksi G, polisi kemudian melakukan pencarian dengan bantuan anjing pelacak K9. Hasilnya, polisi menemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro di Jembatan Cilalay, Tenjo, Jawa Barat. Meski demikian, polisi masih membutuhkan hasil tes DNA untuk memastikan identitas jasad tersebut.

Motif Pembunuhan Alvaro

Motif utama dari pembunuhan Alvaro adalah balas dendam. Pelaku, AI, mengaku ingin membalaskan dendam terhadap istrinya, ibu Alvaro. Dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya menjadi alasan pelaku melakukan tindakan ekstrem.

Dari rekam jejak digital pelaku, penyidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan emosional. Kalimat seperti “gimana caranya gue balas dendam” muncul berulang kali dalam konteks kemarahan dan rasa sakit hati yang ia tunjukkan ke pihak tertentu. Hal ini membuktikan bahwa motivasi balas dendam bukanlah sekadar dugaan, tetapi benar-benar ada.

Jasad Disimpan di Garasi Selama Tiga Hari

Setelah Alvaro meninggal, jasadnya tidak langsung dibuang ke Tenjo. Menurut pengakuan tersangka AI, jasad korban disimpan di garasi selama tiga hari. Pada masa itu, mobil warna silver ditempatkan di belakang garasi sebagai tempat penyimpanan jasad.

Pada tanggal 9 Maret 2025, jenazah Alvaro akhirnya dibuang ke Jembatan Cilalay, wilayah Tenjo. Proses pembuangan dilakukan menggunakan mobil, dan jasad korban dibiarkan terbuka tanpa perlindungan apapun.

Pelaku Bunuh Diri Setelah Ditetapkan sebagai Tersangka

Belum sempat menjalani proses hukum, pelaku AI mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia ditemukan dalam posisi gantung diri di ruang konseling Polres Jakarta Selatan. Pengakuan pelaku sendiri tentang niat balas dendam membuat polisi menetapkan AI sebagai tersangka.

Polisi menjelaskan bahwa AI dititipkan di ruang konseling untuk pemeriksaan medis. Pada malam hari, AI meminta izin ke toilet dan akhirnya mengakhiri hidupnya dengan menggunakan celana. Hasil visum menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan lain pada tubuhnya, hanya luka lecet tekan di leher.

Peran Saksi Kunci dalam Kasus Ini

Saksi kunci inisial G berperan penting dalam mengungkap lokasi jasad Alvaro. Saksi ini mengakui bahwa ia pernah diajak oleh pelaku untuk membuang plastik berisi mayat. Meskipun tidak tahu pasti isi plastik tersebut, informasi ini memberikan petunjuk penting bagi polisi.

Dengan bantuan anjing pelacak K9, polisi kemudian melakukan pencarian dan akhirnya menemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro. Proses ini menunjukkan betapa pentingnya peran saksi kunci dalam penyelidikan kasus seperti ini.

Kesimpulan

Kasus kematian Alvaro Kiano Nugroho yang hilang selama delapan bulan akhirnya terungkap. Pelaku, ayah tiri korban, mengakui telah membunuh Alvaro karena motif balas dendam. Jasad bocah tersebut disimpan di garasi selama tiga hari sebelum dibuang ke wilayah Tenjo. Akhirnya, polisi berhasil menemukan jasad Alvaro berkat bantuan saksi kunci dan anjing pelacak K9.

Meski pelaku telah meninggal, kasus ini tetap menjadi perhatian publik. Keluarga korban dan masyarakat menuntut keadilan serta transparansi dari pihak berwajib. Dengan penemuan jasad Alvaro, harapan untuk memahami seluruh kebenaran kasus ini semakin besar.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *