Bibit Siklon 95B Berpotensi Masuk Sumatra, Banjir Besar Melanda Malaysia

Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Malaysia dan dampak cuaca ekstrem di Sumatera Barat kini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pihak berwenang. Hal ini dipicu oleh keberadaan bibit siklon tropis 95B yang terbentuk di wilayah Malaysia. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai potensi masuknya siklon tersebut ke daratan Sumatra serta dampak banjir yang terjadi di Malaysia.

Apa Itu Bibit Siklon Tropis 95B?

Peta Pergerakan Bibit Siklon 95B

Bibit siklon tropis 95B adalah sistem tekanan rendah yang terbentuk di perairan Selat Malaka, tepatnya di sebelah timur Aceh. Sistem ini mulai terbentuk pada Jumat, 21 November 2025, dan telah menunjukkan peningkatan kekuatan dalam beberapa hari terakhir. Meski belum sepenuhnya berkembang menjadi siklon tropis, aktivitasnya sudah memengaruhi pola cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia dan Malaysia.

Menurut data dari European Centre for Medium-Range Weather Forecast (ECMWF), peluang bibit siklon 95B untuk masuk ke daratan Sumatra mencapai 90 hingga 100 persen. Ini membuat situasi semakin memprihatinkan, karena jika benar-benar mendarat, dampaknya bisa sangat destruktif.

Dampak Cuaca Ekstrem di Sumatera Barat

Banjir di Kota Kelantan, Malaysia

Cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Barat dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh konvergensi angin yang terjadi akibat keberadaan bibit siklon 95B. Konvergensi ini menyebabkan awan-awan hujan tumbuh secara masif, sehingga hujan turun secara terus-menerus, baik pagi, siang, maupun malam.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa kondisi ini tidak biasa dan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan galodo. Di Kabupaten Padang Pariaman, misalnya, sebanyak 3.076 rumah terendam banjir, dengan ratusan warga mengungsi. Banjir juga merusak fasilitas umum, jalan, dan lahan pertanian.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan memantau informasi resmi. Mereka juga menyarankan agar masyarakat mempersiapkan diri dengan menyiapkan Tas Siaga Bencana yang berisi kebutuhan dasar selama tiga hari.

Banjir Besar di Malaysia

Di sisi lain, banjir besar yang melanda Malaysia juga dipengaruhi oleh keberadaan bibit siklon 95B. Hujan deras yang terus-menerus dalam beberapa hari terakhir telah menyebabkan banjir di tujuh dari 13 negara bagian di Malaysia. Total korban banjir mencapai lebih dari 10.922 orang, dengan Kelantan menjadi daerah yang paling parah terkena dampak.

Di Kelantan, jumlah korban meningkat menjadi 8.248 orang dari 3.022 keluarga. Sementara itu, di Penang, jumlah korban banjir tercatat sebanyak 242 jiwa dari 57 keluarga. Di Perlis, yang berbatasan langsung dengan Thailand, jumlah korban banjir meningkat menjadi 811 orang dari 243 keluarga.

Otoritas Malaysia juga sedang bersiap menghadapi kemungkinan banjir yang melanda ibu kota, Kuala Lumpur. Debit air di Sungai Gombak dan Sungai Klang, dua sungai utama yang menjadi cikal bakal nama Kuala Lumpur, mengalami peningkatan.

Ancaman dan Persiapan Menghadapi Siklon Tropis 95B

Meskipun bibit siklon 95B masih dalam tahap awal, ancamannya tidak bisa dianggap remeh. Menurut Erma Yulihastin, peneliti iklim dan atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kejadian ini sangat langka jika 95B benar-benar berkembang menjadi siklon tropis dan mendarat di Sumatra. Ia menyebut kejadian seperti ini terjadi 100 hingga 400 tahun sekali.

Jika benar-benar mendarat, dampak angin kencang dari siklon ini bisa sangat destruktif. Oleh karena itu, BMKG dan BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi arahan resmi dari pihak berwenang. Mereka juga menyarankan agar masyarakat melakukan persiapan seperti memangkas pohon rapuh, memeriksa kekuatan bangunan, serta menyiapkan Tas Siaga Bencana.

Kesimpulan

Bibit siklon tropis 95B yang terbentuk di wilayah Malaysia memiliki potensi besar untuk masuk ke daratan Sumatra, yang dapat memicu cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Di sisi lain, banjir besar yang melanda Malaysia juga dipengaruhi oleh keberadaan siklon ini. Masyarakat di kedua wilayah harus tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi dari pihak berwenang.

Dengan persiapan yang matang dan kesadaran akan bahaya bencana, masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman yang muncul dari fenomena alam ini. Jangan lupa untuk selalu memperbarui informasi dan menjaga keselamatan diri serta keluarga.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *