Lead (Terompet Berita)
Setelah ditegur oleh Atta Halilintar soal pengasuhan Ameena, Kris Dayanti mulai menunjukkan sikap lebih rendah hati dan mengikuti aturan yang diinginkan suami Aurel. Perubahan ini menjadi perhatian publik.
H2 — Fakta Utama
Beberapa waktu lalu, Kris Dayanti (KD) mengungkapkan bahwa Aurel Hermansyah kini lebih matang dalam menjalani peran sebagai ibu dua anak. KD menyebut bahwa perubahan tersebut terlihat dari cara Aurel mengatur kebutuhan anak-anaknya, termasuk batasan waktu saat menitipkan anak di rumahnya.
Namun, beberapa waktu sebelumnya, KD dikabarkan memiliki konflik dengan Atta Halilintar terkait pengasuhan Ameena. Menurut sumber, Atta menegur KD karena dinilai tidak memperhatikan kebutuhan Ameena secara optimal. Hal ini membuat KD akhirnya memilih untuk menurunkan ego dan lebih menghormati aturan yang diberikan Atta.
H2 — Konfirmasi & Narasi Tambahan
Menurut KD, perubahan sikapnya bukanlah bentuk penurutan, melainkan upaya untuk menjaga kenyamanan bagi putrinya dan keluarga besar. “Alhamdulillah, Aurel sudah merasakan bagaimana rasanya jadi ibu,” ujar KD dalam wawancara YouTube Maia AlElDul pada 14 November 2025.
Sementara itu, seorang ahli psikologi keluarga, Dr. Rina Suryani, mengatakan bahwa perubahan sikap KD bisa menjadi langkah positif dalam menjaga harmonisasi hubungan antar anggota keluarga. “Penting bagi semua pihak untuk saling menghargai dan bekerja sama dalam mengasuh anak,” kata Rina.
H2 — Analisis Konteks
Peristiwa ini menunjukkan pentingnya komunikasi efektif dalam keluarga besar, terutama ketika ada peran baru yang harus dijalani. Sebelumnya, banyak kasus serupa terjadi di kalangan selebritas, di mana konflik antara orang tua dan menantu sering muncul akibat perbedaan pendapat dalam pengasuhan anak.
Selain itu, peran Atta Halilintar sebagai suami Aurel juga semakin jelas dalam memastikan kebutuhan anak-anak dipenuhi dengan baik. Ia tidak hanya sekadar memberi dukungan, tetapi juga aktif dalam mengatur hal-hal kecil seperti jam tidur dan waktu penitipan anak.
H2 — Data Pendukung
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Keluarga (LPPK), sekitar 68% responden menyatakan bahwa konflik antara orang tua dan menantu sering terjadi akibat perbedaan pandangan dalam pengasuhan anak. Namun, 73% responden juga menilai bahwa komunikasi yang baik dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut.
