Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Serahkan Kasus Penembakan Petani Bengkulu Selatan ke Aparat Penegak Hukum

RADAR.CO.ID – Momen berbeda terlihat di Teras Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (24/9). Gubernur Bengkulu Helmi Hasan memilih duduk lesehan bareng petani dalam aksi memperingati Hari Tani Nasional 2025. Dalam kesempatan itu, Helmi mendengarkan langsung aspirasi petani, mahasiswa, dan organisasi lingkungan yang menuntut penyelesaian konflik agraria di berbagai daerah.

Kasus penembakan petani di Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, kini menjadi sorotan utama. Peristiwa ini terjadi pada Senin (24/11), ketika lima petani mengalami luka tembak akibat dugaan tindakan oknum keamanan perusahaan sawit. Komnas HAM menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut dan meminta Polda Bengkulu segera mengusut tuntas kasus ini.

Bacaan Lainnya

Kronologi Lengkap

Peristiwa penembakan terjadi saat para petani Pino Raya menemukan alat berat perusahaan menghancurkan tanaman mereka. Keributan pecah pada pukul 10.45 WIB dan memanas hingga pukul 12.45 WIB. Seorang anggota keamanan PT Agro Bengkulu Selatan diduga menembakkan senjata api ke arah petani, mengenai B di bagian dada. Pelaku kemudian menembak secara membabi buta ke arah warga, menyebabkan empat korban lainnya dengan luka tembak di berbagai bagian tubuh.

Menurut informasi dari Polda Bengkulu, penyidik sedang mendalami kepemilikan senjata api dan penggunaan senjata tajam dalam konflik tersebut. “Terkait masalah senjata api ini masih dalam proses pendalaman oleh penyidik Satreskrim Polres Bengkulu Selatan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu Kombes Pol. Andy Pramudya Wardana.

Mengapa Menjadi Viral?

Kejadian penembakan petani di Pino Raya menjadi viral karena adanya video dan laporan media yang menunjukkan tindakan keras dari pihak keamanan perusahaan. Video tersebut menyebar cepat di media sosial, memicu reaksi publik yang marah dan prihatin. Netizen mulai menyoroti isu pelanggaran hak asasi manusia serta kurangnya perlindungan bagi petani dari ancaman perusahaan.

Selain itu, komentar-komentar dari tokoh masyarakat dan aktivis lingkungan juga memperkuat viralitas kasus ini. Mereka menuntut transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini. Hal ini membuat isu ini menjadi topik hangat di kalangan masyarakat luas.

Petani Bengkulu Selatan korban penembakan di Pino Raya

Respons & Dampak

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyatakan bahwa kasus penembakan petani akan sepenuhnya diserahkan kepada aparat penegak hukum (APH). Ia menegaskan bahwa rakyat tidak boleh kehilangan haknya dan petani harus tetap bisa bertani. Helmi juga menekankan pentingnya penyelesaian konflik agraria secara adil dan transparan.

Komnas HAM juga meminta Polda Bengkulu untuk segera mengusut tuntas peristiwa penembakan, termasuk memeriksa kepemilikan dan penggunaan senjata api oleh pihak keamanan perusahaan. Mereka juga meminta kepolisian memastikan proses hukum berjalan transparan dan akuntabel, serta menjamin perlindungan keamanan bagi para korban.

Komnas HAM mengecam penembakan petani di Pino Raya

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Direktur Walhi Bengkulu Dody Faisal meminta Polda Bengkulu untuk mengusut tuntas kejadian penembakan, termasuk kepemilikan senjata api yang dimiliki oleh pihak keamanan perusahaan sawit. Ia juga menyerukan perlindungan keamanan bagi korban, keluarga korban, dan petani Pino Raya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bengkulu Selatan Iptu Akhyar Anugerah mengatakan pihaknya masih dalam proses pengumpulan bukti dan keterangan terkait kejadian tersebut. “Kami masih mengumpulkan informasi, adanya laporan warga tertembak,” ujarnya.

Petani korban penembakan di Pino Raya dibawa ke rumah sakit

Penutup — Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya

Kasus penembakan petani di Pino Raya, Bengkulu Selatan, kini menjadi fokus utama masyarakat dan aparat hukum. Gubernur Bengkulu Helmi Hasan telah menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke APH. Publik menantikan hasil investigasi yang transparan dan adil. Apa yang ditunggu publik berikutnya adalah kepastian hukum dan perlindungan bagi para korban.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *