IMAGE: Oknum TNI di OKI Sumsel Diduga Aniaya Kades Hingga Babak Belur

Oknum TNI di OKI Sumsel Diduga Aniaya Kades Hingga Babak Belur, Ini Fakta Terbaru

Kasus dugaan penganiayaan terhadap Kepala Desa Cahaya Bumi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, oleh oknum anggota TNI kembali menjadi perhatian publik. Kejadian ini memicu respons dari berbagai pihak, termasuk pihak militer dan masyarakat setempat.

Bacaan Lainnya

Kronologi Lengkap

Korban, Komaruddin dan kakaknya Zainal Abidin, diduga dianiaya oleh oknum TNI saat mengunjungi area kebun PT Wilmar Buluh Cawang Plantation pada Senin (20/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Kedua korban datang untuk menanyakan kondisi warga desa yang dikabarkan diamankan karena dugaan pencurian buah sawit.

Komaruddin mengaku tiba dengan niat baik, memperkenalkan diri sebagai kepala desa. Namun, ia justru menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan oknum yang berjaga di area perusahaan. Ia tidak mengetahui jumlah pelaku karena situasi yang ramai.

Saat itu, Zainal Abidin datang menyusul dan mencoba merekam kejadian tersebut menggunakan ponsel. Upayanya ini justru membuatnya ikut menjadi sasaran pengeroyokan. Keduanya kemudian dibawa ke dalam mobil dan masih terus dipukul.

Setelah beberapa waktu, Kanit Polsek Lempuing dan pihak KTU perusahaan tiba di lokasi dan mengevakuasi korban ke IGD RSUD Kayuagung. Dokter jaga IGD RSUD Kayuagung, dr. Rertiko, membenarkan bahwa dua pasien dengan luka akibat pengeroyokan telah diterima.

Kedua korban kini masih menjalani perawatan medis dan mengaku mengalami sesak napas akibat penganiayaan yang dialami.

Mengapa Menjadi Viral?

Kasus ini menjadi viral karena adanya video dan laporan dari korban serta keluarganya yang menunjukkan kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI. Video tersebut tersebar di media sosial dan mendapat perhatian luas dari masyarakat. Selain itu, kejadian ini juga memicu diskusi tentang penegakan hukum dan tanggung jawab institusi militer terhadap tindakan oknum anggotanya.

Respons & Dampak

Kodam II/Sriwijaya membenarkan adanya penganiayaan terhadap kades di OKI oleh anggotanya. Pihaknya sedang memproses anggotanya yang terlibat dengan aksi tersebut. Kapendam II/Sriwijaya, Letkol Inf Yordania, menyampaikan permintaan maaf kepada korban, keluarga korban, dan masyarakat OKI.

Adapun anggota yang diduga melakukan penganiayaan berasal dari satuan Brigif 8/Garuda Cakti Kodam II/Sriwijaya. Sebanyak 9 oknum prajurit TNI diperiksa terkait dugaan penganiayaan tersebut. Mereka kini sudah dibawa ke Denpom Palembang untuk pemeriksaan lanjutan.

Pangdam II Sriwijaya menyatakan sangat kecewa atas kejadian ini dan menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan sama sekali. Jika terbukti melakukan pelanggaran, para anggota akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Proses Pemeriksaan Oknum TNI di Denpom Palembang

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Menanggapi kejadian ini, anggota DPRD Sumsel, Jauhari, menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oknum di luar prosedur dan protap. Sementara itu, Letda Kav Adam dari Unit Intel Kodim 0402 mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menuju lokasi untuk melakukan mediasi dan klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Kasus ini kini tengah menjadi perhatian publik, dan warga berharap agar penegakan hukum dilakukan secara adil tanpa pandang bulu.

Penutup

Kasus penganiayaan terhadap Kades oleh oknum TNI di OKI Sumsel menunjukkan pentingnya transparansi dan tanggung jawab institusi militer. Publik menantikan hasil pemeriksaan lanjutan dan tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *