Banjir Bandang Menghancurkan Ratusan Rumah di Lebak, Akses Jalan Terputus

LEBAK – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Lebak, Banten, pada Rabu (4/12/2024) dini hari, mengakibatkan ratusan rumah terendam air dan akses jalan utama terputus. Peristiwa ini memicu kekhawatiran masyarakat dan menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari.

Banjir bandang terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut selama lima jam lebih. Sungai Cikeusik meluap, sehingga air menggenangi tiga kampung di Kecamatan Wanasalam, yaitu Kampung Cipedang, Kampung Suka Maju, dan Kampung Pakbar. Diperkirakan sekitar ratusan rumah terendam dengan ketinggian antara 20-60 sentimeter.

Bacaan Lainnya

Ratusan rumah terendam banjir di Lebak

Kronologi Lengkap

Peristiwa banjir bandang dimulai pada pukul 03.00 WIB, saat hujan deras mengguyur wilayah Lebak. Curah hujan tinggi menyebabkan sungai Cikeusik meluap, sehingga air mengalir ke pemukiman warga. Pemkab Lebak segera merespons dengan mengerahkan tim evakuasi dan perahu untuk membantu warga yang terjebak.

Kepala BPBD Lebak Febby Rizky Pratama menjelaskan bahwa daerah tersebut sering terkena banjir karena lokasinya berada di tengah aliran sungai. “Kami meminta masyarakat waspada, karena curah hujan tinggi bisa memicu bencana,” ujarnya.

Saat ini, warga masih bertahan di rumah mereka karena banjir belum surut. Tim BPBD dan Baznas telah menyiagakan logistik dan perahu untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Mengapa Menjadi Viral?

Peristiwa banjir bandang di Lebak viral di media sosial karena video dan foto-foto kondisi rumah-rumah yang terendam serta akses jalan yang terputus. Postingan-postingan ini menyebar cepat, terutama di platform seperti Instagram dan Twitter, mencerminkan kekhawatiran publik atas bencana alam yang terjadi.

Selain itu, banyak netizen mengkritik kurangnya penanganan bencana di daerah tersebut, terutama karena wilayah Lebak sering dilanda banjir. Hal ini memperkuat respons masyarakat terhadap isu bencana alam yang sering terjadi.

Respons & Dampak

Pemerintah setempat dan lembaga bantuan seperti Baznas langsung melakukan evakuasi dan penyediaan logistik bagi warga yang terdampak. Namun, banjir tetap meninggalkan dampak psikologis dan ekonomi, terutama bagi warga yang rumahnya terendam.

Selain itu, akses jalan menuju destinasi wisata Gunung Luhur juga terganggu akibat longsor. Sejumlah kendaraan tidak bisa melintas, membuat warga terisolir. Tim Pemprov Banten telah menerjunkan alat berat untuk membersihkan material longsoran dan membuka kembali jalur tersebut.

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Menurut data BPBD Lebak, sebanyak 1.694 rumah terendam banjir akibat cuaca ekstrem. Meski banjir belum sepenuhnya surut, pihak berwenang sedang berupaya keras untuk memastikan warga dapat kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu, jalan yang terputus akibat longsor di Desa Majasari, Kecamatan Sobang, sedang dalam proses perbaikan. Tim teknis akan segera bekerja untuk mengembalikan akses jalan agar bisa dilewati kendaraan.

Penutup

Banjir bandang di Lebak menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Masyarakat menantikan upaya pemerintah untuk mencegah bencana serupa di masa depan. Bagaimana tanggapan pihak terkait dan langkah-langkah pencegahan yang akan diambil, menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh publik.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *