Jakarta – Festival Kuliner Lapangan Banteng yang digelar dalam rangka memperingati HUT Jakarta ke-498 berjalan ricuh. Antusiasme pengunjung terhadap acara tersebut sangat tinggi, terutama setelah informasi tentang voucher gratis dibagikan. Hal ini membuat banyak orang berebutan untuk mendapatkan kesempatan.

Kronologi Lengkap
Festival Kuliner Lapangan Banteng dimulai pada hari Jumat (22/6) dan dihadiri oleh ribuan pengunjung. Acara ini merupakan kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan beberapa pihak seperti detikcom dan PT Bank DKI. Dengan lebih dari 60 tenant kuliner dari berbagai daerah di Indonesia, festival ini menjadi ajang menampilkan cita rasa khas Nusantara.
Namun, situasi mulai memanas saat informasi mengenai pembagian voucher gratis disampaikan melalui media sosial. Pengunjung yang sebelumnya berjalan-jalan sambil menikmati makanan langsung berbondong-bondong menuju area pembagian voucher. Tidak sedikit pengunjung yang terjatuh atau tertabrak karena kepanikan.
Mengapa Menjadi Viral?
Kejadian ricuh di Festival Kuliner Lapangan Banteng viral di media sosial karena video-video yang menunjukkan kerumunan pengunjung dan peristiwa rebutan voucher. Video tersebut menyebar cepat, baik melalui aplikasi media sosial seperti Instagram dan TikTok maupun grup percakapan WhatsApp.
Pemicu utama keviralan adalah informasi tentang voucher gratis yang diberikan oleh penyelenggara. Pengunjung merasa bahwa mereka tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini, sehingga membuat suasana menjadi kacau.
Respons & Dampak
Pihak penyelenggara segera memberikan respons atas kejadian tersebut. Mereka menyatakan bahwa pembagian voucher dilakukan secara terbatas dan hanya untuk jumlah tertentu. Namun, hal ini tidak cukup mengurangi kekecewaan para pengunjung yang merasa tidak diberi kesempatan.
Selain itu, kejadian ini juga menimbulkan dampak negatif terhadap reputasi festival. Beberapa pengunjung mengkritik penyelenggara karena kurangnya pengaturan dan pengamanan selama acara berlangsung.
Fakta Tambahan / Klarifikasi
Menurut informasi resmi dari Pemprov DKI Jakarta, voucher gratis hanya diberikan kepada 500 pengunjung pertama yang hadir di festival. Namun, karena antusiasme yang sangat tinggi, jumlah pengunjung yang datang jauh melebihi kapasitas yang ditentukan.
Penyelenggara juga menyatakan bahwa mereka akan melakukan evaluasi terhadap pengelolaan acara agar tidak terulang kembali. Mereka berjanji untuk meningkatkan pengamanan dan pengaturan selama acara berlangsung.
Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya
Festival Kuliner Lapangan Banteng yang awalnya dinanti-nanti berakhir dengan kejadian ricuh akibat rebutan voucher gratis. Publik kini menantikan klarifikasi lebih lanjut dari pihak penyelenggara serta tindakan yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.



















