Geger Pembunuhan di Denpasar: Pria Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Tonja

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Geger pembunuhan di Denpasar kembali memicu perhatian publik setelah seorang pria ditemukan tewas dengan luka tusuk di area hutan lindung Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Korban yang diketahui bernama I Pande Gede Putra Palguna (53) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan berbagai luka parah, termasuk bekas luka bakar dan luka tusuk.

Kasus ini viral karena kekejamannya dan motifnya yang terkait utang piutang. Sejumlah warga dan netizen mengkritik kekerasan yang terjadi, sementara polisi sedang melakukan penyelidikan untuk menemukan pelaku.

Bacaan Lainnya

Kronologi Lengkap

Korban ditemukan oleh warga di kawasan hutan Singaraja-Denpasar pada Senin (3/2/2025). Mayat tanpa identitas tersebut ditemukan dengan kondisi penuh luka. Setelah dilakukan pemeriksaan sidik jari, polisi berhasil mengidentifikasi korban sebagai I Pande Gede Putra Palguna, warga asal Gianyar yang tinggal di Kota Bekasi, Jawa Barat.

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa korban dibunuh oleh tiga wanita dengan motif sakit hati akibat utang. Kasus bermula pada 2019 ketika korban berjanji menjualkan hotel milik salah satu tersangka, Leni, dan meminta dana operasional penjualan sebesar Rp5,4 miliar. Namun, korban kemudian menghilang setelah menerima uang tersebut.

Pria Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk di Tonja

Mengapa Menjadi Viral?

Kasus ini menjadi viral karena kekejamannya dan pengungkapan motif utang piutang yang tidak terbayarkan. Video dan foto korban yang ditemukan dengan luka parah beredar di media sosial, memicu reaksi keras dari masyarakat. Selain itu, fakta bahwa pelaku adalah tiga perempuan juga menarik perhatian publik, karena kasus seperti ini jarang terjadi.

Selain itu, informasi tentang adanya pengakuan korban bahwa dia pernah diperkosa oleh salah satu tersangka membuat kasus ini semakin menarik perhatian. Hal ini menunjukkan bahwa kasus ini bukan hanya soal utang, tetapi juga masalah hubungan pribadi yang kompleks.

Penemuan Jasad Pria dengan Luka Tusuk di Tonja

Respons & Dampak

Respons masyarakat terhadap kasus ini sangat beragam. Banyak warga merasa prihatin dan menyampaikan dukungan kepada keluarga korban. Sementara itu, beberapa tokoh masyarakat dan aktivis mengkritik sistem hukum yang dinilai tidak cukup tegas dalam menangani kasus-kasus kekerasan.

Di sisi lain, pihak kepolisian telah menetapkan tiga tersangka, yaitu Leni (57), Oki (38), dan Intan (38). Mereka ditangkap setelah polisi mengamankan mobil yang digunakan untuk membawa korban ke lokasi pembunuhan. Selain itu, barang bukti seperti setrika, botol obat nyamuk, dan alat pemukul juga diamankan.

Tersangka Pembunuhan di Denpasar

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Menurut Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, korban sempat tinggal bersama dua tersangka di indekos yang ditempati oleh Oki dan Intan. Selama tinggal di sana, korban juga meminjam uang sekitar Rp60 juta. Perlahan, hubungan antara korban dan tersangka mulai memburuk, terutama setelah korban disebut sering membohongi mereka.

Setelah emosi memuncak, ketiga tersangka melakukan aksi kekerasan terhadap korban selama 13 hari hingga akhirnya tewas pada 2 Februari 2025. Mayat korban kemudian dibuang ke hutan Desa Pancasari.

Korban Pembunuhan di Hutan Denpasar

Penutup

Kasus pembunuhan di Denpasar dengan motif utang piutang ini memicu banyak pertanyaan tentang keamanan dan perlindungan hukum bagi masyarakat. Publik menantikan perkembangan lebih lanjut dari penyidikan dan proses hukum terhadap para tersangka. Apa yang ditunggu publik berikutnya adalah putusan pengadilan dan tindakan hukum yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *