Jakarta – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan energi nasional tetap aman. Salah satu wilayah yang menjadi fokus adalah Banten, yang dinilai memiliki potensi lonjakan konsumsi BBM dan LPG. Dalam upaya ini, pemerintah dan Pertamina bekerja sama untuk memastikan distribusi berjalan lancar.
Kesiapan ini dikawal langsung oleh pemerintah, termasuk melalui kunjungan kerja Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot ke Integrated Terminal Jakarta, salah satu titik suplai paling vital untuk wilayah Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Wakil Menteri ESDM Yuliot memberikan apresiasi atas kesiapan Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi lonjakan konsumsi energi.
“Kami mengapresiasi kesiapan Pertamina Patra Niaga yang terus memperkuat suplai dan memastikan layanan tetap berjalan baik. Upaya peningkatan stok, pengaturan distribusi, hingga kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem sangat penting untuk menjaga kenyamanan masyarakat pada momen libur Natal dan Tahun Baru nanti,” ujar Yuliot dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 November 2025.
Kronologi Lengkap
Satuan Tugas (Satgas) Nataru 2025/2026 sudah aktif sejak pertengahan November 2025. Satgas ini bertugas memastikan ketersediaan BBM dan LPG secara merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Banten. Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Jaffee Arizon Suardin, menjelaskan bahwa kesiapan energi untuk periode libur panjang dilakukan melalui Satgas Nataru yang aktif sejak 13 November 2025.
“Satgas Nataru dimulai sejak 13 November 2025 untuk memastikan pasokan energi terjaga dengan aman. Sejalan dengan tagline melayani sepenuh hati, kami memastikan bagaimana pelayanan Pertamina saat Nataru dapat mengena di hati masyarakat,” sebut Jaffee.
Pertamina juga melakukan rapat kesiapan stok nasional pada 17 November 2025. Kepala BPH Migas Wahyudi Anas menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi pengawasan secara menyeluruh, terutama di kawasan dengan potensi kenaikan konsumsi BBM.
Mengapa Menjadi Viral?
Isu ketersediaan BBM dan LPG di Banten sempat viral karena adanya keluhan dari masyarakat dan pelaku usaha. Beberapa pengusaha angkutan barang mengeluhkan kelangkaan solar bersubsidi menjelang akhir tahun. Namun, Pertamina membantah hal tersebut dan menegaskan bahwa stok tetap dalam kondisi aman.
Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina PPN Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menjelaskan bahwa tidak ada kekosongan stok. “Jadi tidak ada yang namanya kekosongan stok. Nah sebetulnya terminologi kelangkaan ini sekaligus untuk edukasi itu secara peraturan perundangan itu terjadi apabila ada kekosongan stok yang diakibatkan oleh gangguan distribusi,” katanya.
Respons & Dampak
Respons masyarakat terhadap isu ini bervariasi. Beberapa warga mengkhawatirkan kenaikan harga BBM dan LPG, sementara lainnya mengharapkan kebijakan subsidi yang lebih jelas. Pihak Pertamina juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menyampaikan bahwa perusahaan telah menyiapkan langkah komprehensif untuk memastikan suplai energi aman mulai dari sisi infrastruktur, armada, hingga pelayanan.
“Kami memastikan kesiapan suplai dari berbagai titik utama berjalan lancar, termasuk penataan alur distribusi dari Balongan, Priok, dan Cilacap yang menjadi backbone pasokan di Pulau Jawa,” jelas Mars Ega.
Fakta Tambahan / Klarifikasi
Pertamina mencatat total ketersediaan mencapai 175.193 kiloliter dengan konsumsi harian sekitar 6.610 kiloliter. Ketahanan stok solar di Jawa Tengah dan DIY mencapai 15,6 kali lipat dari kebutuhan harian. Taufiq Kurniawan menegaskan bahwa antrean kendaraan di SPBU tidak berarti BBM langka, melainkan dampak dari lonjakan konsumsi musiman.
“Ini sekaligus edukasi juga untuk masyarakat bahwa apabila ada antrian apapun ya di SPBU itu bukan serta-merta langsung dimaknai sebagai kondisi kelangkaan. Tapi ini memang adanya peningkatan permintaan yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang saya sebutkan tadi untuk kondisi akhir tahun,” katanya.
Penutup – Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya
Pertamina memastikan ketersediaan BBM dan LPG di Banten aman menjelang akhir tahun. Meski ada isu kelangkaan, data menunjukkan bahwa stok cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apa yang ditunggu publik berikutnya adalah realisasi dari komitmen pemerintah dan Pertamina dalam menjaga ketersediaan energi tanpa gangguan.




















