128 Orang Tewas dalam Kebakaran Apartemen Hong Kong, Penyelidikan Dimulai

Korban tewas kebakaran apartemen di Hong Kong terus bertambah. Dalam insiden yang menimpa kompleks perumahan Wang Fuk Court, setidaknya 128 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 79 lainnya cedera. Insiden ini menjadi salah satu kebakaran paling mematikan dalam sejarah Hong Kong.

Kebakaran yang terjadi pada hari Rabu (tanggal 14 Maret) berawal dari lantai bawah dan dengan cepat menyebar ke seluruh bangunan. Faktor utama penyebaran api adalah bahan-bahan seperti polistiren dan jaring pelindung yang dipasang di luar jendela. Menurut pernyataan otoritas setempat, api mencapai suhu hingga 500°C, sehingga menyebabkan kaca pecah dan mempercepat penyebaran api ke dalam ruangan.

Sebanyak delapan orang telah ditangkap atas dugaan korupsi terkait pekerjaan renovasi yang sedang dilakukan di bangunan tersebut. Tiga orang sebelumnya ditahan karena dugaan pembunuhan. Investigasi akan berlangsung selama tiga hingga empat minggu. Tim penyelamat masih melakukan pencarian untuk menemukan korban yang hilang, termasuk 89 jenazah yang belum teridentifikasi dan 16 jenazah yang masih berada di dalam bangunan.

Pihak berwenang mengatakan bahwa alarm kebakaran di semua delapan blok tidak bekerja secara efektif. Beberapa warga mengatakan bahwa alarm kebakaran dinonaktifkan oleh pekerja konstruksi. Hal ini memicu kemarahan di kalangan masyarakat Hong Kong, yang mulai bertanya-tanya siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.

Di lokasi kejadian, puluhan relawan terlibat dalam upaya penyelamatan dan distribusi bantuan. Komunitas lokal juga turut serta dalam membantu keluarga yang kehilangan anggota keluarga. Sejumlah tempat pengungsian dibuka, dan relawan membagikan perlengkapan seperti pakaian dan produk kebersihan.

Relawan membantu korban kebakaran apartemen Hong Kong

Beberapa pekerja migran Indonesia juga ditemukan tewas dalam kebakaran ini. Pihak konsulat Indonesia mengatakan bahwa sekitar 11 pekerja migran lainnya masih hilang. Salah satu korban, Fita, mengungkapkan rasa syukur karena berhasil selamat, namun ia khawatir tentang teman-temannya yang belum diketahui nasibnya.

Korban kebakaran apartemen Hong Kong

Menurut investigasi awal, bahan-bahan yang digunakan dalam renovasi, seperti panel polistiren, disebut sebagai faktor utama penyebaran api. Otoritas setempat menemukan bahwa beberapa material di luar bangunan tidak memenuhi standar ketahanan api. Selain itu, ada dugaan bahwa ada kelalaian dari pihak perusahaan kontraktor yang menangani renovasi.

Bahan-bahan yang diduga mempercepat kebakaran apartemen Hong Kong

Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka memiliki alasan untuk percaya bahwa pihak perusahaan terlibat dalam kelalaian yang menyebabkan kebakaran. Mereka akan terus melakukan penyelidikan untuk menentukan tanggung jawab penuh atas kejadian ini. Sementara itu, pemerintah Hong Kong mengumumkan bahwa bendera resmi akan dikibarkan setengah tiang selama tiga hari sebagai tanda berkabung.

Pemimpin Hong Kong berkabung atas kebakaran apartemen

Dampak dari kebakaran ini sangat besar, baik secara sosial maupun ekonomi. Banyak keluarga kehilangan rumah dan harta benda. Pihak berwenang telah menyiapkan pusat-pusat bantuan dan pengungsian untuk para korban. Di sisi lain, masyarakat Hong Kong mulai mempertanyakan keamanan dan standar keselamatan dalam proyek-proyek renovasi yang sedang berlangsung.

Penyelidikan terhadap kebakaran ini akan terus berlanjut, dan hasilnya akan menjadi dasar bagi langkah-langkah pencegahan di masa depan. Masyarakat Hong Kong tetap menantikan kejelasan dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *