Menginap di hotel merupakan bagian dari pengalaman berwisata yang menawarkan kenyamanan dan pelayanan. Namun, di balik seprai yang selalu rapi dan kamar yang wangi, terdapat kerja keras tim housekeeping yang sering kali tidak terlihat oleh tamu.
Sejumlah praktik sederhana dari tamu ternyata dapat membantu meningkatkan efisiensi layanan sekaligus menunjukkan penghargaan terhadap tenaga kerja tersebut. Berikut adalah tujuh cara agar menjadi tamu hotel yang lebih baik:
1. Menggantung Handuk dan Pakaian Basah
Ploypailin Funnimit, supervisor housekeeping di Twinpalms Surin Beach Phuket, Thailand, menyatakan bahwa menggantung handuk basah atau pakaian renang di tempat yang disediakan seperti di kamar mandi, balkon, atau pengait khusus sangat membantu mencegah penyebaran kelembapan di dalam kamar. Langkah ini mempercepat proses pengeringan udara dan memudahkan pelaksanaan layanan marapihkan tempat tidur.
2. Menjaga Kerapian dan Mengumpulkan Sampah
Mia Pirrello, manajer housekeeping di The Harpeth Hotel, Franklin, Tennessee, Amerika Serikat, menyarankan tamu untuk tidak membiarkan barang pribadi berserakan di atas meja rias atau meja kerja. Selain itu, mengumpulkan gelas bekas, botol kosong, dan sampah lain ke dalam satu tempat sampah atau dekat pintu akan mempercepat proses pembersihan serta memastikan seluruh permukaan dapat didesinfeksi dengan optimal.
3. Mengkomunikasikan Jadwal
Funnimit menambahkan bahwa banyak tamu lupa memberi tahu jadwal keluar-masuk kamar mereka. Menginformasikan waktu yang diinginkan untuk pembersihan baik melalui resepsionis maupun catatan di pintu memungkinkan tim housekeeping mengatur jadwal secara lebih efisien tanpa mengganggu privasi tamu.
4. Menunjukkan Apresiasi melalui Catatan Kecil
Tim housekeeping di berbagai properti menyatakan bahwa catatan terima kasih singkat yang ditinggalkan di atas meja atau tempat tidur memiliki dampak emosional yang besar. Di The Curtis Hotel, Denver, Amerika Serikat, interaksi kecil berupa ucapan terima kasih atau lelucon ringan bahkan sering dibalas dengan personal dari staf.
5. Menyampaikan Keluhan Secara Diplomatis
Ketika sesuatu tak berjalan sesuai harapan seperti kamar yang kurang bersih atau layanan terlambat cara penyampaian keluhan sama pentingnya dengan isinya. Disarankan untuk membicarakannya secara pribadi dengan supervisor, bukan di depan umum yang bisa mempermalukan hotel atau tamu lain.
6. Mengawasi Perilaku Anak-Anak
Liburan keluarga seharusnya menyenangkan, tapi perilaku anak yang tak terkendali bisa merusak pengalaman bagi tamu lain. Pentingnya mendidik anak sejak dini tentang norma hotel, jangan biarkan mereka berlarian di koridor atau berteriak di area umum. Tunjukkan contoh, dan mereka akan belajar menghargai orang lain. Langkah preventif ini memastikan liburan tetap harmonis, di mana kegembiraan satu keluarga tak mengorbankan ketenangan yang lain.
7. Memberikan Tip Secara Rutin dan Tepat Sasaran
Memberikan tip sebaiknya pada pagi hari sebelum meninggalkan kamar merupakan bentuk penghargaan yang paling langsung. Besaran tip yang disarankan adalah US$3–5 per malam untuk hotel standar dan US$5–10 per malam untuk properti mewah. Tip sebaiknya diletakkan dalam amplop bertuliskan “Housekeeping” agar sampai ke petugas yang bertugas pada hari tersebut.
Praktik-praktik di atas, meskipun terlihat sederhana, mencerminkan sikap saling menghormati antara tamu dan penyedia layanan. Dengan menerapkannya, wisatawan tidak hanya mendapatkan pengalaman menginap yang lebih baik, tetapi juga turut mendukung kesejahteraan para pekerja di industri perhotelan.



















