7 Cara Penyebaran HIV yang Umum Terjadi

Cara Penularan HIV yang Perlu Diketahui

HIV, atau Human Immunodeficiency Virus, adalah salah satu infeksi menular yang paling dikhawatirkan. Virus ini menyerang sel-sel kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Ketika seseorang terinfeksi HIV, sistem imun mereka menjadi lebih rentan terhadap penyakit lain. Untuk menghindari risiko terinfeksi, penting untuk memahami cara penularan HIV.

Penularan HIV terjadi ketika ada pertukaran cairan tubuh antara individu yang terinfeksi dan orang yang tidak terinfeksi. Cairan tersebut mencakup darah, air mani, cairan pre-cum, cairan vagina, cairan anal, dan Air Susu Ibu (ASI). Penularan bisa terjadi saat cairan tersebut bersentuhan dengan selaput lendir di area rektum, vagina, penis, atau mulut. Selain itu, penularan juga bisa terjadi jika cairan tersebut mengenai jaringan tubuh yang rusak atau disuntikkan langsung ke aliran darah.

Berikut beberapa cara penularan HIV yang umum:

  1. Transmisi Seksual

    Hubungan seksual yang melibatkan penetrasi, baik vaginal maupun anal, merupakan metode penularan HIV yang paling sering terjadi. Meski HIV tidak selalu menular dalam satu kali hubungan seks, potensi penularan tetap ada karena adanya pertukaran cairan. UNAIDS mencatat bahwa seks anal memiliki risiko 10 kali lebih tinggi dibandingkan seks vaginal. Seseorang dengan HIV yang tidak diobati lebih mudah menularkan virus, terutama jika memiliki luka atau bisul. Namun, risiko ini dapat dicegah dengan pengobatan antiretroviral.

  2. Penggunaan Jarum Suntik Bergantian

    Penggunaan jarum suntik secara bergantian meningkatkan risiko penularan HIV. Hal ini sering terjadi pada kelompok pengguna narkotika yang menggunakan jarum suntik secara bersamaan. Bahkan jika jarum telah disterilkan, risiko penularan tetap tinggi.

  3. Transfusi Darah



    Transfusi darah bisa menjadi jalur penularan HIV jika darah yang diberikan tidak melewati proses pemeriksaan yang ketat. PMI biasanya melakukan screening untuk memastikan darah bebas dari penyakit menular, termasuk HIV. Namun, risiko penularan HIV melalui transfusi darah masih cukup tinggi.

  4. Penularan dari Ibu ke Anak

    HIV bisa ditularkan dari ibu ke anak melalui kehamilan dan persalinan. Kemungkinan penularan sekitar 15—30 persen, tergantung pada jumlah viral load dalam tubuh ibu. Jika ibu menjalani pengobatan antiretroviral secara rutin, risiko penularan bisa sangat diminimalkan.

  5. Melalui ASI



    ASI juga bisa menjadi media penularan HIV jika ibu dengan HIV tidak menjalani pengobatan. Sebanyak 20 persen kemungkinan anak tertular HIV selama 2 tahun menyusui. Namun, risiko ini bisa dihindari dengan pengobatan antiretroviral yang teratur.

  6. Potensi Lain seperti Tindik, Tato, dan Pisau Cukur

    Penggunaan jarum untuk tindik atau tato bisa berisiko jika tidak steril. Begitu pula dengan pisau cukur, yang perlu disterilkan sebelum digunakan. Hindari penggunaan benda-benda ini secara bersamaan untuk mencegah risiko penularan.

  7. Pertukaran Cairan Lainnya

    Beberapa aktivitas seperti seks oral (yang melibatkan ejakulasi di mulut dengan pasangan memiliki luka di area mulut), transplantasi organ, atau ciuman dengan mulut terbuka bisa berisiko. Namun, risikonya sangat rendah jika individu dengan HIV mendapatkan pengobatan teratur.

Pencegahan Penularan HIV



Untuk mencegah penularan HIV, beberapa langkah penting bisa dilakukan, antara lain:
* Berhubungan intim hanya dengan satu pasangan
* Menggunakan kondom saat berhubungan seks
* Menghindari penggunaan jarum suntik atau alat-alat berkaitan darah secara bergantian
* Membuang limbah darah atau cairan tubuh secara aman
* Melakukan pengobatan antiretroviral secara rutin jika didiagnosis HIV

Sebagian besar cara penularan HIV berkaitan dengan gaya hidup. Oleh karena itu, sangat mungkin untuk menekan risiko penularannya.

FAQ Seputar Cara Penularan HIV

Bagaimana HIV dapat menular?

HIV menular melalui pertukaran cairan tubuh dari orang yang sudah terinfeksi, yaitu darah, cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, dan ASI.

Apakah HIV bisa menular melalui hubungan seksual?

Ya. Hubungan seksual tanpa kondom, baik vaginal, anal, maupun oral, dengan orang yang terinfeksi HIV.

Apakah HIV bisa menular dari ibu ke anak?

Ya. Penularan bisa terjadi saat kehamilan, proses persalinan, atau menyusui. Namun, risiko dapat ditekan sangat rendah bila ibu menjalani terapi ARV dan mengikuti panduan medis.

Pos terkait