Ahli Sanitasi Peringatkan Bahaya Kontaminasi Bakteri Pasca Insiden di Tandon Air

Dalam beberapa waktu terakhir, kejadian kontaminasi bakteri di tandon air telah menjadi perhatian serius bagi para ahli sanitasi. Pasca insiden yang terjadi, mereka memperingatkan masyarakat akan potensi bahaya yang bisa muncul akibat kualitas air yang tidak terjaga.

Profesor Ari Fahrial Syam, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menegaskan bahwa risiko penyakit pasca bencana alam banyak muncul dari infeksi bakteri akibat kurangnya alat perlindungan diri bagi korban. “Mereka harus dilengkapi dengan alat pelindung diri saat membersihkan bekas banjir, misal dengan sepatu bot, masker, sarung tangan pelindung kepala dan mata. Mengingat bakteri ini bisa masuk dari luka pada kaki dan tangan atau tertelan,” ujarnya dalam wawancara dengan detikcom.

Kondisi para pengungsi juga harus dijaga sedemikian rupa. Pemberian makan dan minum yang cukup dan bergizi dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan risiko infeksi yang besar pasca bencana alam. Selain itu, desinfektan juga harus didistribusikan untuk masyarakat, terutama yang akan melakukan pembersihan lokasi pasca banjir.

Bakteri coliform adalah salah satu indikator pencemaran pada air karena keberadaan coliform berarti air tersebut berisiko terkontaminasi kotoran hewan atau manusia. Pengujian koliform biasanya dilakukan dengan menghitung coliform total dan coliform fekal. Coliform fekal adalah indikator spesifik bahwa air tersebut telah terkontaminasi dan berisiko menyebabkan penyakit jika tidak diolah dengan tepat.

Beberapa jenis penyakit yang umum muncul setelah banjir dan perlu diwaspadai masyarakat antara lain:

  1. Diare
  2. Demam Berdarah Dengue (DBD)
  3. Leptospirosis
  4. Penyakit Kulit
  5. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Para ahli sanitasi menyarankan masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko kesehatan yang dapat muncul setelah banjir. Mereka juga menekankan pentingnya menjaga kualitas air agar tidak terjadi kontaminasi bakteri yang berpotensi menimbulkan penyakit.

Sebagai langkah antisipasi, masyarakat disarankan untuk selalu memastikan bahwa air yang dikonsumsi sudah melalui pengujian sesuai aturan Kementerian Kesehatan RI. Pastikan juga bahwa air minum yang Anda minum sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.

Dengan kesadaran yang tinggi dan tindakan preventif yang tepat, masyarakat dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri pasca insiden di tandon air. Kepedulian terhadap kesehatan dan lingkungan akan membantu menciptakan suasana yang lebih aman dan sehat bagi semua pihak.

Pos terkait