Film Ozora, Chicco Jerikho Akui Terbawa Emosi, Langsung Peluk Anak

Peran yang Penuh Emosi dalam Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel

Chicco Jerikho, aktor ternama Indonesia, dipercaya untuk memerankan karakter Jonathan Latumahina dalam film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel. Jonathan adalah ayah dari David Ozora (diperankan oleh Muzakki Ramdhan), seorang remaja yang menjadi korban penganiayaan oleh anak pejabat. Film ini tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga mengangkat isu penting tentang keadilan dan penyalahgunaan kekuasaan.

Perjuangan Jonathan dalam film ini tidak hanya terbatas pada penyelamatan nyawa putranya yang sedang koma. Ia juga harus berjuang keras untuk mendapatkan keadilan di mata hukum, menghadapi peran orang tua pelaku yang dikenal sebagai penguasa Jakarta Selatan. Kehidupan Jonathan dalam film ini sangat kompleks, karena ia harus menghadapi dua sisi yang bertolak belakang: satu sisi ingin melindungi anaknya, sementara sisi lainnya harus memperjuangkan keadilan dengan cara yang benar dan sesuai prosedur hukum.

Pengalaman Bermain di Rumah Sakit

Menurut Chicco, memerankan sosok Jonathan merupakan proyek paling emosional yang pernah ia jalani. Ia mengungkapkan bahwa selama proses syuting, seringkali ia terbawa perasaan hingga terhanyut dalam karakter tersebut. Terlebih, 80 persen adegan film ini digarap di rumah sakit. Saat melihat Muzakki Ramdhan terkapar, Chicco mengaku sempat kelepasan dari karakternya, tetapi segera kembali fokus.

“Saya suka kelepasan (keluar dari karakter), tapi saya balikin lagi. Lumayan capek,” ujar Chicco saat konferensi pers di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.

Tantangan dalam Memainkan Karakter Jonathan

Menghidupkan sosok Jonathan bukanlah hal mudah bagi Chicco. Karakter ini memiliki dua sisi yang saling bertentangan. Di satu sisi, Jonathan ingin menyembuhkan sang anak, namun di sisi lain, ia harus mengesampingkan egonya untuk memperjuangkan keadilan secara benar dan sesuai hukum.

“Dokter sudah memvonis bahwa kesempatan hidup anak ini hanya 2 persen. Dan di satu sisi ada amarah yang tidak bisa dilupakan,” jelas Chicco.

Di kehidupan nyata, Chicco juga turut serta dalam perjalanan kasus David Ozora. Ia bahkan memberikan pelatihan khusus selama 8 bulan untuk membantu kesembuhan David. Dari pengalaman itu, Chicco merasa semakin memahami rasa sakit dan perjuangan yang dialami Jonathan.

Pelajaran Berharga dari Film Ini

Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel tidak hanya sekadar tontonan. Menurut Chicco, film ini merupakan simbol perlawanan terhadap penyalahgunaan kekuasaan. Ia menegaskan bahwa film ini memiliki makna penting sebagai suara harapan bahwa masyarakat tidak boleh semena-mena terhadap kekuasaan.

“Film ini sangat penting, sumber perlawanan abuse power. Ini sebuah suara, harapan bahwa kita nggak bisa semena-mena sama kekuasaan,” tegas Chicco.

Kisah Nyata yang Menginspirasi

Film ini diangkat dari kisah nyata yang dialami David Ozora. Video penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy viral di media sosial dan mendapat perhatian besar dari publik. Akibat dari penganiayaan tersebut, kasus korupsi yang dilakukan ayah pelaku, yakni Rafael Alun Trisambodo, terungkap.

Film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel juga dibintangi oleh Tika Bravani, Erdin Werdrayana, Rizky Hanggono, dan lainnya. Film ini akan dirilis di bioskop Tanah Air pada 4 Desember. Dengan alur cerita yang kuat dan pesan penting, film ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *