Tren #AirKotorSemarang di X: Warganet Kecolongan dan Khawatir dengan Masalah Lingkungan

Di tengah ramai diskusi tentang isu lingkungan, topik #AirKotorSemarang tiba-tiba menjadi tren di platform X (dahulu Twitter) beberapa hari terakhir. Warganet dari berbagai kalangan mulai membagikan pengalaman mereka menghadapi air yang tidak layak minum dan kondisi sungai yang semakin memprihatinkan. Fenomena ini menunjukkan bahwa masalah lingkungan bukan lagi sekadar isu jangka panjang, tetapi telah menjadi kekhawatiran nyata bagi masyarakat.

Pengguna X mulai membagikan foto-foto air yang berwarna gelap, bau, dan penuh sampah. Banyak dari mereka menyebutkan bahwa air tersebut berasal dari sungai-sungai yang mengalir di sekitar kota, seperti Sungai Krobokan dan Tawang Mas. Beberapa warganet bahkan menyampaikan keluhan mereka melalui komentar, mengeluhkan bagaimana air yang seharusnya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari justru menjadi ancaman kesehatan.

Salah satu warga yang tinggal di kawasan Semarang Barat mengunggah video yang menunjukkan proses pembersihan sungai oleh para pekerja. Mereka sedang melakukan program BRI Peduli “Jaga Sungai, Jaga Kehidupan”. Dalam video tersebut, terlihat betapa banyak sampah yang harus dibersihkan, termasuk plastik, daun, dan benda-benda lain yang tidak dapat terurai.

Menurut informasi yang diperoleh dari DPU Kota Semarang, ada kerusakan pada panel penggerak pompa di Tawang Mas, yang menyebabkan pompa tidak dapat bekerja optimal. Hal ini memperparah kondisi banjir dan membuat air tergenang lebih lama, sehingga meningkatkan risiko pencemaran.

Selain itu, pemkot Semarang juga masih membutuhkan tambahan dua unit pompa mobile untuk membantu menangani air di wilayah Semarang Indah dan Puri Anjasmoro. Saat ini, hanya ada tiga pompa yang beroperasi, padahal seharusnya terdapat lima unit sesuai rencana awal.

“Satu pompa air seharga sekitar Rp12 miliar. Pemkot Semarang mengajukan minimal bisa tambah satu pompa lagi pada tahun 2024,” ujar perempuan yang akrab disapa Ita.

Masalah ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada kesehatan masyarakat. Air yang tidak layak minum dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pencernaan. Oleh karena itu, warganet mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan air yang digunakan benar-benar aman.

Dengan tren #AirKotorSemarang yang muncul di media sosial, harapan besar muncul agar pemerintah dan masyarakat bersama-sama berupaya mengatasi masalah ini. Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan Semarang dapat kembali memiliki air yang bersih dan lingkungan yang sehat.

Pos terkait