Di tepi Pantai Pasir Putih, ratusan tangan mungil sibuk menggali tanah yang berlumpur. Mereka bukan hanya menanam pohon, tetapi sedang menanam harapan. Harapan akan pesisir yang lebih hijau, laut yang lebih bersih, dan masa depan yang lebih cerah.
Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, PT Elnusa Tbk (Elnusa), yang merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina, bekerja sama dengan PHE ONWJ serta Kelompok PRPM (Pusat Restorasi Pembelajaran Mangrove), mengadakan kegiatan nyata berupa penanaman 5.600 pohon mangrove dan pembersihan pantai dari 215 kg sampah plastik pada tanggal (27/11). Namun, kegiatan ini tidak hanya sekadar angka. Di balik setiap pohon yang ditanam, terdapat kisah tentang rasa peduli dan generasi yang belajar untuk mencintai bumi.
Di lokasi wisata Mangrove dan Pantai Pasir Putih, 20 relawan Elnusa Group bergabung dengan 55 siswa SDN Sukajaya 1. Anak-anak tersebut tertawa gembira, tangan mereka kotor akibat lumpur, namun mata mereka bersinar. Mereka belajar bahwa mangrove bukan hanya sekadar pohon, melainkan benteng alami yang melindungi pantai dari erosi, tempat tinggal bagi makhluk laut, serta penyerap karbon yang berperan dalam mengatasi perubahan iklim. Mereka juga menyaksikan langsung bagaimana sampah plastik membahayakan kehidupan laut, pelajaran yang tidak bisa ditemukan dalam buku pelajaran.
Ramon Arias Pili, Wakil Presiden HSSE Elnusa dalam pidatinya mengatakan, “Menanam mangrove bukan hanya menanam pohon. Kita sedang menanam harapan, harapan bahwa pantai akan tetap terlindungi, harapan bahwa generasi muda tumbuh dengan kesadaran lingkungan, dan harapan bahwa bumi yang kita tempati saat ini dapat diwariskan dalam kondisi yang lebih baik,” ujar Ramon.
Selain sekadar program tanggung jawab sosial perusahaan, tindakan ini merupakan bagian dari budaya keberlanjutan Elnusa. “Keberlanjutan bukan hanya tentang angka atau tujuan, tetapi tentang manusia, yaitu bagaimana kita saling memperkuat, mengajak, dan memberi semangat untuk menjaga bumi bersama,” tambah Ramon.
Manajer Komunikasi, Hubungan, dan CID PHE ONWJ, Pinto Budi Bowo Laksono, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dari filosofi bisnis Pertamina yang tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga pada keberlanjutan bumi dan manusia. “PHE ONWJ menyadari tantangan di kawasan pesisir sangat rumit, mulai dari ancaman erosi pantai, banjir pasang, hingga risiko bencana alam lainnya. Oleh karena itu, tindakan fisik perlu disertai dengan pembentukan kapasitas manusia sejak dini.”
Mengapa kami melibatkan anak SD? Karena mereka merupakan calon pemimpin bangsa yang akan meneruskan perjuangan menuju Indonesia Emas 2045. Memberikan mereka pemahaman tentang literasi kebencanaan dan kesadaran lingkungan adalah langkah kami dalam memperkuat ketangguhan masyarakat pesisir. Kami berharap mereka tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu beradaptasi dan merespons terhadap perubahan iklim,” jelas Pinto.
Pohon bakau yang ditanam hari ini akan menjadi penghalang ekologis di masa depan. Mereka mampu menyerap emisi karbon, menjadi tempat tinggal bagi makhluk laut pesisir, serta melindungi garis pantai dari erosi. Dengan melibatkan siswa sekolah dasar, Elnusa menanamkan prinsip bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab bersama antar generasi. Pendidikan dini merupakan dasar untuk membentuk masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
Kegiatan pembersihan pantai yang berhasil mengumpulkan lebih dari dua ratus kilogram sampah plastik menjadi pengingat bahwa tantangan lingkungan masih sangat besar. Namun, dengan kerja sama antara perusahaan, masyarakat setempat, sekolah, dan para relawan, kita menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.
Program ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 13 (Tindakan untuk Iklim), SDG 14 (Kehidupan di Bawah Air), dan SDG 15 (Kehidupan di Daratan). Dengan menggabungkan pendidikan, tindakan nyata, dan kerja sama, Elnusa menjadikan keberlanjutan sebagai dasar strategis perusahaan serta memberikan kontribusi nyata terhadap lingkungan dan masyarakat.
Hari ini, Elnusa tidak hanya menanam pohon. Kami menumbuhkan kepedulian. Kami menanam kesadaran. Kami menanam masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.***



















