– Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bekerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memantau secara ketat tiga jalur penting pada Jalan Tol Trans Sumatera.
Karena tiga ruas tol penting tersebut hampir mengalami gangguan akibat cuaca ekstrem belakangan ini.
Beberapa bagian tanah pada ketiga ruas jalan tol tersebut mengalami erosi akibat banjir.
Ketiga bagian jalan tol tersebut yaitu:
1. Jalur Tol Binjai–Pangkalan Brandan di Sumatera Utara,
2. Jalur Tol Padang–Sicincin di Sumatera Barat, serta
3. Jalur Tol Sigli–Banda Aceh di Provinsi Aceh.
Tiga bagian tersebut memiliki kondisi yang berbeda, tetapi seluruhnya saat ini berada di bawah pengawasan penuh BPJT bersama BUJT yang relevan.
Tujuan utama adalah memastikan keselamatan pengguna jalan serta kelancaran distribusi logistik dan pergerakan masyarakat, khususnya menjelang masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menegaskan tekad pemerintah dalam menghadapi kondisi saat ini.
Pengambilan tindakan darurat di berbagai lokasi yang terkena cuaca ekstrem menjadi fokus utama.
Ketiga jalur tol tersebut memainkan peran penting dalam pergerakan masyarakat serta penyebaran logistik di Sumatera.
“Kementerian PUPR bekerja sama dengan BUJT dan seluruh pihak terkait terus beroperasi 24 jam guna memastikan keamanan, stabilitas konstruksi, serta kelancaran lalu lintas menjelang Nataru 2025/2026,” ujar Dody dilansir dari Kompas.com.
Berikut informasi terkini mengenai kondisi darurat dari tiga ruas jalan tol penting tersebut:
1. Jalur Tol Binjai–Pangkalan Brandan (Sumatera Utara): Titik Paling Parah
Jalan Tol Binjai–Pangkalan Brandan di Sumatera Utara merupakan wilayah yang paling terdampak.
Hujan lebat menyebabkan erosi tanah dan meluapnya aliran air di beberapa lokasi, khususnya di Seksi 2 (Kuala Bingai–Tanjung Pura) pada KM 49+800, KM 50+800, KM 52+600, dan KM 53+400.
Situasi ini secara kritis memerlukan penghentian sementara aktivitas di lokasi yang terkena dampak untuk menjaga keamanan.
Kementerian PUPR bekerja sama dengan BUJT melalui PT Hutama Karya (Persero) telah cepat merespons penanganan darurat.
Lokasi genangan air telah ditutup dan lalu lintas diarahkan ke jalur lain.
Bagian 3 (Tanjung Pura–Pangkalan Brandan) tetap berjalan lancar dan berperan sebagai jalur pengganti.
Tim di lapangan terus memastikan lokasi aman guna menghindari kejadian lebih lanjut. Penyusunan analisis teknis sedang dilakukan untuk menyusun rencana penanganan jangka panjang yang menyeluruh.
BUJT juga memberikan bantuan logistik dan bantuan evakuasi kepada warga yang terkena dampak, dengan posko pengungsian beroperasi di Rest Area KM 41+000 Jalur B.
Tim Layanan Jalan Tol (LJT), tim penyelamat, tim penarik, PJR Polda Sumut, serta komponen TNI terus dikerahkan guna memastikan keamanan wilayah dan respons yang cepat.
2. Jalan Tol Padang–Sicincin (Sumatera Barat): Pergeseran Lereng
Di Provinsi Sumatra Barat, Jalan Tol Padang–Sicincin juga mengalami pengaruh dari curah hujan yang tinggi, meskipun kondisinya lebih terkendali dibandingkan dengan jalur Binjai–Pangkalan Brandan.
Genangan air terjadi sementara di KM 8+800 dari arah Sicincin menuju Gerbang Tol Padang.
Namun, genangan air tersebut telah berkurang dan jalan tol kembali beroperasi seperti biasa.
Beberapa area kemiringan yang terdeteksi berada di KM 21 Jalur A, KM 22 Jalur B, KM 26 Jalur A, dan KM 31 Jalur A.
Tindakan sementara telah dilakukan guna mempertahankan kestabilan wilayah tersebut.
Karena kemungkinan curah hujan yang tinggi masih terjadi, peningkatan pengawasan di sepanjang jalan tol tetap dilakukan.
BUJT meningkatkan jumlah staf siaga dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak di sekitar kawasan jalan tol.
3. Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Aceh): Pengawasan Tambahan
Aceh juga tidak terlepas dari curah hujan yang tinggi, yang menyebabkan gangguan pada beberapa infrastruktur, termasuk Jalan Tol Sigli–Banda Aceh.
Namun, secara umum, jalan tol ini tetap aman untuk dilewati dan beroperasi seperti biasa. Meskipun beroperasi normal, penjagaan diperketat di lokasi-lokasi yang dianggap rentan.
Goresan terdeteksi di Jembatan Akses Gerbang Tol Jantho KM 1+400 Jalur A.
Meskipun tidak mengganggu kelancaran lalu lintas, langkah sementara berupa pemasangan water barrier dan peningkatan pengawasan telah dilakukan.
BUJT juga memberikan akses Seksi Padang Tiji–Seulimeum agar memudahkan penyaluran logistik kepada masyarakat yang terkena dampak bencana di sekitarnya, serta menyediakan bantuan ringan.
