Akses Terbatas ke Empat Kabupaten di Aceh
Empat kabupaten di Provinsi Aceh masih mengalami kesulitan dalam pendistribusian bantuan logistik melalui jalur darat. Keempat daerah tersebut adalah Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang. Kondisi ini membuat perjalanan dari jalur darat menjadi sangat sulit untuk ditempuh.
Dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Selasa (2/12/2025), Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari menyampaikan bahwa meskipun akses darat terganggu, BNPB tetap berupaya mempercepat distribusi bantuan logistik melalui jalur udara, darat, dan laut.
Pendistribusian Bantuan Logistik via Jalur Udara
BNPB telah mengerahkan empat helikopter untuk pengiriman bantuan harian. Tujuan utamanya adalah Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Lhokseumawe, dan Aceh Tengah. Pada hari itu, dua helikopter melakukan distribusi logistik ke Aceh Tengah.
Pukul 06.00 WIB, helikopter Caracal membawa 1,5 ton bantuan logistik ke Aceh Tengah. Kemudian, pukul 13.30 WIB, helikopter BNPB kembali mengirimkan bantuan makanan siap saji.
Meski demikian, BNPB mengakui bahwa jumlah bantuan yang disalurkan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Oleh karena itu, jumlah penerbangan akan ditingkatkan hingga akses darat kembali normal.
Distribusi Melalui Jalur Darat dan Laut
Selain jalur udara, distribusi logistik juga dilakukan melalui jalur darat menggunakan dua truk TNI dengan total muatan sekitar 12 ton menuju Kabupaten Nagan Raya. Pengiriman bantuan Presiden Prabowo Subianto juga dilakukan melalui dua sorti helikopter dan satu sorti darat.
Helikopter Mi-17 mengirim obat-obatan dan vitamin ke Aceh Tamiang, sedangkan sorti kedua Helikopter Caracal membawa bantuan serupa ke Aceh Tengah. Selain itu, pengiriman via darat juga dilakukan ke Meulaboh, termasuk bantuan vitamin dan obat-obatan.
Operasi Udara dan Kapal Ekspres Bahari
Saat ini, operasi udara di Aceh didukung oleh empat pesawat Cessna Caravan, dua di antaranya sudah beroperasi dan dua lainnya dalam tahap persiapan. Selain itu, terdapat enam helikopter, dengan total 13 unit alutsista udara.
Satu pesawat juga disiagakan di Bandara Kualanamu untuk pengiriman logistik tambahan. Posko Pengendalian Tanggap Darurat Aceh juga mengoperasikan satu Kapal Ekspres Bahari untuk mengangkut logistik dari Banda Aceh ke sejumlah daerah pesisir timur seperti Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Kapal ini mampu membawa 25–30 ton logistik dalam sekali pelayaran. Opsi penambahan armada kapal ekspres kini tengah dipertimbangkan untuk mempercepat pendistribusian bantuan ke wilayah terdampak parah di pesisir timur.
Data Korban Jiwa Akibat Bencana
Sebelumnya, sebanyak 708 orang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan data tersebut dalam jumpa pers yang disiarkan melalui akun YouTube BNPB Indonesia pada Selasa (2/12/2025). Dalam rincian yang diberikan, di Sumatera Utara terdapat 294 orang meninggal dunia dan 155 jiwa hilang. Wilayah yang paling terdampak adalah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
Untuk Provinsi Aceh, hingga hari itu, tercatat 218 orang meninggal dunia dan 227 jiwa hilang. Dalam rapat rencana operasi harian, disampaikan bahwa masih ada empat kabupaten yang sulit diakses melalui jalur darat, yaitu Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.
Di Sumatera Barat, jumlah korban jiwa hingga pukul 16.00 WIB tercatat 196 orang meninggal dunia dan 117 orang masih hilang. Fokus utama untuk pembukaan akses ada di Kabupaten Agam dan Kota Padang Panjang yang terdampak banjir longsor di kawasan Gunung Singgalang. Hal ini menjadi atensi dan fokus untuk bisa dipulihkan secepat mungkin.
