Bupati Tapanuli Tengah Bantu Warga yang Hilang Kontak Akibat Banjir
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, turun langsung membantu seorang pria yang berjalan kaki puluhan kilometer demi mencari istri dan dua anaknya yang hilang kontak akibat bencana banjir. Peristiwa ini menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab Bupati dalam menghadapi situasi darurat.
Masinton Pasaribu tercatat memiliki total harta sebesar Rp 5,3 miliar. Harta tersebut terdaftar dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam laporan tersebut, harta terbanyak Masinton berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Jakarta Timur senilai Rp 4.000.000.000. Berikut adalah daftar harta kekayaan Masinton Pasaribu:
Data Harta
A. Tanah dan Bangunan
– Tanah dan Bangunan Seluas 74 m2/60 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI: Rp. 1.500.000.000
– Tanah Seluas 380 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI: Rp. 2.500.000.000
B. Alat Transportasi dan Mesin
– MOBIL, TOYOTA FORTUNER JEEP Tahun 2012, HASIL SENDIRI: Rp. 250.000.000
– MOBIL, DAIHATSU XENIA MINIBUS Tahun 2009, HASIL SENDIRI: Rp. 80.000.000
– MOBIL, TOYOTA YARIS MINIBUS Tahun 2015, HASIL SENDIRI: Rp. 150.000.000
– MOTOR, YAMAHA NMAX MATIC Tahun 2015, HASIL SENDIRI: Rp. 17.000.000
C. Harta Bergerak Lainnya: Rp.—
D. Surat Berharga: Rp.—
E. Kas dan Setara Kas: Rp. 1.310.000.000
F. Harta Lainnya: Rp.—
Sub Total: Rp. 5.807.000.000
III. Hutang: Rp. 500.000.000
IV. Total Harta Kekayaan (II-III): Rp. 5.307.000.000
Masinton Pasaribu lahir pada 11 Februari 1971. Ia dikenal sebagai politisi di Sibolga, Sumatra Utara. Pria berusia 54 tahun itu berhasil menjadi anggota DPR RI selama dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024. Ia juga dipercaya untuk memimpin Kabupaten Tapanuli Tengah Periode 2025-2030.
Sebelum terjun ke dunia politik, Masinton lebih dulu menjadi aktivis pergerakan pro demokrasi. Ia bersama Budiman Sudjatmiko, Beathor Suryadi, dan lainnya, meneruskan pergerakan dan perjuangannya melalui partai politik PDI Perjuangan dengan membentuk Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM). REPDEM kemudian berfungsi sebagai organisasi sayap dari PDIP.
Bantuan Korban Banjir di Tapanuli Tengah
Di tengah duka dan kerusakan parah akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, muncul sebuah perjuangan seorang ayah yang menyentuh hati. Ia adalah Ebyn Hutauruk, pria yang rela berjalan kaki puluhan kilometer demi mencari kabar istri dan dua anaknya yang hilang kontak di tengah bencana di Tapanuli Tengah.
Ebyn Hutauruk merupakan warga asal Tukka, Tapanuli Tengah. Ebyn tak kuasa menahan tangis setelah pertemuannya yang tak sengaja dengan Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, pada Jumat (28/11/2025).

Ebyn Hutauruk diketahui telah berjalan kaki selama dua hari, siang dan malam, menembus medan berat berupa lumpur dan longsoran, dari lokasi asalnya menuju Kecamatan Tukka, Tapteng, daerah yang paling parah terdampak banjir. Dengan langkah kaki yang kabarnya tanpa alas dan hanya membawa ransel sederhana, serta celana penuh lumpur dan mata sembab, Ebyn tak kuasa menahan tangis saat memohon bantuan.
“Saya di Tukka, kampung rambutan. Marga Hutauruk, istri saya boru Sibuea,” ungkap Hutauruk sembari menangis. Perasaan kalut dan cemas selalu menghantui Ebyn memikirkan nasib istri dan anaknya.
“Istri saya gendong anak. Udah dua hari tidak ketemu,” kata Hutauruk sembari berurai air mata. “Akses internet memang sulit, telepon enggak ada, listrik mati, mudah-mudahan sehat ya,” kata Masinton Pasaribu menenangkan.
Langsung bertindak, Masinton meminta timnya untuk membantu Hutauruk. Masinton meminta Hutauruk agar mencari anak istrinya di pengungsian yang telah disiapkan.
“Nanti ke pengungsian aja nanti ditanya di gor dulu, koordinasi di sana biar dibantu. Sabar ya,” kata Masinton. “Minta tolong saya pak, dibantu pak,” imbuh Hutauruk. Pria itu terlihat memberikan data keluarganya ke petugas di lokasi.
“Pak Hutauruk berjalan kaki puluhan kilometer siang-malam melalui longsor untuk bertemu keluarga di Tukka, Tapteng,” tulis Masinton Pasaribu.
Istri dan Anaknya Ditemukan
Upaya mencari keberadan istri dan anaknya membuahkan hasil setelah mendapat pertolongan dari Bupati Masinton Pasaribu. Dalam unggahan terbaru sebuah akun di media sosial, Hutauruk kabarnya sudah berhasil bertemu dengan anak istri. Terlihat di foto terbarunya, Hutauruk semringah berpose sembari menggendong anak laki-lakinya. Hutauruk yang mengenakan kaos hijau tampak ceria berfoto bersama keluarganya.
Bukan cuma foto, ada juga video yang memperlihatkan Hutauruk video call dengan keluarganya. Sambil menangis, Hutauruk mengucap rasa syukur atas pertolongan Tuhan. “Tiga hari kau jalan, Tuhan, tiga hari kau jalan,” ujar keluarga Hutauruk. “Luar biasa berkat Tuhan buat keluar abang Hutauruk,” kata keluarganya.
Sementara Hutauruk berhasil bertemu dengan keluarganya dalam keadaan sehat, Bupati Tapteng baru-baru ini mengurai kabar kurang baik. Diungkap Masinton, wilayah Tapteng yang terkena banjir bandang hingga kini belum pulih kondisinya. Delapan hari diterjang banjir dan tanah longsir, wilayah Tapanuli Tengah masih minim bantuan. Kata Masinton, listrik di wilayahnya belum menyala serta warga banyak yang terisolir.
Parahnya, warga banyak yang kelaparan sehingga terpaksa mengganjal perut dengan buah durian yang ada di pohon. “Hari ke 8 (delapan) bencana banjir bandang dan longsor Tapanuli Tengah, listrik belum menyala. Stok beras menipis, antrian panjang di pom bensin, stok gas elpiji menipis. Beberapa desa masih terisolir belum dapat ditembus via darat. Jenazah tertimbun longsor di beberapa desa belum dapat dievakuasi. Bahkan masyarakat di desa terisolir bertahan hidup dengan makan durian,” ungkap Masinton.



















