Menteri Erick Thohir Revisi DBON, Tambah 21 Cabor Unggulan dengan Sistem Promosi-Degradasi

Perubahan dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan revisi terhadap Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah penambahan jumlah cabang olahraga (cabor) unggulan dan penerapan sistem promosi-degradasi.

DBON adalah program Pembangunan Olahraga Jangka Panjang 2021-2045. Rancangan ini dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan sistem pembinaan olahraga yang efektif dan meningkatkan prestasi olahraga nasional, termasuk dalam kancah internasional, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.

Dalam DBON, ada 14 cabor unggulan yang menjadi prioritas Kemenpora. Mereka adalah atletik, panahan, sepeda, dayung, senam, angkat besi, bulu tangkis, taekwondo, karate, wushu, panjat tebing, menembak, pencak silat, dan renang. Selain itu, terdapat tiga cabor industri, yaitu sepak bola, bola basket, dan bola voli.

Saat ini, Erick Thohir mewacanakan bahwa cabor unggulan dalam DBON akan berubah dan bertambah menjadi 21 olahraga. Selain itu, Kemenpora akan memberlakukan sistem promosi-degradasi.

“Bahwa DBON [Desain Besar Olahraga Nasional] sendiri nanti mungkin ada perbaikan. Karena kan cabor yang sebelumnya dan hari ini agak berbeda. Apalagi dari DBON ini kita juga, tadi saya sampaikan, ada sistem promosi-degradasi,” ujar Erick Thohir di Kemenpora RI, dipetik Rabu (3/12).

“Jadi bukan berarti 21 cabor ini sudah aman. Nanti evaluasi berikutnya di tahun 2028 Olimpiade, ya di mana sasaran antaranya itu SEA Games, Asian Games, dan tujuan utamanya Olimpiade, di situ nanti kita ada evaluasi lagi. Ya seperti apa promosi-degradasinya. Dan karena itu saya juga habis ini rapat sama tim evaluasi,” tambahnya.

Erick tidak menyebutkan secara rinci 21 cabor yang disiapkan, terutama tujuh cabor yang ditambahkan. Namun dia memastikan bahwa cabor yang termasuk mother of sports seperti atletik, senam, dan akuatik tetap ada dan bahkan difokuskan.

“Prioritas itu sudah pasti mother sport. Yaitu pasti Senam, ya kan, Atletik, Renang, ada Akuatik. Dan yang lain sudah pasti Bulu Tangkis, enggak mungkin [tidak]. Kita bicara Olimpiade sudah pasti Bulu Tangkis, Angkat Besi, ya kan, ada Panahan, dan ada Speed Climbing, itu sudah tujuh. Nah tentu ada beberapa cabor lain yang kita tunggu aja dari hasil diskusi, akan ada resmi,” jelas dia.

“Karena, ini akan jadi payung hukum untuk administrasi negara dan juga tadi DBON, supaya jangan nanti dipikir ada hal-hal yang tidak terbuka. Kita harus coba buka dan kita beri kesempatan cabor-cabor untuk mulai juga menata diri kalau mau masuk yang daftar 21. Jadi ada promosi dan degradasi,” sambung Erick.

Pemisahan Cabor Industri

Lantas bagaimana dengan nasib tiga cabor industri yang populer seperti sepak bola, voli, dan basket? Erick mengatakan Kemenpora akan tetap memisahkan ketiganya dengan 21 cabor unggulan dalam DBON.

Menurut Erick, pemisahan diperlukan agar deretan cabor unggulan bisa difokuskan untuk urusan anggaran. Sehingga akan disiapkan secara jelas.

“Kalau arahnya Olimpiade, ya kita mesti membedakan treatment olahraga yang populer dengan pembiayaan yang 21 cabor. Ya karena yang 21 cabor ini benar-benar anggarannya benar-benar disiapkan,” tutur dia.

“Nah cuman ini yang saya rasa kita perlu buktikan. Apalagi Bapak Presiden selalu bilang kalau kita mau menjadi negara besar itu harus punya tiga hal: ekonomi yang tumbuh baik, ya kan, keamanan yang kuat, dan olahraga kita juga yang maju. Jadi ini yang menjadi platform visi Bapak Presiden yang harus kita jabarkan di Kemenpora,” pungkas Erick.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *