Apakah pemerintah benar-benar memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana? Bagaimana tanggung jawab pemerintah dalam tata kelola lingkungan yang kian mengkhawatirkan? Apakah korban bencana di Sumatra hanya menjadi angka yang terus bertambah tanpa ada solusi nyata?
Mediahariini.com – Ribuan massa yang hadir dalam acara Reuni 212 di Monas, Jakarta, Selasa (2/12), tidak hanya menyuarakan aspirasi politik tetapi juga menyoroti kondisi darurat bencana yang melanda wilayah Sumatera. Dalam orasinya, Ketua Steering Committee (SC) Reuni 212, Ahmad Sobri Lubis, menegaskan bahwa korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mencapai 712 jiwa dengan 507 orang lainnya masih hilang. “Kami mendukung supaya bencana di Aceh dan Sumatra ini statusnya sebagai bencana nasional. Sehingga kita semuanya bisa bahu-membahu dalam meringankan dan memudahkan pembangunan kembali negeri yang telah terdampak,” ujar Sobri Lubis seperti dikutip dari Inilah.com (2/12/2024).
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa warga sangat prihatin atas perlakuan pemerintah terhadap bencana yang berulang kali terjadi di wilayah Sumatera. Tidak hanya itu, para peserta reuni juga menggelar salat gaib untuk mendoakan para korban serta penggalangan dana untuk bantuan kepada korban konflik di Palestina dan Sudan.
“Kami mendukung supaya bencana di Aceh dan Sumatra ini statusnya sebagai bencana nasional,” kata Sobri Lubis, sebagaimana dilansir dari Inilah.com (2/12/2024). Pernyataan ini menunjukkan bahwa masyarakat ingin pemerintah lebih responsif dan proaktif dalam menangani bencana alam yang terjadi secara berulang di daerah tersebut.

Selain isu kemanusiaan, acara Reuni 212 juga dimanfaatkan untuk menyampaikan aspirasi politik. Muhammad bin Husein Alatas, menantu Rizieq Shihab sekaligus Ketua Organizing Committee (OC), mengusulkan agar tanggal 2 Desember dijadikan hari libur nasional dengan nama “Hari Ukhuwah Indonesia”. Di hadapan Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Husein menyatakan bahwa penetapan hari libur ini bertujuan agar umat Islam dapat rutin berkumpul di Monas setiap tahunnya tanpa terhalang aktivitas kerja.
“Mumpung ada Wamenag, mumpung ada Gubernur, saya usul. Bagaimana kalau 212, acara momentum besar ini, kita usulkan jadi Hari Ukhuwah Indonesia. Jadi 2 Desember libur nasional, setuju tidak?” seru Husein yang disambut teriakan setuju dari massa, seperti dilaporkan oleh Inilah.com (2/12/2024).

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii yang juga politikus Partai Gerindra menyatakan telah mencatat aspirasi itu. “Usulan dari Ketua OC tadi, saya belum bisa jawab hari ini. Tapi paling tidak sudah saya catat usulan untuk menjadikan libur nasional. Tapi apakah bisa atau tidak, itu harus saya sampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto,” ujar Syafii, sebagaimana dilansir dari Inilah.com (2/12/2024).

Tuntutan masyarakat terhadap pemerintah untuk segera menetapkan bencana di Sumatera sebagai bencana nasional menunjukkan bahwa masalah ini tidak lagi bisa diabaikan. Dengan jumlah korban yang terus bertambah, pemerintah diharapkan dapat segera merancang strategi yang lebih efektif dalam penanggulangan bencana, termasuk dalam hal tata kelola lingkungan yang selama ini dinilai gagal.
![]()
Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. Ahmad Sobri Lubis (Ketua SC Reuni 212, Institusi: Reuni 212) – Inilah.com – 2 Desember 2024
2. Muhammad bin Husein Alatas (Ketua OC Reuni 212, Institusi: Reuni 212) – Inilah.com – 2 Desember 2024
3. Romo Muhammad Syafii (Wakil Menteri Agama, Institusi: Kementerian Agama) – Inilah.com – 2 Desember 2024
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa



















