Ikan Bilih, Jenis Ikan Endemik yang Kembali Menarik Perhatian
Ikan bilih kembali menjadi perhatian setelah warga memanen jenis ikan endemik itu di aliran Sungai Ombilin, kawasan hilir Danau Singkarak, Sumatera Barat. Fenomena ini terjadi akibat arus deras yang muncul seiring perubahan debit danau, membuat ikan-ikan kecil ini terbawa ke sungai dalam keadaan mabuk sehingga mudah ditangkap warga. Hal ini menambah sorotan terhadap keberadaan ikan bilih yang selama ini hanya hidup alami di Danau Singkarak dan menjadi kebanggaan kuliner masyarakat setempat.
Ikan bilih secara ilmiah dikenal sebagai Mystacoleucus padangensis merupakan spesies endemik yang habitat alaminya hanya berada di Danau Singkarak, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Tanah Datar. Perubahan arus dan aktivitas warga di sekitar danau membuat pergerakan bilih ke Sungai Ombilin semakin sering terjadi, terutama saat ikan ini bersiap memijah atau ketika debit air menguat. Berikut penjelasan lengkap mengenai ikan bilih, karakteristik, habitat, hingga pemanfaatannya.
Habitat Ikan Bilih
Ikan bilih hanya ditemukan di Danau Singkarak, satu-satunya habitat alami di dunia. Wilayah penyebaran potensialnya berada di sejumlah nagari di sekitar danau seperti Singkarak, Sumpur, Saningbaka, Muaro Pingai, Padang Laweh, Batu Taba, Simawang, hingga Paninggahan. Ikan ini kerap berupaya berenang ke hulu ketika hendak memijah. Pada waktu tertentu, terutama saat arus menguat, bilih dapat terbawa ke aliran Sungai Ombilin, kondisi yang dimanfaatkan warga untuk menangkapnya.
Ciri Fisik Ikan Bilih
Ikan bilih memiliki ukuran relatif kecil, dengan panjang total bisa mencapai 116 mm. Tubuhnya berbentuk bulat memanjang dan pipih dengan warna keperakan. Sisiknya kecil, tipis, dan tersusun rapat. Beberapa ciri khas lainnya:
- Terdapat duri kecil di muka sirip punggung (procumbent dorsal spine) yang mengarah ke depan.
- Sirip punggung memiliki rumus IV (duri keras) dan 8–9 jari-jari lunak.
- Sirip dubur III.8; sirip dada I.14–15; sirip perut II.9.
- Pangkal sirip punggung sejajar dengan awal sirip perut.
- Ekor bertipe homocercal atau berbentuk simetris.
- Ujung sirip cenderung meruncing dan bermargin kehitaman.
Dengan tubuh ramping dan sisik berkilau, ikan bilih kerap disamakan dengan teri, namun ukurannya sedikit lebih besar.
Pemanfaatan Ikan Bilih
Di masyarakat sekitar Danau Singkarak, ikan bilih menjadi bahan makanan favorit. Biasanya diolah menjadi gulai bilih, bilih kering, hingga bilih asin. Rasanya gurih dan teksturnya renyah jika digoreng, sehingga populer sebagai lauk atau camilan. Nilai gizinya juga tinggi. Ikan bilih dikenal kaya protein, asam amino, serta zinc yang bermanfaat untuk pembentukan jaringan dan memperkuat matriks tulang. Kandungan ini membuatnya sering dianggap sebagai pilihan konsumsi sehat, termasuk untuk diet.
Status Konservasi
Ikan bilih termasuk dalam daftar spesies prioritas yang harus dilindungi dan dilestarikan. Hal ini ditegaskan melalui Surat Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut No. B.250/DJPRL.1/PRL.420/III/2022. Sebagai ikan endemik yang hanya hidup di satu danau, keberlangsungan bilih sangat rentan terhadap perubahan ekosistem, penangkapan berlebihan, hingga fluktuasi kualitas air.
Fakta Menarik Lainnya
- Ukuran bilih berada di antara teri dan ikan-ikan konsumsi lainnya.
- Sering bermigrasi ke hulu saat musim memijah.
- Kuliner berbahan bilih menjadi ikon Danau Singkarak.
- Kehadirannya di Sungai Ombilin kerap jadi momen panen musiman bagi warga.
- Fenomena panen bilih di Sungai Ombilin menjadi pengingat pentingnya menjaga ekosistem Danau Singkarak.
- Meski menjadi sumber pangan dan ekonomi masyarakat, kelestarian ikan bilih sebagai spesies endemik tetap harus diprioritaskan agar tidak punah dari habitat aslinya.














