Apa yang membuat film pendek sutradara Indonesia mampu menembus Festival Film Cannes? Bagaimana kisah perjalanan Reza Rahadian hingga bisa mengangkat nama bangsa di panggung dunia? Apa makna prestasi ini bagi industri perfilman nasional?
Mediahariini.com – Film pendek yang disutradarai oleh Reza Rahadian berhasil mencuri perhatian dunia setelah terpilih sebagai salah satu proyek film dalam program HAF Goes to Cannes di Festival Film Cannes 2025. Ini menjadi bukti bahwa karya-karya dari Indonesia mampu bersaing di kancah internasional, dan membanggakan seluruh rakyat Indonesia.
“Film Pangku berhasil terpilih menjadi salah satu dari 5 project film yang memenangkan HAF Goes to Cannes Program,” tulis akun resmi film Pangku di Instagram. “Mari kita kirimkan doa baik dan dukungan untuk perjalanan panjang @filmpangku berikutnya ya,” pungkasnya.
Program HAF Goes to Cannes sendiri merupakan inisiatif dari Hong Kong – Asia Film Financing Forum, yang memberikan kesempatan bagi para sineas independen untuk mempresentasikan karya mereka selama Festival Film Cannes. Program ini bertujuan untuk menjembatani sineas dengan mitra distribusi global, membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih film Pangku. Apalagi pencapaian ini membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di luar negeri.
“Terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes menunjukkan kualitas dan kreativitas sineas Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional,” ungkap Fadli Zon dalam keterangan resminya.
Pangku merupakan debut Reza Rahadian sebagai sutradara film layar lebar. Film drama ini ditulis oleh Felix K. Nesi bersama Reza Rahadian, dan diproduseri oleh Arya Ibrahim. Film ini dijadwalkan tayang pada tahun 2025, dan turut melibatkan Happy Salma sebagai associate producer dan Gita Fara sebagai co-producer.
Film Pangku mengisahkan tentang perjuangan seorang perempuan yang mencoba untuk bertahan hidup di tengah himpitan, di tengah krisis yang menimpa dirinya. Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti Claresta Taufan, Fedi Nuril, Shakeel Aisy, Devano Danendra, dan Christine Hakim.

Film Pangku Tegaskan Daya Saing Film Indonesia
Keberhasilan film Pangku, sebagai salah satu proyek film yang memenangkan Hong Kong Asia Film (HAF) ke-23 Goes to Cannes, dianggap mampu menegaskan kemampuan daya saing industri film Indonesia di kancah global.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengatakan terpilihnya Pangku dalam program HAF Goes to Cannes menunjukkan kualitas dan kreativitas sineas Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional. HAF merupakan bagian dari HKIFF Industry Project Market yang dikenal sebagai platform pembiayaan film terkemuka di Asia.

Program HAF Goes to Cannes memilih proyek-proyek unggulan untuk dipresentasikan di Marcelino selama Festival Film Cannes dan memberi kesempatan sineas untuk bekerja sama mitra distribusi global.
Film ini terinspirasi dari tradisi kopi pangku di wilayah Pantura yang menampilkan perspektif tentang dinamika sosial dengan pendekatan artistik yang kuat. “Terima kasih kepada insan perfilman Indonesia yang telah membawa nama bangsa ke panggung dunia. Partisipasi 14 eksibitor Indonesia di Hong Kong Filmart 2025 adalah langkah nyata dalam memperluas jaringan dan membuka peluang global bagi film Indonesia,” kata Fadli.
Ia mengimbuhkan, “Dan hari ini, kita kembali mencatat prestasi dengan terpilihnya ‘Pangku’ dalam program HAF Goes to Cannes. Selamat bagi Reza dan tim Gambar Gerak atas prestasi yang membanggakan ini”.
![]()
Potensi Besar Perfilman Indonesia
Potensi besar perfilman Indonesia tidak hanya pada karya, tapi juga penontonnya. Penonton bioskop film Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Pada tahun 2024, data hingga September, ada lebih dari 60 juta penonton yang pergi ke bioskop di Indonesia.
Menurut Direktur Perfilman, Musik dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Mahendra Budaya, angka penonton tersebut merupakan yang tertinggi sejak 98 tahun lalu, atau pada 1926.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Dessy Ruhati, berharap raihan penonton ini dapat menarik investor untuk meningkatkan nilai subsektor ekonomi kreatif Indonesia. “Daya tarik subsektor ini sangat kuat. Kami berharap tenaga kerja pada animasi, film, video terus bertumbuh,” kata Dessy.
Sumber Resmi/Kutipan:
1. Akun Instagram Film Pangku (Institusi: @filmpangku) – 1 April 2025
2. Menteri Kebudayaan Fadli Zon (Institusi: Kementerian Kebudayaan RI) – 1 April 2025
3. Harianjogja.com (Institusi: Harianjogja) – 1 April 2025
4. Antara (Institusi: Antara) – 1 April 2025
5. Kementerian Kebudayaan (Institusi: Kementerian Kebudayaan RI) – 1 April 2025
6. Kemenparekraf (Institusi: Kemenparekraf) – 1 April 2025
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

















