Berhasil Kumpulkan Rp 7 M, Dedi Mulyadi Siap Bantu Korban Banjir Sumatera: Otewe!



Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah menyiapkan bantuan senilai Rp 7 miliar untuk para korban banjir di Pulau Sumatera. Dana tersebut berhasil dikumpulkan melalui berbagai pihak, termasuk dari dirinya sendiri, BJP, Baznas, dan organisasi lainnya.

Bantuan yang akan diberikan ini tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga akan langsung digunakan di lokasi bencana. Hal ini dilakukan agar distribusi lebih cepat dan bisa membantu perputaran ekonomi warga setempat.

“Kami belanjanya di sana langsung, kami bawa uang saja ke sana,” kata Dedi Mulyadi dalam pernyataannya.

Rombongan Dedi Mulyadi akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan fasilitas penerbangan perintis. Menurut Dedi, bandara Kertajati belum tersedia, sehingga penjemputan harus dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta.

Selain itu, rombongan akan menggunakan jasa Susi Air untuk terbang dari base camp di Padang. Langkah ini dilakukan agar bantuan bisa segera sampai di lokasi bencana.

Dedi Mulyadi juga sempat membagikan momen persiapan bantuan ini melalui akun Instagram pribadinya. Dalam postingannya, ia terlihat dikelilingi oleh perwakilan dari berbagai organisasi yang turut berkontribusi.

“Sebanyak total Rp 7 miliar dari Jawa Barat, siap otewe lokasi bencana di Pulau Sumatera,” tulis Dedi dalam caption postingannya.

Di tengah persiapan bantuan untuk korban banjir, Dedi Mulyadi juga menyampaikan rencana kebijakannya untuk membayar warga Jabar sebesar Rp 50 ribu per hari. Hal ini dilakukan karena kondisi hutan di Jawa Barat kini hanya tersisa 20 persen. Sementara sisanya dalam kondisi rusak.

“Kondisi hutan di Jawa Barat kan kita semua tahu, ada yang betul-betul masih hutan kan tinggal 20 persen lagi, 80 persen kan dalam keadaan rusak,” ujar Dedi Mulyadi.

Untuk mengatasi kerusakan hutan tersebut, Dedi berencana menggerakkan masyarakat untuk melakukan penanaman dan perawatan pohon. Rencananya, gerakan ini akan dimulai pada Desember tahun ini.

“Untuk itu yang rusak ini kita secara bertahap mulai Desember ini untuk masyarakat digerakan menanam dan merawat. Selama ini kan program reboisasi menanam kan ditinggalkan,” tambah Dedi Mulyadi.

Menurut rencana, warga akan diberi upah sebesar Rp 50 ribu per hari. Upah ini dinilai lebih tinggi dibandingkan upah mencangkul di daerah tertentu, yaitu hanya Rp 30 ribu.

“Konsep saya gak begitu nanti setiap masyarakat itu 1 atau 2 hektar menanam pohon kemudian merawatnya supaya pohon itu kokoh dan kuat. Dan mereka mendapat upah dalam setiap hari distandarkan oleh saya 50 ribu. Nah itu lebih mahal dibanding upah nyangkul di daerah tertentu hanya 30 ribu, kenapa harganya hanya 50 ribu, agar banyak rakyat yang dilibatkan,” jelas Dedi Mulyadi.

Dengan langkah-langkah ini, Dedi Mulyadi berharap bisa memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun masyarakat. Bantuan untuk korban banjir Sumatera juga menjadi salah satu bentuk tanggung jawab sosial yang diambil oleh Gubernur Jawa Barat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *