Bumil, Busui, dan Balita Manfaat MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Kelompok B3 di Posyandu Anggrek



Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah tidak hanya ditujukan pada anak-anak sekolah. Namun, program ini juga mencakup kelompok balita, ibu hamil (bumil), dan ibu menyusui (busui), yang dikenal sebagai kelompok B3. Program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan gizi yang cukup dan seimbang bagi masyarakat rentan.

Penyaluran MBG untuk kelompok B3 dilakukan melalui posyandu yang ada di lingkungan warga. Dalam kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), para kader Posyandu bergerak aktif dalam menyalurkan paket MBG kepada kelompok B3 di sekitar mereka. Salah satu contohnya adalah Posyandu Anggrek yang berada di Kelurahan Margadadi, Kecamatan/Kabupaten Indramayu.

Sejak Oktober 2025, setiap Senin dan Kamis, kelompok B3 di lingkungan tersebut menerima paket MBG. Pada hari Kamis (27/11/2025), sekitar pukul 10.00 WIB, para ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang didampingi oleh orang tua mereka datang ke Posyandu Anggrek yang terletak di Perumahan Permata Hijau, Jalan Kepudang, RT 05 RW 05, Kelurahan Margadadi.

Kelompok B3 dan para kader Posyandu Anggrek telah bergabung dalam grup WhatsApp. Hal ini memudahkan penyebaran informasi mengenai penyaluran MBG. Berbeda dengan kegiatan penimbangan balita yang rutin dilakukan setiap bulan, informasi penyaluran MBG disampaikan melalui grup tersebut.

“Di sini ada empat ibu hamil, 15 ibu menyusui, dan 54 balita yang menerima MBG,” ujar Iin Kurniasih (52), Ketua Kader Posyandu Anggrek sekaligus Penanggung Jawab MBG di Posyandu Anggrek.

Bagi ibu yang menyusui sekaligus memiliki balita di bawah dua tahun, mereka akan menerima paket MBG ganda, yaitu untuk ibu dan anaknya. Iin menjelaskan bahwa pembagian MBG tidak bisa dilakukan setiap hari karena keterbatasan waktu dan tenaga kader posyandu. Oleh karena itu, pembagian MBG dilakukan pada hari Senin dan Kamis.

Untuk MBG pada hari Senin, Selasa, dan Rabu, dibagikan setiap Senin. Sedangkan MBG untuk hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, dibagikan pada hari Kamis. Paket MBG terdiri dari makanan basah dan makanan kering.

Makanan basah seperti nasi, lauk pauk, dan buah bisa dimakan langsung saat itu juga. Menunya bervariasi, termasuk ayam, telur, tahu, sayur, dan daging. Sementara itu, makanan kering seperti biskuit, roti, telur ayam rebus, buah, susu kotak cair, susu kotak bubuk untuk ibu hamil dan menyusui, kentang kukus, agar-agar, dan bolu.

Iin menekankan bahwa pihaknya terbuka terhadap masukan dari penerima MBG melalui grup WhatsApp. Misalnya, jika ada ibu hamil yang merasa mual akibat susu yang diterima, maka SPPG akan menggantinya dengan jenis susu yang lebih disukai.

Iin menilai bahwa program MBG sangat membantu pemenuhan gizi yang seimbang bagi kelompok B3. Karena paket MBG telah melalui penilaian dari ahli gizi di SPPG, program ini bisa mencegah stunting pada anak.

Pemantauan kondisi stunting dilakukan melalui kegiatan penimbangan balita setiap bulan di posyandu. Pemeriksaan terhadap kondisi ibu hamil dan ibu menyusui juga dilakukan secara rutin. Edukasi tentang gizi seimbang juga disampaikan oleh kader posyandu dan petugas kesehatan dari puskesmas setempat.

Salah satu warga penerima MBG dari Posyandu Anggrek, Penti, mengaku menerima dua paket MBG untuk dua anak balitanya, Azura (3) dan Fajrin (2). Ia menyatakan bahwa paket MBG membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Bahkan, beberapa paket berupa makanan kering bisa dikonsumsi dalam waktu relatif lama. “Ya senang, lumayan bisa membantu mengurangi pengeluaran dan membantu pemenuhan gizi anak,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *