Apakah manusia bisa menjadi penyerbuk bunga? Bagaimana proses penyerbukan yang dilakukan oleh manusia berbeda dari penyerbukan alami? Mengapa penyerbukan antropogami sangat penting bagi pertanian modern?
Mediahariini.com – Dalam dunia tumbuhan, penyerbukan adalah proses vital yang memungkinkan bunga berkembang biak. Namun, tidak semua penyerbukan terjadi secara alami. Salah satu jenis penyerbukan yang khusus dilakukan oleh manusia disebut dengan penyerbukan antropogami. Contoh penyerbukan antropogami yang paling umum adalah pada tanaman vanili dan anggrek.
“Penyerbukan antropogami merupakan bentuk intervensi langsung oleh manusia untuk memastikan proses reproduksi tumbuhan,” ujar Dr. Rizal Suryadi, ahli botani dari Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam wawancara eksklusif dengan Tempo (1) pada 20 Mei 2024.
Pada penyerbukan antropogami, manusia secara manual membantu proses penyerbukan dengan mengambil serbuk sari dari bunga jantan dan menempelkannya ke kepala putik bunga betina. Hal ini dilakukan karena beberapa tumbuhan memiliki struktur bunga yang tidak memungkinkan penyerbukan alami terjadi, seperti pada tanaman vanili yang tidak memiliki mekanisme penyerbukan yang efisien secara alami.
Menurut laporan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2023), penyerbukan antropogami sangat penting dalam meningkatkan hasil panen dan kualitas tanaman. Contohnya, pada tanaman vanili, penyerbukan manual diperlukan agar biji dapat berkembang dan menghasilkan buah yang berkualitas tinggi. Tanaman vanili sendiri banyak dibudidayakan di daerah-daerah seperti Jawa Barat dan Bali, dengan produksi yang mencapai ribuan ton setiap tahun.
Selain vanili, contoh penyerbukan antropogami juga terjadi pada tanaman anggrek. Anggrek memiliki struktur bunga yang kompleks dan tidak mudah dikunjungi oleh hewan penyerbuk alami. Oleh karena itu, petani anggrek sering melakukan penyerbukan manual untuk mempercepat proses reproduksi dan meningkatkan jumlah tanaman.
“Tanaman anggrek membutuhkan penyerbukan yang presisi dan terkontrol. Dengan bantuan manusia, kita bisa memastikan bahwa proses penyerbukan berjalan optimal,” ujar Ibu Yuniarti, seorang petani anggrek di Pekanbaru, dalam wawancara dengan Harian Riau (2) pada 15 April 2024.
Penyerbukan antropogami juga digunakan dalam pengembangan varietas baru. Dengan menggabungkan serbuk sari dari dua tanaman berbeda, para ilmuwan dan petani bisa menciptakan tanaman yang lebih tahan terhadap hama atau memiliki rasa dan bentuk yang lebih baik. Contohnya, penyerbukan antropogami pada tanaman mangga telah menghasilkan varietas baru yang lebih manis dan tahan cuaca ekstrem.
Meskipun penyerbukan antropogami sangat berguna, ia juga memiliki tantangan. Proses ini membutuhkan tenaga dan waktu yang cukup besar, serta risiko kesalahan dalam pengambilan serbuk sari. Selain itu, penyerbukan manual bisa mengganggu siklus alami tumbuhan jika dilakukan secara berlebihan.
Dalam konteks pertanian modern, penyerbukan antropogami menjadi salah satu strategi penting untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. Dengan pemahaman yang tepat, manusia bisa menjadi mitra alami dalam proses reproduksi tumbuhan, menjaga keberlanjutan lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan pangan global.
Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
Dr. Rizal Suryadi (Ahli Botani, IPB) – Tempo – 20 Mei 2024
Ibu Yuniarti (Petani Anggrek, Pekanbaru) – Harian Riau – 15 April 2024
Kementerian Pertanian RI (Laporan Produksi Tanaman Vanili) – 2023
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa
