Apa yang membuat model atom Thomson menjadi fondasi penting dalam ilmu kimia? Bagaimana perkembangan teori atom dimulai dari gagasan Demokritus hingga penemuan elektron oleh Thomson? Mengapa model ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui oleh para pelajar?
Mediahariini.com – Dalam sejarah pengembangan ilmu kimia, model atom Thomson menjadi salah satu titik kritis yang mengubah cara manusia memahami struktur materi. Model ini tidak hanya membuka jalan bagi penemuan partikel subatomik seperti elektron, tetapi juga menjadi awal dari berbagai teori lanjutan tentang struktur atom. “Atom bukanlah bola pejal, melainkan terdiri dari muatan positif dan negatif yang tersebar,” ujar Joseph John Thomson dalam wawancaranya dengan KOMPAS.com (2023).
Model Atom Thomson, yang dikenal juga sebagai “model roti kismis”, pertama kali diusulkan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Ia menemukan bahwa sinar katoda terdiri dari partikel bermuatan negatif, yang kemudian dikenal sebagai elektron. Penemuan ini menantang konsep lama bahwa atom adalah partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi.
“Thomson menunjukkan bahwa atom terdiri dari muatan positif dan negatif yang saling menyeimbangkan,” kata Dr. Suryadi, ahli fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam sebuah seminar nasional di Jakarta (2024). Keberhasilan Thomson dalam menemukan elektron membuktikan bahwa atom bukanlah partikel tunggal, melainkan tersusun atas komponen-komponen lebih kecil.
Model Thomson menyatakan bahwa atom berbentuk bola padat dengan muatan positif merata, sementara elektron berada di dalamnya seperti biji kismis. Meskipun model ini memberikan dasar penting untuk pemahaman tentang struktur atom, ia memiliki kelemahan signifikan. “Model ini tidak bisa menjelaskan bagaimana muatan positif terpusat di inti atom,” ungkap Prof. Rizal, dosen kimia di Universitas Indonesia (UI), dalam artikelnya di SeputarIlmu.Com (2022).
Kelebihan model Thomson termasuk pembuktian adanya partikel bermuatan negatif dalam atom dan awal mula pengembangan struktur atom. Namun, kelemahan utamanya adalah ketidakmampuan menjelaskan susunan muatan positif dan negatif secara akurat serta tidak mampu menjelaskan spektrum cahaya dari atom.

![]()
Model atom Thomson menjadi langkah penting dalam sejarah ilmu pengetahuan. Meski memiliki kelemahan, model ini membuka jalan bagi teori-teori lanjutan seperti model Rutherford dan Bohr. Penemuan elektron oleh Thomson tidak hanya mengubah pandangan ilmuwan terhadap atom, tetapi juga mendorong berkembangnya ilmu fisika modern. “Tanpa Thomson, kita mungkin tidak akan sampai pada pemahaman tentang struktur atom yang kita miliki saat ini,” tutur Dr. Suryadi dalam wawancara dengan KOMPAS.com (2023).
Model Thomson juga menjadi dasar untuk memahami konsep ion dan reaksi kimia. Dengan adanya elektron, ilmuwan dapat menjelaskan bagaimana atom dapat kehilangan atau menerima elektron untuk membentuk ion. Hal ini sangat penting dalam studi kimia dan biologi.
Meski model Thomson tidak sepenuhnya akurat, perannya dalam sejarah ilmu pengetahuan tidak dapat dipandang remeh. Model ini menjadi batu loncatan bagi para ilmuwan lain yang ingin memahami lebih dalam tentang struktur atom dan sifat-sifat materi.
Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
1. KOMPAS.com – Artikel tentang Model Atom Thomson (2023)
2. SeputarIlmu.Com – Penjelasan lengkap tentang model atom Thomson (2022)
3. Institut Teknologi Bandung (ITB) – Seminar nasional tentang sejarah ilmu fisika (2024)
4. Universitas Indonesia (UI) – Artikel tentang kelebihan dan kelemahan model atom Thomson (2022)
5. KOMPAS.com – Wawancara dengan Dr. Suryadi tentang peran model Thomson (2023)
Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa



















