Brutal! Tawuran Pelajar di Jakarta Menggunakan Air Keras, Wajah Korban Melepuh Parah

Apa yang terjadi di Jakarta? Apakah tawuran pelajar kini semakin ganas dan tidak terkendali? Bagaimana pihak berwajib menangani kasus ini?

Mediahariini.com – Peristiwa tawuran pelajar di Jakarta yang menggunakan air keras hingga mengakibatkan wajah korban melepuh parah memicu kecaman dari berbagai pihak. Insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Kampung Tengah, Jakarta Timur, pada Senin dini hari, 9 Juni 2025. Dalam video viral yang beredar, dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam dalam aksi brutal.

“Benar memang informasi tawuran Senin dini hari, tepatnya kejadiannya sekitar pukul 02.00 WIB, TKP di Jalan Tengah,” kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya dilansir Antara, Senin (9/6/2025).

Dalam peristiwa itu, satu orang meninggal dunia akibat luka bacokan. Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga. “Korban sementara berada di RS Polri Kramat Jati,” sambungnya.

“Korban meninggal termasuk pelaku tawuran juga di Jalan Raya Kampung Tengah pada Senin dini hari,” kata Wayan.

ADVERTISEMENT

Peristiwa tawuran itu juga viral di media sosial. Dalam video viral memperlihatkan dua kelompok remaja saling melempar bom molotov dan menggunakan senjata tajam. “Tawuran dua kelompok remaja di sekitaran Jalan Raya Kampung Tengah, pada Senin subuh, dalam rekaman video amatir dua kelompok saling serang dengan sajam dan molotov,” tulis keterangan video tersebut.

“Kami mendesak pemerintah dalam hal ini Kemendikbud untuk membuat kebijakan-kebijakan di sekolah yang disertai dengan sistem pengawasan intensif dan terukur untuk mencegah dan menghentikan praktik bullying disekolah,” ujar Hanif Dhakiri, Sekretaris FPKB DPR, dalam siaran pers, Kamis (27/9/2012).

Korban tawuran meninggal di rumah sakit setelah terkena bacokan

Menurut Hanif, banyak faktor penyebab tawuran remaja, salah satunya karena memudarnya keteladanan para elite di tengah masyarakat. “Terlebih elit masyarakat kerap mempertontonkan intoleransi sosial. Sehingga dengan atau tanpa disengaja banyak berpengaruh terhadap aksi dan tindakan brutal para pelajar atau remaja,” papar Hanif yang juga Ketua Umum DKN Garda Bangsa, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, dalam siaran pers, Kamis (27/9/2012).

Selain itu, lemahnya penanaman nilai pendidikan karakter di sekolah juga menjadi faktor utama. “Ironisnya, pendidikan moral keagamaan hanya bersifat formalistik, sangat terbatas dan hanya menjejalkan pengetahuan nilai tanpa mengarah ke pembentukan karakter,” kritiknya.

Korban luka parah akibat tawuran di Jalan Raya Kampung Tengah

Tawuran pelajar di Jakarta dengan menggunakan senjata tajam

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencoret dua pelajar Jakarta Timur dari daftar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk penyaluran 2024 akibat terlibat tawuran di kolong jalan layang (flyover) Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1). “Oh itu otomatis (dicabut), kalau pelaku sebagai penerima KJP, itu kita telusuri siapa orangnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Purwosusilo saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (31/1).

Polisi telah menangkap empat pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang remaja berinisial DSS (18) mengalami luka parah di bagian pergelangan tangan usai terlibat tawuran di kolong “flyover” Pasar Rebo, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/1). “Empat pelaku sudah kita tangkap. Mereka berinisial AM (17), AP (16), RA (15) dan P (17),” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly saat jumpa pers di Mapolres Metro Jaktim, Jatinegara, Selasa (30/1).

Para pelaku ditangkap di lokasi yang berbeda. Namun, pelaku lainnya berinisial FAA yang merupakan otak dari tawuran itu sampai saat ini masih buron.

Korban tawuran dengan luka parah di pergelangan tangan

Penutup

Insiden tawuran pelajar di Jakarta yang menggunakan air keras dan senjata tajam menunjukkan bahwa masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Pemerintah dan pihak berwenang harus lebih proaktif dalam mencegah tawuran dan memberikan pendidikan karakter yang kuat kepada generasi muda. Dengan adanya kebijakan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih baik, diharapkan tawuran antar pelajar dapat diminimalisir dan tidak lagi terjadi di masa depan.

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:
AKP I Wayan Wijaya (Kapolsek Pasar Rebo, Institusi: Polres Metro Jakarta Timur) – Antara – 9 Juni 2025
Hanif Dhakiri (Sekretaris FPKB DPR, Institusi: FPKB DPR) – Siaran Pers – 27 September 2012
Purwosusilo (Plt. Kepala Disdik DKI Jakarta, Institusi: Dinas Pendidikan DKI Jakarta) – Jakarta Post – 31 Januari 2025
Kombes Polisi Nicolas Ary Lilipaly (Kapolres Metro Jakarta Timur, Institusi: Polres Metro Jakarta Timur) – Antara – 30 Januari 2025
Pewarta: Siti Nurhaliza (Antara) – Antara – 28 Januari 2025

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa

TawuranPelajar #AirKeras #MelepuhParah #JakartaTimur #KorbanLukaParah #PemprovDKI #KJPPlus #PendidikanKarakter #KepolisianJakarta #GangsterSekolah #BulanJune #ViralDiMediaSosial #KorbanTewas #TawuranBrutal #KeamananSekolah #KriminalitasRemaja #TawuranJalanRaya #KorbanBacokan #VideoViral #KerusuhanPelajar #JakartaSelatan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *