Apakah Tepuk Sakinah Hanya Lagu Pengantar Nikah atau Ada Makna Mendalam yang Harus Diketahui?

Bagaimana Video Viral di KUA Menteng Mengubah Pandangan Masyarakat Terhadap Perkawinan Islam?

Mengapa Pasangan Muda Kini Merasa ‘Baper’ Setelah Mengetahui Makna Tepuk Sakinah?

Mediahariini.com – Video viral Tepuk Sakinah di Kantor Urusan Agama (KUA) Menteng, Jakarta, telah memicu perbincangan hangat di media sosial. Awalnya hanya sebatas gerakan sederhana dan lirik yang mengalun, namun ternyata di baliknya tersembunyi makna mendalam yang membuat pasangan muda merasa “baper” setelah mengetahuinya.

“Saling cinta, saling hormat, saling jaga, saling ridho, musyawarah untuk sakinah,” ucap salah satu peserta bimbingan perkawinan, seperti dilansir oleh Detikcom (2025).

Dari awalnya hanya sekadar lagu pengantar nikah, Tepuk Sakinah kini menjadi simbol keharmonisan rumah tangga dalam ajaran Islam. Program ini diperkenalkan oleh Kementerian Agama melalui Bimbingan Perkawinan Calon Pengantin Muslim (Bimwin Catin) sejak 2016. Tujuannya adalah untuk memperkuat fondasi keluarga sakinah, mawaddah, dan warahmah dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.

Pada awalnya, Tepuk Sakinah dirancang sebagai metode interaktif agar para calon pengantin tidak merasa bosan saat mengikuti bimbingan perkawinan. Gerakan tangan dan lirik yang berulang membantu peserta lebih mudah mengingat nilai-nilai penting dalam sebuah pernikahan. Namun, video yang diunggah oleh akun resmi KUA Menteng pada Juli 2025 membuat Tepuk Sakinah viral di media sosial.

Video Tepuk Sakinah di TikTok

Menurut Prof. Alimatul Qibtiyah dari UIN Sunan Kalijaga, Tepuk Sakinah diciptakan dalam workshop Bimbingan Perkawinan sejak 2018 sebagai strategi agar nilai-nilai keluarga tidak terasa berat dan bisa diterima dalam suasana menyenangkan. “Gerakan ini bukan hanya hiburan, tapi juga sarana edukasi yang efektif,” ujarnya dalam wawancara dengan detikcom (2025).

Lirik Tepuk Sakinah

Namun, meski viral, Tepuk Sakinah tidak diwajibkan bagi semua calon pengantin. Ia hadir sebagai metode interaktif pendukung, bukan keharusan formal. Meski demikian, banyak pasangan muda yang kini merasa “baper” setelah mengetahui makna di balik gerakan tersebut.

“Saya merasa sedih karena sebenarnya kita sering lupa akan arti sebenarnya dari pernikahan,” ujar salah satu netizen di media sosial, seperti dikutip oleh Kompas (2025).

Pasangan muda melakukan Tepuk Sakinah

Tepuk Sakinah bukan hanya tentang gerakan tangan, tetapi juga tentang prinsip-prinsip dasar dalam sebuah pernikahan. Keluarga sakinah digambarkan seperti bangunan rumah yang memiliki fondasi kuat dan pilar-pilar yang kokoh. Fondasinya adalah prinsip keadilan, kesalingan, dan keseimbangan (Mu’adalah, Mubadalah, dan Muwazanah).

Konsep keluarga sakinah

Melalui program ini, para calon pengantin diajak untuk memperkuat bekal fondasi, lalu mengurai psikologi keluarga, literasi keuangan, kesehatan reproduksi, serta menyiapkan diri untuk menjadi orangtua dengan menggunakan prinsip nilai dasar tersebut.

Meski Tepuk Sakinah kini viral, ia bukan tujuan akhir. Agar gerakan ini benar-benar berdampak, dibutuhkan pendalaman materi, pendampingan nyata, serta kesungguhan peserta dalam mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Sumber Resmi/Kutipan:

1. Detikcom (2025) – Wawancara dengan Prof. Alimatul Qibtiyah, UIN Sunan Kalijaga

2. Kompas (2025) – Ulasan netizen tentang makna Tepuk Sakinah

3. Kemenag RI (2017) – Buku Fondasi Keluarga Sakinah

4. detikcom (2025) – Unggahan video Tepuk Sakinah oleh KUA Menteng

5. Blog AMIKOM (2025) – Lirik Tepuk Sakinah

Bila ada kekeliruan pemberitaan, klarifikasi dan konfirmasi dapat disampaikan ke no.WA: Contact: +6285136056172 (an.Frontdesk MediaHariIni.com) atau klik link ini untuk pesan langsung https://mediahariini.com/wa