Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Serang Rusak Parah, Warga Minta Perbaikan Segera

KAB. SERANG – Kondisi beberapa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Serang yang rusak parah kembali menjadi sorotan publik. Warga setempat mengkhawatirkan kondisi bangunan yang tidak layak, sehingga memicu kekhawatiran terhadap kualitas pendidikan dan keselamatan siswa. Tuntutan perbaikan cepat mulai muncul dari berbagai kalangan.

Pemkab Serang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah melakukan revitalisasi terhadap 31 sekolah TK, SD, dan SMP yang rusak sepanjang tahun 2025. Namun, warga masih menilai bahwa upaya tersebut belum cukup untuk menangani seluruh sekolah yang membutuhkan perbaikan.

Bacaan Lainnya

Kronologi Lengkap

Dalam laporan resmi Disdikbud Kabupaten Serang, pihaknya merevitalisasi puluhan sekolah dengan dana APBD dan APBN. Kepala Disdikbud Asep Nugrahajaya menjelaskan bahwa mayoritas perbaikan dilakukan menggunakan dana APBN sebesar Rp23,2 miliar untuk 27 sekolah. Dana ini dibagi dalam dua sesi, yaitu Rp13,6 miliar untuk 11 sekolah dan Rp9,6 miliar untuk 16 sekolah lainnya.

Selain itu, anggaran APBD Kabupaten Serang sebesar Rp3 miliar dialokasikan untuk perbaikan empat sekolah. Meski demikian, Asep mengakui bahwa jumlah sekolah yang diperbaiki saat ini belum mencakup semua yang membutuhkan. “Masih banyak sekolah prioritas untuk rehabilitasi,” ujarnya.

Mengapa Menjadi Viral?

Isu sekolah rusak di Kabupaten Serang viral di media sosial karena foto dan video kondisi bangunan yang tidak layak. Banyak netizen menyampaikan kekecewaan terhadap pemerintah daerah yang dinilai gagal memperhatikan infrastruktur pendidikan. Beberapa komentar menyebutkan bahwa dana APBD yang besar justru disimpan di bank alih-alih digunakan untuk membangun sekolah.

Warga juga merasa prihatin dengan kondisi yang semakin memburuk. Video-video yang menampilkan ruang kelas sederhana dan atap bocor menyebar luas, memicu diskusi tentang tanggung jawab pemerintah dan keadilan dalam pembangunan.

Respons & Dampak

Respons masyarakat sangat kuat, baik secara online maupun offline. Banyak warga menggelar aksi atau memberikan komentar di media sosial untuk menuntut tindakan nyata dari pemerintah. Tokoh masyarakat dan aktivis pendidikan juga turut menyuarakan pentingnya peningkatan kualitas sekolah negeri.

Dampaknya, isu ini membuka wacana tentang alokasi dana pendidikan dan transparansi penggunaan anggaran. Selain itu, para siswa dan guru yang tinggal di lingkungan sekolah rusak mengalami tekanan psikologis dan fisik akibat kondisi tempat belajar yang tidak ideal.

Fakta Tambahan / Klarifikasi

Meskipun ada informasi tentang revitalisasi sekolah, warga tetap merasa kurang puas dengan hasilnya. Dari data yang tersedia, hanya sebagian kecil sekolah yang mendapat perbaikan. Sementara itu, pihak Disdikbud berjanji akan terus berupaya meningkatkan program perbaikan, termasuk dengan komunikasi langsung ke pemerintah pusat.

Beberapa pihak juga menyoroti bahwa dana APBD yang dialokasikan untuk perbaikan sekolah tidak cukup untuk menangani seluruh kebutuhan. Masih banyak sekolah yang membutuhkan bantuan tambahan dari pihak lain.

Penutup – Kesimpulan & Perkembangan Selanjutnya

Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Serang yang rusak parah menjadi isu yang memicu perhatian publik. Warga menuntut perbaikan segera untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan siswa. Publik juga menantikan respons lebih lanjut dari pemerintah daerah dan instansi terkait. Apa yang ditunggu selanjutnya adalah tindakan nyata dan transparansi dalam penggunaan anggaran pendidikan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *