Penelitian dokumenter adalah salah satu jenis penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen atau sumber-sumber tertulis untuk memperoleh informasi tentang suatu topik atau fenomena. Penelitian ini sering digunakan dalam berbagai bidang studi, termasuk sejarah, ilmu sosial, dan ilmu budaya. Dalam konteks penelitian, dokumenter merujuk pada metode pengumpulan data yang menggunakan bahan-bahan tertulis sebagai sumber utama.
Pengertian Penelitian Dokumenter
Penelitian dokumenter didefinisikan sebagai proses sistematis untuk mengumpulkan, mengevaluasi, dan menganalisis dokumen atau sumber tertulis guna menjawab pertanyaan penelitian. Sumber-sumber yang digunakan bisa berupa buku, jurnal ilmiah, surat kabar, laporan pemerintah, arsip, atau dokumen digital lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami peristiwa, kebijakan, atau fenomena tertentu melalui analisis teks dan informasi yang tersedia dalam dokumen-dokumen tersebut.
Penelitian dokumenter biasanya digunakan ketika peneliti ingin mempelajari sesuatu yang tidak dapat diobservasi secara langsung atau ketika data primer sulit dikumpulkan. Metode ini sangat berguna dalam studi sejarah, karena peneliti dapat menggunakan catatan-catatan masa lalu untuk memahami perkembangan suatu peristiwa atau tren sosial.
Ciri-Ciri Penelitian Dokumenter
- Sistematis: Penelitian dokumenter dilakukan dengan langkah-langkah yang terstruktur dan terencana.
- Analitis: Data yang dikumpulkan dianalisis secara mendalam untuk menemukan pola, tren, atau makna.
- Obyektif: Peneliti harus tetap objektif dalam menganalisis dokumen tanpa memengaruhi hasil penelitian.
- Terbatas pada Sumber Tertulis: Penelitian ini hanya mengandalkan dokumen dan sumber tertulis, bukan data lapangan atau wawancara.
- Dapat Direplikasi: Hasil penelitian dapat diulang oleh peneliti lain dengan cara yang sama.
Jenis-Jenis Penelitian Dokumenter
- Penelitian Historis: Menggunakan dokumen untuk memahami peristiwa masa lalu.
- Penelitian Deskriptif: Menggambarkan karakteristik atau fenomena tertentu berdasarkan dokumen.
- Penelitian Komparatif: Membandingkan dua atau lebih fenomena berdasarkan dokumen.
- Penelitian Kualitatif: Fokus pada interpretasi dan makna dari dokumen, bukan pada angka atau statistik.
Proses Penelitian Dokumenter
Proses penelitian dokumenter umumnya melibatkan beberapa tahapan, yaitu:
- Identifikasi Masalah: Menentukan topik atau pertanyaan penelitian yang ingin dijawab.
- Pengumpulan Data: Mencari dan mengumpulkan dokumen yang relevan.
- Analisis Data: Menganalisis dokumen untuk menemukan informasi yang dibutuhkan.
- Interpretasi Hasil: Menafsirkan hasil analisis untuk menjawab pertanyaan penelitian.
- Penyusunan Laporan: Menyusun laporan atau karya tulis berdasarkan temuan penelitian.
Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Dokumenter
Kelebihan:
– Biaya relatif rendah karena tidak memerlukan survei atau wawancara langsung.
– Mudah diakses karena banyak dokumen tersedia di perpustakaan atau internet.
– Cocok untuk studi sejarah dan ilmu sosial.
Kekurangan:
– Keterbatasan data karena hanya mengandalkan sumber tertulis.
– Risiko bias jika dokumen yang digunakan tidak representatif.
– Tidak cocok untuk penelitian yang membutuhkan data empiris atau observasi langsung.
Contoh Penelitian Dokumenter
Sebagai contoh, penelitian dokumenter bisa dilakukan untuk memahami perkembangan teknologi di Indonesia. Peneliti dapat mengumpulkan dokumen seperti laporan pemerintah, artikel ilmiah, dan buku-buku tentang inovasi teknologi. Dengan menganalisis dokumen-dokumen tersebut, peneliti dapat menemukan tren dan perubahan dalam penggunaan teknologi selama beberapa tahun terakhir.
Contoh lain adalah penelitian tentang kebijakan pendidikan di Indonesia. Peneliti dapat menggunakan dokumen seperti undang-undang pendidikan, laporan sekolah, dan jurnal pendidikan untuk memahami bagaimana kebijakan tersebut diterapkan dan dampaknya terhadap siswa.
Kesimpulan
Penelitian dokumenter merupakan metode penelitian yang sangat penting dalam berbagai bidang studi. Dengan mengandalkan dokumen dan sumber tertulis, peneliti dapat memperoleh informasi yang mendalam tentang suatu topik. Meskipun memiliki kelebihan seperti biaya yang relatif rendah dan akses yang mudah, penelitian ini juga memiliki keterbatasan yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, peneliti harus memastikan bahwa sumber-sumber yang digunakan bersifat obyektif dan representatif agar hasil penelitian dapat diandalkan.






















