Di tengah perubahan zaman yang cepat, seni pertunjukan tradisional di Indonesia menghadapi tantangan besar. Namun, di balik itu, ada berbagai upaya inovatif yang dilakukan oleh para seniman untuk tetap bertahan dan berkembang. Salah satu aspek penting dalam menjaga keberlanjutan seni tradisional adalah fungsi ekonomi yang terkait dengan pemasaran, promosi, dan pengelolaan sumber daya. Dalam konteks ini, istilah “Jlentrehna” muncul sebagai konsep yang relevan dalam memahami bagaimana seni pertunjukan tradisional dapat memiliki nilai ekonomi yang signifikan.
Apa Itu Jlentrehna?
Jlentrehna merujuk pada proses atau mekanisme di mana seni pertunjukan tradisional dikelola secara ekonomis, baik melalui penjualan tiket, sponsor, kerja sama dengan pihak luar, maupun pendapatan dari aktivitas pariwisata. Dalam bahasa Jawa, “jlentrehna” bisa diartikan sebagai “pembiayaan” atau “pengelolaan keuangan” yang terkait langsung dengan pertunjukan. Di sini, seni tidak hanya menjadi bentuk ekspresi budaya, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang penting bagi pelaku seni.
Dalam konteks seni pertunjukan tradisional seperti wayang, tari, dan musik tradisional, Jlentrehna mencakup berbagai aspek, mulai dari biaya produksi, pembagian hasil, hingga pemasaran. Tanpa mekanisme ini, banyak seni tradisional akan kesulitan bertahan karena keterbatasan dana dan minat pasar.
Peran Jlentrehna dalam Ekonomi Seni Pertunjukan
-
Penghasilan bagi Pelaku Seni
Jlentrehna memberikan sumber pendapatan langsung bagi para seniman, termasuk pemain, penabuh, dan sutradara. Dengan adanya pemasaran yang efektif, seni tradisional bisa menjadi bisnis yang layak. Contohnya, Indonesian Music Expo (IMEX) yang digagas oleh Franki Raden, seorang musisi Bali, telah membuka peluang baru bagi seniman tradisional untuk menembus pasar internasional. -
Meningkatkan Kualitas Produksi
Pendanaan yang baik memungkinkan seni tradisional untuk dikembangkan dengan lebih baik. Misalnya, penggunaan teknologi digital dalam promosi dan dokumentasi pertunjukan bisa meningkatkan kualitas tayangan dan menarik lebih banyak penonton. -
Mendorong Inovasi
Dengan adanya dana yang cukup, seniman bisa mencoba berbagai inovasi dalam penyajian, seperti menggabungkan elemen modern dengan tradisional, sehingga membuat seni lebih menarik bagi generasi muda. -
Membangun Kesadaran Masyarakat
Jlentrehna juga berperan dalam membangun kesadaran masyarakat tentang nilai seni tradisional. Dengan pendanaan yang jelas, seni bisa dipromosikan lebih luas, termasuk melalui media sosial dan platform digital.
Tantangan dalam Implementasi Jlentrehna
Meskipun Jlentrehna memiliki potensi besar, implementasinya masih menghadapi beberapa tantangan:
-
Kurangnya Sumber Dana
Banyak seni tradisional belum memiliki sistem pendanaan yang stabil, terutama di daerah pedesaan atau wilayah terpencil. -
Minimnya Pemahaman Ekonomi
Banyak seniman kurang memahami prinsip dasar manajemen keuangan, sehingga sulit mengelola pendapatan secara efisien. -
Ketergantungan pada Sponsor
Beberapa seni tradisional bergantung pada sponsor yang sering kali bersifat tidak stabil dan tidak sesuai dengan visi seniman. -
Perubahan Perilaku Konsumen
Generasi muda cenderung lebih tertarik pada seni modern, sehingga seni tradisional harus beradaptasi agar tetap relevan.
Solusi dan Langkah yang Dapat Dilakukan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:
-
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Budaya
Memasukkan seni tradisional ke dalam kurikulum sekolah dapat membantu generasi muda memahami dan menghargai seni tradisional, sekaligus memberikan dasar pengetahuan ekonomi. -
Pembentukan Asosiasi Seniman
Pembentukan asosiasi atau organisasi seniman dapat membantu dalam pengelolaan keuangan, promosi, dan kolaborasi antar seniman. -
Pemanfaatan Teknologi Digital
Menggunakan platform digital seperti YouTube, Instagram, dan media sosial lainnya untuk mempromosikan seni tradisional dapat membuka akses pasar yang lebih luas. -
Dukungan Pemerintah
Pemerintah perlu memberikan dukungan berkelanjutan, baik melalui anggaran, program pelatihan, maupun pengembangan infrastruktur untuk seni tradisional.
Kesimpulan
Jlentrehna bukan hanya sekadar istilah teknis dalam dunia seni, tetapi juga merupakan kunci penting dalam menjaga kelangsungan hidup seni pertunjukan tradisional di era modern. Dengan pengelolaan ekonomi yang tepat, seni tradisional tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa berkembang dan menjadi bagian dari ekonomi lokal yang berkelanjutan. Di tengah tantangan yang ada, upaya kolaborasi antara seniman, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan bernilai ekonomi.



















