Pameran KEEP: Menawarkan Kembali Nilai Keindahan dan Keabadian dalam Desain Furnitur
Di tengah budaya konsumsi yang cepat, di mana barang dibuat, digunakan sebentar lalu dibuang, sebuah pameran menawarkan pendekatan yang berbeda. KEEP, yang diselenggarakan di Cult Sydney Showroom, menghadirkan enam arsitek Australia yang diminta merancang furnitur yang tidak hanya indah, tetapi juga dirancang untuk bertahan lama. Koleksi ini bukan sekadar hasil desain, melainkan sebuah pernyataan bahwa keindahan, makna, dan umur panjang dapat melawan dominasi produk massal yang mudah rusak dan mudah digantikan.
Dalam dunia desain yang sering bergerak cepat mengikuti tren musiman, KEEP mengajak kita kembali pada konsep mendasar. Pameran ini, yang diinisiasi bersama American Hardwood Export Council (AHEC), mengingatkan bahwa material yang baik dan proses pengerjaan yang teliti masih memegang peran penting dalam menciptakan benda yang bermakna. Dengan menggunakan tiga jenis American Hardwood yaitu red oak, hard maple, dan cherry, para arsitek menunjukkan bagaimana sebuah obyek dapat memiliki cerita, memori, dan nilai yang mampu melampaui waktu.
Mengapa Keabadian Penting dalam Dunia Furnitur Hari Ini?
Pola konsumsi modern cenderung mendorong produk dengan harga murah, waktu produksi singkat, dan material sintetis yang tidak dirancang untuk bertahan lama. Furnitur yang diproduksi secara massal seperti ini sering berakhir menjadi limbah dalam hitungan beberapa tahun saja. Dampaknya tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga membuat hubungan manusia dengan benda yang mereka miliki menjadi dangkal. Melalui dukungan American Hardwood Export Council (AHEC), isu ini kembali disorot dengan menekankan pentingnya material alami yang memiliki daya tahan dan nilai jangka panjang.
KEEP hadir sebagai bentuk penolakan terhadap hal tersebut. David Clark, sang kurator, menekankan bahwa pameran ini merupakan respons terhadap budaya konsumsi yang ceroboh dan cara pandang yang menganggap material sebagai sesuatu yang mudah diganti. Dengan keterlibatan American Hardwood Export Council (AHEC) dalam menyediakan material berkualitas tinggi, pendekatan ini menjadi semakin kuat. Dengan melibatkan arsitek yang biasanya bekerja dalam skala besar, Clark ingin melihat bagaimana pemikiran arsitektural dapat diterjemahkan ke dalam obyek intim yang dapat disentuh, dipakai, dan dirasakan setiap hari.
Obyek yang dihasilkan pada akhirnya menghidupkan kembali sebuah kebiasaan lama. Kebiasaan untuk membuat sesuatu dengan teliti, merawatnya dengan kesadaran, dan membiarkannya hidup bersama kita dalam jangka waktu yang panjang.
6 Arsitek dengan 6 Pandangan Mengenai Permanensi
Setiap arsitek diberikan brief yang sama. Namun hasil karya mereka sangat berbeda satu sama lain. Meski demikian, seluruhnya mengangkat pesan yang sama yaitu keindahan yang bertahan membutuhkan perhatian, material jujur, dan ketelitian kerja tangan.
-
‘David’ Console karya Kennedy Nolan

Console ini memiliki bentuk yang seolah hidup. Bentuknya menyerupai makhluk dengan kepala, ekor dan tubuh samping. Seluruh permukaan menghasilkan karakter yang berbeda karena teknik pengerjaan kayu yang variatif. Ada bagian yang digores, dilaminasi, di gouge atau diwarnai. Bagian dalam dengan nuansa merah dan pink menambah kesan organik. Obyek ini terasa seperti menyimpan cerita yang tidak akan hilang seiring waktu. -
‘Pax’ Table karya Virginia Kerridge

Meja ini mengambil inspirasi dari teknik butterfly joint yang sudah digunakan sejak zaman kuno. Kerridge memodernkannya dengan detail brass yang mengikuti alur alami kayu. Meja ini bisa dilepas dan dirakit kembali sehingga tetap adaptif tanpa kehilangan sifat permanennya. Nama Pax berarti damai. Ini mewakili gagasan bahwa meja adalah tempat orang berkumpul dan membangun hubungan. -
‘Pedal’ Lamp karya Lineburg Wang

Pada pandangan pertama, lampu ini tampak seperti blok kayu yang solid. Namun saat pedal di bagian bawah ditekan, bagian atas lampu terbuka dan cahaya muncul dari dalam. Inspirasi ini datang dari gerakan harian ketika menekan pedal tempat sampah. Ide sederhana tersebut diterjemahkan menjadi obyek yang mengejutkan sekaligus menyenangkan untuk digunakan. -
‘Lamella’ Chair karya Richards Stanisich bersama Meg Ashforth

Kursi ini merupakan wujud nyata dari kerja tangan yang sangat teliti. Ratusan potongan kayu disusun seperti sisik dari baju zirah Jepang kuno. Seluruh “sisik” dipasang satu per satu, dijahit tangan, dibongkar serta dirakit ulang untuk mendapatkan bentuk drapery kayu yang tepat. Hasil akhirnya merupakan perpaduan antara desain, seni dan teknik craft yang sangat mendalam. -
‘Twin’ Bench karya Edition Office

Bangku ini tampil dengan struktur yang tegas. Terinspirasi dari geometri tangki air kayu dan foto industrial karya Bernd dan Hilla Becher, bangku ini dibuat untuk dua orang. Masing-masing memiliki ruang lapang sehingga tidak saling bersisihan terlalu dekat. Sambungan kayunya memperlihatkan pertemuan antara kurva dan garis lurus yang menunjukkan kejujuran struktur, salah satu ciri furnitur yang mampu bertahan lama. -
‘Small Slide’ Table dan ‘Einstein’s Hat’ Vase karya Neil Durbach


Meja kecil ini memiliki mekanisme geser beberapa sentimeter yang membuka celah kecil dengan permukaan reflektif di dalamnya. Celah tersebut menciptakan bayangan yang menyerupai senyuman. Sementara vas Einstein’s Hat mengambil bentuk dari geometri aperiodic tiling yang tidak pernah membentuk pola berulang. Obyek ini merupakan eksperimen yang memadukan matematika, estetika dan kemampuan pengolahan kayu.
Material yang Jujur dan Mampu Menyimpan Cerita

American Hardwood dipilih bukan hanya karena indah secara visual. Red oak, hard maple dan cherry mampu bertahan lama dan semakin indah seiring waktu. Kayu ini juga tumbuh secara berkelanjutan di hutan Amerika. Pertumbuhan pohon yang lebih cepat dibanding laju pemanenan menjadikan material ini pilihan yang bertanggung jawab bagi para desainer yang peduli pada masa depan.


KEEP bukan sekadar pameran furnitur. Ini adalah ajakan untuk kembali menghargai proses, bahan alami, serta hubungan emosional antara manusia dan obyek yang mereka pilih untuk hidup bersama. Dengan dukungan American Hardwood Export Council (AHEC) yang menekankan pentingnya material kayu keras berkualitas, pesan ini menjadi semakin kuat. Furnitur yang dibuat dengan perhatian dan material yang baik mampu bertahan puluhan tahun bahkan melampaui satu generasi.
Di tengah dunia yang serba sementara, KEEP mengingatkan bahwa beberapa hal justru semakin berharga ketika diciptakan untuk bertahan lama.



















