11 Film Perang Dunia II yang Disoroti Sejarawan, Akurat atau Tidak?

Film Perang Dunia II yang Tidak Akurat Secara Sejarah

Perang Dunia II menjadi sumber inspirasi yang tak terbatas bagi para sineas untuk membuat film dengan tema tersebut. Namun, mengingat perang ini terjadi di dunia nyata dan melibatkan banyak orang yang pernah mengalaminya, para sejarawan sering kali mengkritik film-film yang mengangkat tema ini. Berikut adalah beberapa film Perang Dunia II yang tidak akurat secara sejarah.

1. Battle of the Bulge (1965)

Film Battle of the Bulge menceritakan pertempuran besar antara pasukan Sekutu dan Jerman pada Desember 1944 hingga Januari 1945. Namun, film ini memiliki beberapa kekeliruan. Salah satunya adalah penggunaan tank yang salah. Pembuat film menampilkan tank yang dibuat setelah perang, bukan yang digunakan pada masa perang. Selain itu, formasi tank dalam film tidak mirip dengan yang sebenarnya. Adegan ketika tank menabrak benda-benda juga tidak ada dalam dunia nyata karena unit tank lebih fokus pada penggunaan artileri.

Hutan Ardennes dalam film juga tidak akurat. Di dunia nyata, hutan tersebut jauh lebih lebat dan tidak ada es atau salju yang mengganggu tentara. Film ini juga mengabaikan fakta tentang pergerakan pasukan, menggunakan pesawat pascaperang, dan menampilkan teknologi seperti bahan peledak C4. Meskipun pembuat film meminta nasihat militer dari mantan komandan tank Nazi, Kolonel Meinrad von Lauchert, film ini tetap dinilai tidak akurat oleh sejarawan.

2. Saving Private Ryan (1998)

Film Saving Private Ryan sangat akurat secara emosional dan visualnya, tetapi tidak sepenuhnya mencerminkan sejarah. Adegan pendaratan yang terkenal dalam film tidak tepat. Pantai yang ditampilkan terlalu kecil, sehingga tentara hanya bersembunyi di tempat sempit. Paku-paku anti-pendaratan (czech hedgehog) yang digunakan dalam film juga dipasang salah, mengarah ke laut alih-alih daratan.

Selain itu, senapan mesin dalam film tidak bisa menembak terus-menerus tanpa kehilangan akurasinya. Sejarawan John McManus menyebutkan bahwa film ini akurat dalam beberapa hal, termasuk cuaca buruk dan pendaratan di pantai yang dicecar tembakan. Namun, ada kesalahan akurasi seperti tank Sekutu yang gak datang lebih dulu dari tentara AS dan tentara Jerman yang digambarkan seperti orang idiot yang menunggu untuk dibunuh.

3. U-571 (2000)

Film U-571 menceritakan kisah sekelompok pelaut Amerika yang membawa kapal selam dalam misi mencuri mesin Enigma dari Jerman. Namun, pembobolan pertama Enigma sebenarnya terjadi pada era 1930-an di tangan tim kriptografi Polandia yang beranggotakan matematikawan bernama Marian Rejewski. Tim ini juga melakukan pembobolan lain seperti mendapatkan buku kode yang disita. Buku ini memungkinkan personel intelijen di Bletchley Park, Inggris, untuk akhirnya memecahkan Enigma dan pesan-pesan berkode yang digunakan oleh kekuatan Poros.

Di dunia nyata, awak kapal selam yang merebut mesin Enigma dari tangan Jerman tidak ada, seperti yang diceritakan dalam film U-571. Insiden yang terjadi pada Mei 1941 melibatkan awak kapal Angkatan Laut Kerajaan, HMS Bulldog. Mereka menaiki kapal selam Jerman yang rusak dan menyita mesin tersebut, beserta dokumen-dokumen yang mereka anggap berguna. Banyak sejarawan marah setelah perilisan film ini, bahkan Perdana Menteri Inggris saat itu, Tony Blair, mengecam film tersebut di Parlemen.

4. Pearl Harbor (2001)

Film Pearl Harbor mengikuti kisah dua pilot AS yang diperankan oleh Josh Hartnett sebagai Danny Walker dan Ben Affleck sebagai Rafe McCawley. Meskipun begitu, karakter yang diperankan Josh Hartnett tewas dalam Serangan Doolittle di Tokyo pada April 1942. Film ini dikritik habis-habisan oleh penonton dan sejarawan karena menggunakan teknologi yang tidak sesuai eranya. Kapal USS Arizona Memorial dalam salah satu adegan, padahal kapal tersebut dibuat pada era 1960-an.

Beberapa teknologi yang ditampilkan pesawat Jepang dalam film ternyata baru tersedia pada era 1950-an. Warna pesawat-pesawat itu juga tidak sama dengan warna pesawat sesungguhnya. Pasukan AS di film menerbangkan model pesawat tempur yang baru dibuat setelah film Pearl Harbor.

5. Enemy at the Gates (2001)

Film Enemy at the Gates menampilkan pengalaman penembak jitu Uni Soviet bernama Vasily Zaytsev, selama Pertempuran Stalingrad (1942-1943). Namun, film ini tidak akurat secara historis. Meskipun ada adegan ketika Vasily Zaytsev digiring menyebrangi Sungai Volga menuju kota yang terkepung, adegan ini terinspirasi dari catatan saksi mata. Penembak jitu juga merupakan bagian penting dari aparat militer Uni Soviet.

Calon perdana menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev, tidak punya peran sentral dalam pertempuran seperti yang mungkin kamu lihat dalam film ini. Vasily Zaytsev sendiri tidak punya latar belakang yang detail dalam film ini. Beberapa detail lain dalam film ini diperdebatkan sejarawan, seperti masalah senjata api, seragam militer, dan akurasi pesawat. Pesawat pengebom gak akan pernah terbang serendah itu, kecuali dalam film Enemy at the Gates. Terus ada penggambaran di mana tank di parkir di dekat markas militer.

6. Windtalkers (2002)

Premis mendasar film Windtalkers memang mirip dengan yang terjadi di dunia nyata. Selama Perang Dunia II, pasukan AS memanfaatkan bahasa penduduk asli Amerika untuk menjaga kerahasiaan komunikasi. Namun, film ini tidak akurat. Dalam film, beberapa penutur kode rahasia punya pengawal yang diperintahkan untuk membunuh mereka jika tertangkap. Faktanya, pengawal memang ditugaskan untuk melindungi penutur kode rahasia dan mencegah adanya kesalahan identifikasi. Jadi, tidak ada bunuh-membunuh.

7. Inglourious Basterds (2009)

Film Inglourious Basterds oleh Quentin Tarantino memiliki beberapa detail yang menjadi kritikan sejarawan. Adegan di mana Hans Landa menginterogasi seorang petani Prancis tidak akurat. Penampilan Hans Landa dan pasukan Nazi di bawah komandonya sangat dibuat-buat. Namun, film ini memiliki keakuratan, seperti Greenup Operation, yaitu saat dua emigran Yahudi ke Brooklyn, Frederick Mayer dan Hans Wijnberg, yang bergabung dengan Office of Strategic Services (OSS).

8. Red Tails (2012)

Film Red Tails menceritakan kisah nyata Tuskegee Airmen, sekelompok pilot Angkatan Udara Amerika Serikat berkulit hitam. Namun, film ini menggambarkan karakternya dengan salah dan mengarah ke stereotip rasis. Faktanya, Tuskegee Airmen, yang dipimpin oleh Jenderal Benjamin O Davis Jr., adalah kelompok yang sangat disiplin dan punya semangat juang yang tinggi. Beberapa di antara mereka digambarkan gak akurat di film, seperti membangkang, mabuk-mabukan di depan umum, dan bercanda saat mengendalikan pesawat.

9. The Imitation Game (2014)

Film The Imitation Game merupakan film biografi yang berpusat pada kehidupan ilmuwan Inggris bernama Alan Turing (diperankan Benedict Cumberbatch). Namun, Alan Turing tidak bekerja sendirian. Matematikawan Polandia merupakan beberapa pahlawan gak dikenal dalam sejarah, karena pertama kali memecahkan kode Enigma. Operasi di Bletchley Park juga gak dikerjakan oleh satu orang saja.

10. Darkest Hour (2017)

Film Darkest Hour menampilkan kenegarawanan Winston Churchill (diperankan Gary Oldman) saat menghadapi skeptisisme terhadap peran barunya sebagai perdana menteri, pertikaian internal pemerintahan, evakuasi Dunkirk, dan kemungkinan invasi Nazi ke Inggris. Dalam sebuah adegan, Winston Churchill memutuskan untuk naik kereta bawah tanah London, mengejutkan para penumpang karena meminta pendapat. Haruskah AS dan sekutunya berdamai dengan Jerman, atau terus berjuang? Semua penumpang bilang kepadanya bahwa mereka ingin membalas Adolf Hitler. Namun, adegan ini gak diketahui pernah terjadi di dunia nyata atau gak.

11. Dunkirk (2017)

Film Dunkirk yang disutradarai Christopher Nolan memang mendapat pujian karena sebagian besar sejarahnya benar. Namun, sejarawan James Holland mengatakan kepada Penguin Books U.K. bahwa film tersebut menggambarkan evakuasi yang terlalu tenang dan bahkan sunyi. Beda jauh dibandingkan dengan yang terjadi di dunia nyata. Di sisi lain, pantai-pantainya juga terlihat rapi dan sangat indah. Foto-foto asli Dunkirk pasca-evakuasi menunjukkan kendaraan-kendaraan yang hancur, baik di sepanjang jalan maupun di pantai. Sebaliknya, film Dunkirk hanya berfokus pada evakuasinya saja.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *