Jalan Tertutup, Atap Rusak: Kondisi Klaten Saat Hujan Angin

Cuaca Ekstrem Mengguncang Klaten, Banyak Wilayah Terdampak

Cuaca ekstrem yang melanda Klaten pada Kamis siang membuat sejumlah wilayah mengalami gangguan. Hujan deras disertai angin kencang datang mendadak sekitar pukul 12.30 WIB, memicu pohon tumbang di banyak titik dan merusak beberapa rumah warga. Situasi ini membuat sejumlah akses jalan sempat lumpuh, sementara masyarakat waspada dengan potensi kerusakan lanjutan.

BPBD Klaten langsung melakukan asesmen cepat untuk memastikan semua kejadian terdata dan tertangani. Polisi, relawan, dan warga pun berjibaku membersihkan material pohon agar jalan kembali terbuka. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam serangkaian kejadian yang tersebar di tujuh kecamatan tersebut.

Cuaca Ekstrem Datang Tiba-Tiba dan Melanda Banyak Titik

Hujan deras disertai angin kencang mulai terjadi sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung menciptakan kondisi darurat di sejumlah wilayah Klaten. Angin tak hanya membuat daun beterbangan, tetapi juga merobohkan pohon di berbagai kecamatan. Beberapa atap rumah warga ikut rusak akibat terpaan angin kuat. Kondisi ini membuat masyarakat harus berhati-hati, terutama mereka yang tengah beraktivitas di jalan.

Awan gelap yang menggantung sejak siang membuat banyak warga sudah menaruh curiga bahwa cuaca akan memburuk. Namun intensitas angin kali ini jauh lebih kuat dari biasanya. Situasi tersebut menjadi alarm bahwa perubahan cuaca kini semakin sulit diprediksi.

Tujuh Kecamatan Terdampak, BPBD Langsung Catat Titik-Titik Kejadian

BPBD Klaten mencatat setidaknya tujuh kecamatan terdampak pohon tumbang hingga pukul 14.07 WIB. Laporan awal datang dari Kecamatan Wonosari, Ngawen, Tulung, Jatinom, Delanggu, Klaten Selatan, dan Karanganom. Setiap kecamatan mengalami kondisi yang berbeda, mulai dari pohon menutup akses jalan hingga menimpa bangunan.

Proses asesmen dilakukan cepat oleh BPBD untuk memetakan kerusakan dan kebutuhan penanganan. Dalam situasi seperti ini, waktu respon sangat menentukan agar aktivitas warga bisa kembali normal. Selain pohon tumbang, beberapa rumah warga juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan pada bagian atap.

Atap Rumah Rusak dan Jalan Tertutup Pohon Tumbang

Di Kecamatan Wonosari, hujan angin menyebabkan satu atap rumah di Desa Bentangan mengalami kerusakan. Sementara itu, satu pohon tumbang melintang di jalan Desa Pandanan sehingga menghentikan arus kendaraan. Warga yang sedang melintas sempat harus memutar arah karena akses benar-benar tertutup. Petugas kemudian datang untuk melakukan pemotongan batang pohon.

Situasi ini cukup membuat panik warga setempat yang khawatir kejadian susulan terjadi. Untungnya, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Setelah evakuasi, akses perlahan dibuka meski warga tetap diminta waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi berlanjut.

Tiga Pohon Tumbang di Masing-Masing Kecamatan

Di Kecamatan Ngawen, tiga pohon tumbang dilaporkan menghalangi jalan di tiga titik berbeda, termasuk di Desa Manjung dan Ngawen. Kondisi ini membuat mobilitas warga benar-benar terganggu selama proses evakuasi. Cuaca ekstrem yang datang tanpa jeda membuat warga Ngawen sempat cemas karena angin bertiup cukup kencang.

Sementara di Kecamatan Tulung, tiga pohon tumbang juga membuat akses jalan Desa Majegan terputus sementara. Petugas gabungan bergerak cepat menyingkirkan material yang menumpuk di jalan. Koordinasi antara warga dan aparat membuat proses evakuasi berjalan relatif lancar. Meski begitu, warga di dua kecamatan ini cukup dibuat kaget karena intensitas angin yang tidak biasa.

Gangguan Akses dan Infrastruktur

Di Kecamatan Jatinom, satu pohon tumbang menutup jalan Desa Pandeyan dan memaksa kendaraan berhenti total. Di Kecamatan Delanggu, satu pohon tumbang menimpa area parkir gedung di Desa Banaran hingga membuat beberapa warga ketakutan. Sementara di Klaten Selatan, pohon tumbang menimpa kabel listrik di Desa Gayamprit sehingga menimbulkan kekhawatiran akan risiko korsleting.

Situasi di tiga kecamatan ini menunjukkan bahwa dampak cuaca ekstrem tidak hanya memutus akses, tetapi juga mengganggu infrastruktur vital. Proses evakuasi dilakukan segera oleh TRC kecamatan dan relawan setempat. Kini sebagian besar akses kembali normal setelah penanganan cepat.

Kerja Cepat BPBD, Relawan, dan Warga Menjadi Kunci Penanganan

“Saat ini masih dilakukan asesmen serta penanganan bersama Forkopimcam beserta jajaran, TRC kecamatan, komunitas relawan, perangkat desa, dan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD, Syahruna. Kalimat itu menggambarkan kolaborasi besar yang dilakukan untuk merespons kejadian.

Di lapangan, warga terlihat membantu petugas mengangkat ranting besar dan membersihkan jalan dari sisa batang pohon. Kolaborasi seperti ini menjadi bukti bahwa kesiapsiagaan masyarakat Klaten terhadap bencana semakin meningkat. Respons cepat juga membantu mencegah penumpukan kendaraan di jalan utama.

Dalam kondisi cuaca yang tak menentu, kerja sama lintas elemen menjadi modal penting. Penanganan juga terus berlangsung hingga semua laporan terverifikasi.

Jalan Kembali Normal dan Tidak Ada Korban Jiwa

Kapolsek Wonosari, AKP Aleg Ipanudin, menyampaikan bahwa akses Jalan Pakis–Daleman yang sebelumnya tertutup kini sudah kembali normal. Ia menegaskan bahwa tidak ada korban maupun kerugian materiil signifikan dalam kejadian tersebut. “Alhamdulillah tidak ada korban dan kerugian materiil,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolsek Delanggu, AKP Jaka Waloya, yang memastikan seluruh titik pohon tumbang di wilayahnya telah tertangani. Beberapa lokasi seperti jalur Gatak–Stasiun Delanggu dan Kaliwingko–Butuhan kini kembali bisa dilalui kendaraan. Kerusakan ringan seperti ambruknya kanopi gudang juga telah ditangani.

Situasi yang cepat pulih menjadi kabar baik di tengah cuaca yang masih tidak menentu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *