Bagaimana Influencer Mengajarkan Gen Z Pentingnya Partisipasi Politik Jelang Pemilu

Pemilu 2024 semakin dekat, dan partisipasi politik generasi muda (Gen Z) menjadi isu yang semakin mendapat perhatian. Dalam konteks ini, para influencer media sosial mulai memainkan peran penting dalam mengajarkan pentingnya memilih kepada Gen Z.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan media sosial, khususnya Instagram, TikTok, dan YouTube, influencer telah menjadi wajah baru dalam kampanye politik. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi tetapi juga mengekspresikan pendapat pribadi yang dapat memengaruhi pemikiran dan perilaku pemilih. Hal ini terlihat dari keberadaan influencer seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Deddy Corbuzier yang dikaitkan dengan berbagai calon presiden.

Gen Z partisipasi politik media sosial

Menurut riset yang dilakukan oleh Arighi dkk. (2024), influencer memiliki kemampuan untuk mencapai audiens dengan jangkauan yang luas secara instan. Dengan satu unggahan di media sosial, mereka dapat menyebarkan pesan, baik itu mendukung atau menentang kebijakan atau kandidat, ke jutaan orang dalam hitungan detik. Ini menciptakan efek domino yang bisa mengubah jalannya sebuah kampanye.

Selain itu, ilusi keterwakilan juga menjadi faktor penting. Influencer sering dianggap sebagai ‘one of us’ atau bagian dari masyarakat umum. Mereka memiliki pengikut dan mampu memberikan opini yang membentuk pandangan followers atau pengikutnya sendiri. Pesan mereka mudah untuk diterima dan diikuti para pengikutnya, karena terasa lebih nyata dan dapat dipercaya, dibandingkan dengan iklan politik tradisional.

Gen Z partisipasi politik kampanye politik

Namun, ada juga risiko keterlibatan influencer dalam politik. Menurut laporan Indonesia Corruption Watch (ICW), influencer bahkan dijadikan alat pemerintah untuk menyampaikan pesan atau agenda tertentu. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang integritas pesan yang disampaikan.

Dari sisi pemilih, penting bagi kita untuk tidak hanya mengonsumsi konten influencer secara pasif, tetapi juga secara aktif menganalisis dan mempertanyakan motif di balik pesan yang disampaikan. Salah satu caranya dengan mencari informasi dari berbagai sumber dan membandingkannya untuk membuat keputusan politik yang terinformasi dengan baik.

Gen Z partisipasi politik pemilu

Dalam hal ini, para influencer dapat memainkan peran dalam mendukung demokrasi yang sehat dan berbobot, dengan memfasilitasi pertukaran ide yang konstruktif dan meningkatkan pemahaman lintas pandangan politik. Selain itu, mereka perlu berusaha untuk mempromosikan diskusi yang inklusif dan menghindari retorika yang memecah belah.

Gen Z partisipasi politik partisipasi politik

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *