Niat Sholat Dhuha, Cara Melakukannya, dan Manfaatnya

Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat 1

Pengertian dan Keutamaan Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam. Ibadah ini dilakukan pada waktu dhuha, yaitu ketika matahari mulai naik sekitar 7 hasta setelah terbitnya (sekitar pukul enam atau tujuh pagi) hingga tiba waktu zuhur.

Sholat Dhuha memiliki banyak keutamaan, seperti bentuk rasa syukur atas nikmat kesehatan, rezeki, dan kesempatan untuk beraktivitas di pagi hari. Selain itu, sholat ini juga menjadi sarana memohon kelapangan rezeki dan menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan.

Banyak umat Muslim menjadikan Sholat Dhuha sebagai rutinitas harian untuk memulai aktivitas dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Pelaksanaannya dinilai sederhana dan fleksibel, sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja, baik yang memiliki waktu luang maupun yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari.

Jumlah rakaat dalam Sholat Dhuha pun cukup ringan, minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dikerjakan dengan dua rakaat sekali salam. Meski begitu, ibadah ini memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT.

Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha

Sebelum memulai sholat, niat menjadi bagian penting yang harus dihadirkan dalam hati. Niat ini menegaskan tujuan pelaksanaan ibadah semata-mata karena Allah, bukan sekadar rutinitas atau kebiasaan. Bacaan niat Sholat Dhuha telah diajarkan dengan sederhana dan mudah dihafal oleh umat Islam.

Berikut bacaan niat Sholat Dhuha 2 Rakaat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat sholat sunah Dhuha dua raka’at, karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat

  1. Rakaat Pertama
  2. Niat sholat Dhuha
  3. Takbiratul Ihram
  4. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
  5. Membaca Surah Al-Fatihah
  6. Membaca Surah Ad-Dhuha
  7. Ruku’ dengan tumakninah lalu membaca:

    سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

    Artinya: “Maha Suci Rabbku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.”
  8. I’tidal dengan tumakninah lalu membaca:

    سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

    Artinya: “Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya.”

    رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

    Artinya: “Rabb kami, milik-Mu segala pujian”
  9. Sujud dengan tumakninah lalu membaca:

    سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.”
  10. Duduk di antara dua sujud lalu membaca:

    رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

    Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”
  11. Sujud lalu membaca:

    سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.”
  12. Berdiri lagi

  13. Rakaat Kedua

  14. Membaca Surah Al-Fatihah
  15. Membaca Surah As-Syams
  16. Ruku’ dengan tumakninah lalu membaca:

    سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

    Artinya: “Maha Suci Rabbku yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya.”
  17. I’tidal dengan tumakninah lalu membaca:

    سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

    Artinya: “Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya.”

    رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

    Artinya: “Rabb kami, milik-Mu segala pujian”
  18. Sujud dengan tumakninah lalu membaca:

    سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.”
  19. Duduk di antara dua sujud lalu membaca:

    رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

    Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”
  20. Sujud lalu membaca:

    سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

    Artinya: “Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dan segala puji bagi-Nya.”
  21. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
  22. Salam
  23. Membaca doa sholat Dhuha

Bacaan Surah Ad-Dhuha

Berikut bacaan Surah Ad-Dhuha:
وَالضُّحٰىۙ

Artinya: “Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),”

وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰىۙ

Artinya: “dan demi malam apabila telah sunyi,”

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ‏

Artinya: “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,”

وَلَـلۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لَّكَ مِنَ الۡاُوۡلٰىؕ

Artinya: “dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.”

وَلَسَوۡفَ يُعۡطِيۡكَ رَبُّكَ فَتَرۡضٰىؕ

Artinya: “Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.”

اَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيۡمًا فَاٰوٰى

Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),”

وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰى

Artinya: “dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”

فَاَمَّا الۡيَتِيۡمَ فَلَا تَقۡهَرۡؕ

Artinya: “Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.”

وَاَمَّا السَّآٮِٕلَ فَلَا تَنۡهَرۡؕ

Artinya: “Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).”

وَاَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ

Artinya: “Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).”

Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha

Berikut bacaan doa setelah sholat dhuha atau doa sholat dhuha:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, bahwasannya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rizkiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah, Berkat waktu Dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMU yang sholeh.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *