Prabowo Kembali ke Aceh, Pantau Bantuan dan Evakuasi Warga

200px Prabowo Subianto 2024 official portrait 1

Presiden Prabowo Subianto Berkunjung ke Aceh untuk Meninjau Bencana Alam

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan perjalanan ke Provinsi Aceh pada hari Minggu (7/12/2025). Kedatangan presiden ini merupakan kunjungan kedua dalam rangka meninjau langsung penanganan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Aceh. Presiden berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, sekitar pukul 07.55 WIB.

Setibanya di Aceh, Presiden akan melakukan inspeksi terhadap titik-titik yang mengalami kerusakan dan dampak signifikan akibat banjir. Selain itu, ia juga akan menerima laporan terbaru dari pemerintah daerah dan instansi terkait. Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Presiden untuk memastikan percepatan penanganan darurat serta pemulihan di daerah terdampak.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden akan memantau distribusi bantuan, proses evakuasi warga, serta langkah-langkah pembukaan akses jalan. Pemerintah menegaskan bahwa penanganan banjir di Aceh menjadi prioritas nasional, dengan seluruh sumber daya dikerahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi masyarakat.

Sebelumnya, pada Jumat (5/12/2025), Prabowo menyampaikan bahwa musibah yang terjadi di sejumlah wilayah merupakan penderitaan dan tantangan yang turut dirasakan bersama sebagai satu bangsa. Ia menegaskan bahwa di tengah cobaan dan berbagai bencana yang melanda, Indonesia tetap menunjukkan keteguhan sebagai negara yang besar dan kuat, dengan kemampuan untuk bertahan, bangkit, serta mengatasi setiap ujian yang dihadapi secara bersama-sama.

“Kita buktikan rakyat melihat reaksi pemerintah cepat, reaksi pemerintah mengatasi masalah. Kita sudah buktikan sekarang rakyat melihat ada musibah di bagian dari wilayah tanah air kita. Tapi alat-alat negara segera hadir,” ujar Prabowo.

Kehadiran Presiden di lokasi diharapkan dapat memperkuat koordinasi lapangan dan memastikan seluruh upaya penanganan berjalan efektif, cepat, dan terkoordinasi. Pemerintah terus bekerja untuk memastikan keselamatan warga serta percepatan pemulihan infrastruktur penting di wilayah terdampak.

Turut mendampingi Presiden dalam penerbangan menuju wilayah terdampak bencana yakni Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.

Korban Tewas Banjir Sumatera Capai 914 Orang

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 6 Desember 2025 hari ini mencatat jumlah korban tewas akibat banjir di Sumatera bertambah menjadi 914 orang. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan data ini diperoleh berdasarkan rekapitulasi hasil pencarian dan pertolongan yang dilakukan pada Sabtu (6/12/2025) sore.

“Di hari ini, Sabtu, 6 Desember 2025, jumlah korban meninggal secara total itu 914 jiwa,” ucap Abdul Muhari, dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB, Sabtu (6/12/2025).

Angka ini bertambah 47 orang dari data Jumat (5/12/2025) kemarin. “Jadi bertambah 47 jiwa dari posisi kemarin di 867 jiwa,” ucap dia.

Rinciannya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 359 jiwa, di Sumatera Utara 329 jiwa, dan di Sumatera Barat 226 jiwa. “Untuk detail per provinsi, untuk Provinsi Aceh per hari ini itu berjumlah 359 jiwa, bertambah 14. Kemudian, Sumatera Utara itu 329 jiwa dan Sumatera Barat 226 jiwa,” ujar dia.

Abdul menegaskan, BNPB akan terus mengoptimalkan dan melakukan percepatan operasi pencarian dan pertolongan untuk para korban yang masih hilang. “Sekali lagi inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Tentu saja simpati yang sangat mendalam kepada para korban,” imbuh dia.

Selain itu, ia juga memaparkan ada 389 korban hilang dari tiga provinsi di Sumatera akibat bencana banjir dan longsor. “Masih terdata dalam daftar pencarian Tim SAR sebanyak 389 jiwa. Tentu saja angka ini bergerak dinamis,” ucap dia.

Menurut Abdul, ada beberapa korban yang sebelumnya dilaporkan hilang, tetapi kemudian dilaporkan telah kembali dalam kondisi selamat. BNPB berharap angka ini terus turun hingga operasi pencarian dan pertolongan bisa benar-benar meminimalkan jumlah korban hilang. “Sehingga data korban hilang yang per kemarin itu masih berjumlah 521 jiwa, per hari ini dari rekap Pusdalops BNPB di tiga provinsi, itu berjumlah 389 jiwa,” kata Abdul.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *