Penanganan Bencana Banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat
Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengambil langkah-langkah darurat untuk menangani dampak bencana banjir yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Salah satu upaya utama adalah pendirian puluhan dapur umum yang bertujuan memberikan makanan siap saji kepada warga terdampak. Saat ini, dapur-dapur tersebut mampu memproduksi sebanyak 164.588 porsi per hari.
“Kemensos bekerja sama dengan BNPB, TNI, Polri, BPBD, pemerintah daerah, serta para relawan. Dapur umum dibuka di berbagai lokasi agar masyarakat terdampak dapat segera mendapatkan bantuan,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul dalam keterangan pers.
Langkah darurat ini dilakukan melalui kerja sama lintas lembaga untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi secara cepat dan efisien.
Distribusi Dapur Umum Per Provinsi
Aceh menjadi wilayah dengan distribusi dapur umum terbesar. Dari 17 titik dapur umum di tujuh kabupaten/kota, Aceh mampu memproduksi 109.224 porsi per hari. Kabupaten Pidie menjadi salah satu titik yang menyumbang besar, dengan 35.592 porsi per hari dari empat titik yang melayani ribuan jiwa di beberapa desa.
Selain itu, kabupaten lain seperti Pidie Jaya menyumbang 35.632 porsi per hari dari lima titik, Bireuen dengan 4 ribu porsi per hari dari dua titik, Aceh Tamiang dengan 6 ribu porsi per hari dari satu titik, Kota Langsa dengan 4 ribu porsi per hari dari satu titik, Kota Subulussalam dengan 15 ribu porsi per hari dari satu titik, dan Aceh Tenggara dengan 9 ribu porsi per hari dari enam titik. Bantuan juga mencakup 2 ribu paket sembako untuk Aceh Timur, dan 1.000 paket untuk Aceh Utara.
Di Sumatra Barat, kapasitas produksi dapur umum tercatat sebesar 34.254 porsi per hari yang tersebar di tiga kabupaten. Rinciannya adalah Pasaman Barat dengan 2.700 porsi per hari (sudah ditutup per 29 November 2025), Padang Pariaman dengan 22.095 porsi per hari, dan Kabupaten Agam dengan 9.459 porsi per hari dari lima titik dapur umum.
Sementara itu, di Sumatra Utara, total produksi makanan dari dapur umum mencapai 21.110 porsi per hari. Bantuan tersebar di tiga wilayah, yakni Kabupaten Langkat dengan 8.150 porsi per hari dari lima titik, Kabupaten Mandailing Natal dengan 3.960 porsi per hari dari satu titik, dan Kota Sibolga dengan 9 ribu porsi per hari dari satu titik.
Distribusi Bantuan Sembako ke Titik-Titik Terpencil
Selain dapur umum, Kemensos juga melakukan distribusi paket sembako ke titik-titik terpencil. Bantuan mencakup 2 ribu paket sembako untuk Aceh Timur dan 1.000 paket untuk Aceh Utara. Menurut Gus Ipul, dapur umum merupakan instrumen utama untuk memastikan asupan makanan warga terdampak terpenuhi.
“Kami pastikan tidak ada daerah yang dibiarkan sendiri. Dapur umum menyuplai makanan siap saji, sementara bantuan sembako menjangkau titik-titik terpencil. Kolaborasi menjadi kunci agar semua bisa tertangani cepat,” kata dia.
Pemantauan dan Evaluasi di Lapangan
Kemensos akan terus melakukan pemantauan langsung di lokasi untuk mengevaluasi kebutuhan warga terdampak. Kapasitas dan distribusi bantuan akan terus disesuaikan berdasarkan perkembangan situasi di lapangan.
Kolaborasi dengan semua pihak, termasuk BNPB, TNI, Polri, dan pemerintah daerah, akan dipertahankan hingga masa pemulihan. Upaya terpadu ini dijalankan untuk memastikan seluruh wilayah terdampak dapat tertangani dan mendapatkan bantuan.





















