Mandiri Investasi Luncurkan Reksa Dana Emas Syariah Pertama di Indonesia

1729263267

Jakarta– PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) terus menyempurnakan rencana peluncuran Reksa Dana Bursa Syariah berbasis emas yang umumnya disebut ETF Emas, yang direncanakan akan dimulai pada tahun depan.

Kali ini, PT Mandiri Manajemen Investasi melanjutkan strategi tersebut dengan bekerja sama PT Pegadaian dan Deutsche Bank melalui penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) pada hari Senin (08/12).

Sebelumnya, MMI mengadakan kemitraan strategis dengan Mandiri Sekuritas sebagai Dealer Partisipan pertama untuk Reksa Dana Bursa (RDB) Emas Syariah, serta Bank Syariah Indonesia sebagai mitra Bullion Bank yang akan memulai kerja sama melalui eksplorasi potensi pengembangan, penyusunan, peluncuran hingga pengelolaan produk investasi berbasis emas yang inovatif.

Dalam beberapa bulan terakhir, Mandiri Investasi, Mandiri Sekuritas, BSI, Pegadaian, dan Deutsche Bank telah melakukan persiapan teknis secara intensif, mulai dari penyelesaian mekanisme penyediaan dan penyimpanan emas fisik, tata kelola kustodian, infrastruktur perdagangan RDB, hingga memastikan kesesuaian struktur produk dengan prinsip syariah.

Seluruh proses tersebut bertujuan untuk memastikan produk siap diperkenalkan segera setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) mengenai Reksa Dana Berbentuk KIK yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek dengan aset dasar berupa emas, yang saat ini sedang dalam tahap akhir penyelesaian. Mandiri Investasi berencana meluncurkan RDB Emas Syariah tepat setelah regulasi tersebut resmi diterbitkan.

Proses peluncuran RDB Emas Syariah didukung oleh catatan baik Mandiri Investasi dalam mengelola 14 Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) yang berbasis pada Reksa Dana Bursa / ETF emas global. Pengalaman ini memberikan dasar teknis yang kuat bagi Mandiri Investasi untuk menyediakan produk RDB Emas lokal yang sesuai dengan standar internasional serta sejalan dengan prinsip syariah.

Berdasarkan MoU terbaru, Pegadaian akan bertindak sebagai Bullion Bank, sementara Deutsche Bank akan berperan sebagai Bank Kustodian. Direktur Pemasaran, Penjualan, dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Selfie Dewiyanti, menjelaskan bahwa Pegadaian akan menyediakan serta menyimpan emas fisik yang menjadi dasar dari RDB Emas Syariah Mandiri Investasi. Dengan posisi sebagai Bullion Bank pertama di Indonesia dan pengalaman panjang dalam ekosistem emas nasional, Pegadaian siap mendukung kehadiran produk RDB Emas Syariah yang lebih aman, terjangkau, dan mudah diakses.

“Langkah ini merupakan bagian dari usaha kami dalam mendukung pemerintah memperkuat ekosistem industri emas nasional serta memperluas akses layanan emas bagi masyarakat,” kata Selfie.

Kolaborasi yang akan dijalin dengan Deutsche Bank sebagai Bank Kustodian diharapkan dapat memperkuat kepercayaan para investor melalui sistem tata kelola yang baik. Bank investasi internasional ini memiliki pengalaman luas dalam mengelola transaksi ETF yang berbasis surat berharga maupun berbasis emas di berbagai pasar global.

“Dengan pengalaman internasional dan infrastruktur yang solid, kami menjamin pengelolaan Reksa Dana dilakukan sesuai dengan standar terbaik untuk menjaga kepercayaan para investor serta mendukung pertumbuhan pasar modal,” ujar Samir Shivaji Dhamankar, Kepala Bank Korporasi Indonesia dan Kepala Layanan Trust & Sekuritas ASEAN Deutsche Bank.

Direktur Mandiri Investasi Ernawan Rahmat Salimsyah, CFA menegaskan bahwa kolaborasi strategis ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem RDB Emas Syariah yang likuid, terjangkau, dan mudah diperdagangkan seperti saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produk ini dirancang dengan dasar emas fisik murni yang disimpan di Bullion Bank dan sesuai prinsip syariah berdasarkan Fatwa DSN MUI Nomor 163/DSN-MUI/VII/2025.

Selain efisiensi dan transparansi yang menjadi keunggulan RDB, Ernawan menekankan bahwa produk ini juga dibuat sesuai dengan pergerakan harga emas dalam negeri maupun internasional dengan biaya setiap unit investasi yang kompetitif.

“RDB Emas Syariah yang akan kami perkenalkan bisa menjadi alternatif investasi modern dibandingkan menyimpan emas fisik. Produk ini mudah diperdagangkan, jelas, dan sangat cocok bagi investor yang mencari instrumen pelindung modal atau diversifikasi portofolio,” katanya.

Mandiri Investasi memiliki keyakinan bahwa produk ini akan mendapatkan respons yang baik dari investor institusi maupun ritel, serta menjadi pendorong pertumbuhan aset yang dikelola perusahaan pada 2026. Hingga 4 Desember 2025, dana kelolaan konsolidasi Mandiri Investasi telah melebihi Rp 80 triliun dan diperkirakan terus bertambah hingga akhir tahun.

Sebagai manajer investasi nasional yang menawarkan 54 jenis produk investasi—mulai dari reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, saham, alternatif, hingga produk dengan pendekatan pasif seperti ETF Mandiri ETF LQ45 dan Mandiri ETF SRI-KEHATI serta reksa dana indeks yaitu Mandiri Indeks FTSE Indonesia ESG dan Mandiri Investa Indeks Obligasi Negara, kehadiran RDB Emas Syariah akan memperkaya portofolio RDB Mandiri Investasi. Seluruh produk ini telah dijual melalui 43 APERD, termasuk mitra distribusi di Singapura.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *