Tangis Ferry Irwandi: Kendala Kirim Bantuan 10 M ke Sumatera, Prioritaskan Wilayah Ini

ferry irwandi 169

Kunjungan Haru Ferry Irwandi ke Wilayah Terdampak Banjir di Aceh Tamiang

Kunjungan YouTuber Ferry Irwandi ke wilayah terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (5/12/2025) berlangsung dalam suasana yang sangat haru. Ia tak mampu menahan air mata saat menyapa warga yang telah terisolasi selama 10 hari akibat akses menuju desa yang terputus.

Dalam rekaman video yang dibagikan oleh akun Instagram @kitabisacom, Ferry terlihat berusaha menenangkan diri sambil menyampaikan pesan solidaritas dari masyarakat Indonesia. Ia menegaskan bahwa derita warga Aceh Tamiang turut dirasakan seluruh masyarakat di Tanah Air.

Donasi Publik Melonjak Cepat

Di tengah tangisnya, Ferry membawa kabar baik: donasi publik yang ia galang melonjak cepat dan berhasil mengumpulkan hingga Rp 10 miliar dalam waktu singkat. Berkat dukungan itu, Ferry dan relawan dapat menembus daerah terisolasi untuk menyalurkan bantuan logistik.

“Akhirnya kita bisa sampai di sini. Mungkin belum sempurna, mungkin belum cukup, tapi kita usahakan semaksimal mungkin,” katanya sambil menyeka air mata.

Total Donasi Mencapai Rp 10,3 Miliar

Upaya kemanusiaan Ferry Irwandi mencakup berbagai wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Pulau Sumatera. Penggalangan dana melalui Kitabisa telah terkumpul lebih dari Rp 10,3 miliar.

Pada Kamis (4/12/2025), bantuan tahap awal seberat 2,6 ton tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam unggahan berikutnya, Ferry menunjukkan bahwa pengiriman logistik kembali dilakukan pada Jumat (5/12/2025), sehingga total bantuan mencapai 5,2 ton dalam dua hari.

“5,2 ton total bantuan masyarakat Indonesia sudah kita berangkatkan ke Sumatra. Pengiriman akan terus dilakukan sesuai kondisi di lapangan,” tulis Ferry di Instagram.

Bantuan yang Dikirim

Bantuan tersebut berisi kebutuhan mendesak seperti bahan pokok, makanan bergizi siap santap, perlengkapan bayi dan ibu menyusui, hingga peralatan kebersihan serta sanitasi. Ferry menjelaskan bahwa distribusi logistik dipusatkan ke daerah pedesaan yang aksesnya sulit dan minim bantuan.

“Untuk wilayah kota bantuan sudah banyak yang masuk, jadi kami prioritaskan daerah hilir dan pedesaan,” kata Ferry kepada wartawan KOMPAS.com di Bandara Kualanamu.

Selain Aceh Tamiang, tim relawan juga bergerak menuju Desa Tualang di Kabupaten Langkat. Jenis bantuan disesuaikan dengan masukan dari para pengungsi, tim pun menyesuaikan pengadaan barang berdasarkan kebutuhan tersebut.

Masalah yang Diangkat Warga

Dalam kunjungannya ke salah satu titik penampungan, warga mengeluhkan minimnya tenda, penerangan, dan ruang tidur yang terlalu sempit. Ferry juga menyebut pihaknya tengah berupaya menyediakan perangkat penyaring air agar di setiap titik distribusi tersedia air bersih siap konsumsi.

Kendala dalam Pengiriman

Ferry mengungkap bahwa proses pengiriman bantuan sempat terhambat karena padatnya jalur penerbangan menuju wilayah terdampak. Namun, kendala tersebut teratasi setelah Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polri membantu pengangkutan logistik.

“Kami sempat kesulitan karena traffic penerbangan, tapi mendapat bantuan dari Dit Polair Polri untuk membawa 2,5 ton logistik. Itu sangat membantu,” ujar Ferry.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan, mengapresiasi para relawan dan masyarakat yang bahu-membahu memberi bantuan. Ia menegaskan bahwa Polri siap mengamankan jalur distribusi agar bantuan dapat tepat sasaran.

“Polri siap berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat. Kami pastikan akses pengiriman berjalan aman dan lancar,” ujarnya.


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *