Denny Sumargo Dicap Presenter Podcast Kontroversial, Begini Cara Meredam Hujatan

Lead

Presenter podcast Denny Sumargo kembali menjadi sorotan setelah memilih tidak mengunggah konten bersama Sahara dan Didi Setiadi. Netizen menilai tindakannya sebagai upaya meredam hujatan, namun kritik tetap muncul.

Fakta Utama

Denny Sumargo, yang dikenal sebagai presenter podcast, kembali dihujat netizen setelah memutuskan untuk tidak mengunggah episode podcastnya bersama Sahara, pemilik rental mobil yang berkonflik dengan Yai Mim. Keputusan ini diambil karena banyaknya respons negatif dari penggemarnya. “Sesuai dengan vote, saya kan biasanya tayang podcast jam 7 malam dan hari ini harusnya jam 7 malam tayang podcast dari Sahara. Tapi sesuai dengan janji saya tadi, vote-nya banyak yang tidak mau tayang maka hari ini saya tidak tayangkan,” ujar Denny dalam unggahan Instagramnya, Rabu (1/10/2025).

Namun, keputusan tersebut justru memicu lebih banyak kritik. Netizen menuduh Denny hanya mencari keuntungan dari keributan, bahkan menyebut nama istri dan anaknya dalam komentarnya. “Alah aslinya Densu suka keributan, dia gak mau tahu masalah orang yang podcast. Yang di otak Densu, cuman cuan cuan dan cuan. Dia kasih wadah bukan untuk mendamaikan tapi hanya semata-mata demi cuan buat kasih makan anak bininya,” tulis akun @801012.

Denny merasa kesal dengan hujatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa ia ingin meredam situasi, tetapi justru dianggap salah. “Udah gak gue naikin, lu ngata-ngatain gue, bawa-bawa bini gue lagi lu. Bilangnya gue cari cuan buat kasih makan anak bini pakai uang yang gak benar. Kan udah gak gue naikin, sama aja dong jadinya,” ujarnya dengan raut wajah kesal.







Konfirmasi & Narasi Tambahan

Denny Sumargo juga pernah mengundang ayah Natasha Wilona, Didi Setiadi, dalam sebuah podcast. Namun, ia memutuskan untuk tidak mengunggahnya karena merasa permasalahan antara Didi dan Natasha sebaiknya diselesaikan secara privat. “Saya mempertimbangkan bahwa harus diselesaikan secara privat, kalau dinaikkan saya kira isinya cukup sensitif dan poinnya sebenarnya yang dicari adalah ketemu baiknya,” ujarnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2024).

Menurut Denny, Didi Setiadi sendiri yang datang dan meminta untuk melakukan podcast. “Beliau datang, terus karena podcastnya tidak dinaik-naikin, beliau sempat bertanya kepada saya, saya bilang lagi coba memediasikan diam-diam tanpa diketahui publik supaya bisa selesai,” tambahnya.

Pernyataan Denny ini menunjukkan bahwa ia berusaha menjaga hubungan baik dengan semua pihak, meskipun sering kali dianggap tidak objektif oleh netizen. “Saya nggak bisa bicara tentang hal itu karena ranahnya private, cuma itu aja poinnya, saya mengusahakan mediasi private agar ini tidak usah ke publik,” ujarnya.

Analisis Konteks

Kontroversi yang melibatkan Denny Sumargo tidak hanya terjadi sekali, tetapi seringkali muncul akibat keputusannya dalam mengunggah atau tidak mengunggah konten tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa seorang presenter podcast tidak hanya harus memperhatikan isi konten, tetapi juga dampak sosial yang muncul dari keputusan tersebut.

Dalam beberapa kasus, seperti podcast dengan Sahara dan Didi Setiadi, Denny memilih untuk tidak mengunggah konten karena tekanan netizen. Meskipun tujuannya baik, tindakan ini justru memicu kritik lanjutan, yang menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dalam dunia media sosial sangat kompleks.

Data Pendukung

Berdasarkan data dari platform media sosial, Denny Sumargo memiliki lebih dari 3 juta pengikut di Instagram dan YouTube. Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah kritik terhadapnya meningkat, terutama setelah ia memilih untuk tidak mengunggah konten tertentu.

Selain itu, dalam wawancara dengan VIVA Showbiz, Denny juga mengungkapkan bahwa ia sering kali menghadapi tekanan dari netizen yang tidak puas dengan keputusannya. “Saya merasa berada di posisi yang tidak menguntungkan, di mana apa pun keputusannya akan selalu dianggap salah oleh sebagian pihak,” ujarnya.

Penutup

Denny Sumargo terus berusaha menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan privasi dalam konten podcastnya. Meskipun sering kali dihujat, ia tetap berkomitmen untuk tidak memperburuk situasi dengan mengunggah konten yang bisa memicu konflik. Namun, tantangan ini menunjukkan bahwa dunia media sosial dan podcast membutuhkan kebijaksanaan serta kesabaran dalam menghadapi kritik publik.

Related posts