Jakarta (ANTARA) – Di tengah persaingan ketat menjelang pemilu, tim sukses (timses) dari berbagai pasangan calon presiden dan wakil presiden terus berupaya memperkuat strategi mereka dalam mengelola isu politik. Rahasia di balik dapur timses ini ternyata melibatkan analisis mendalam, respons cepat, dan pendekatan khusus untuk menjaga elektabilitas dan memastikan kemenangan.
Menurut Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, cara terbaik untuk menangkal isu negatif adalah dengan menampilkan kebaikan. “Menangkal isu negatif terbaik itu adalah menyampaikan dan menampilkan kebaikan. Tidak perlu kita tergopoh-gopoh,” ujarnya saat wawancara eksklusif bersama ANTARA di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu.
Strategi ini didasarkan pada keyakinan bahwa masyarakat sudah cerdas dan mampu menelaah informasi dengan baik. “Biarin orang ngomong tentang kejelekan kita, tapi kalau kemudian perilaku kita baik, itu otomatis juga orang yang ngomong tentang kejelekan kita itu pasti hilang dengan sendirinya,” tambahnya.
Di sisi lain, TKN Jokowi-Ma’ruf Amin menghadapi tantangan serius dalam menghadapi isu-isu yang muncul dari lawan. Menurut analisis PARA Syndicate, elektabilitas pasangan capres nomor urut 01 cenderung menurun akibat respons yang terlalu defensif terhadap serangan dari timses lawan. Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebutkan bahwa tren elektabilitas Jokowi-Ma’ruf turun sejak Agustus hingga November 2018.
“Secara umum pergerakan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf dari bulan Agustus hingga November 2018 trennya turun,” kata Ari. Ia menilai, timses 01 belum efektif dalam bekerja karena terlalu sibuk melayani serangan dari timses 02.
![]()
Sementara itu, pengamat politik Adi Munazir, S.H., mengatakan bahwa timses harus lebih ofensif dalam menghadapi isu-isu yang muncul. “Kubu 01 harus lebih ofensif sehingga kubu sebelah lah yang harus dibuat sibuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan,” ujarnya.
Adi menilai, beberapa isu seperti harga kebutuhan hidup dan hutang nasional yang disampaikan oleh kubu 02 mendapat sambutan hangat dari masyarakat. “Kita melihat mantan Wagub DKI itu tidak segan-segan menggantungkan petai pada tubuhnya yang kesemuanya ingin memberi kesan betapa akrabnya ia dengan pasar tradisional,” katanya.
Dalam konteks yang lebih luas, pengelolaan isu politik juga mencakup penguasaan wilayah dan tawaran program yang pro rakyat. Menurut laporan KPU RI, tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden telah ditetapkan sebagai peserta Pilpres 2024. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye akan dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan hari pemungutan suara dijadwalkan pada 14 Februari 2024.

Selain itu, pengamatan menunjukkan bahwa isu agama juga menjadi bagian penting dalam strategi pemenangan. Dalam konteks ini, isu keislaman dan kedekatan dengan tokoh-tokoh agama sering kali digunakan untuk membangun citra positif. Wacana Tes Baca Alquran yang diinisiasi oleh Ikatan Dai Aceh merupakan contoh dari upaya memperkuat citra keislaman para capres.

Dengan demikian, rahasia di balik dapur timses pemenangan pemilu tidak hanya terletak pada respons cepat terhadap isu, tetapi juga pada strategi jangka panjang yang melibatkan analisis mendalam, pendekatan khusus, dan penyesuaian terhadap dinamika politik yang terus berkembang.


















