A Little White Lie – Titish A.K.: Cerita yang Menggugah Perasaan

Dalam dunia sastra Indonesia, kisah cinta yang penuh dengan konflik batin dan kebohongan sering kali menjadi daya tarik bagi pembaca. Salah satu karya yang mencuri perhatian adalah A Little White Lie karya Titish A.K. Dengan latar belakang remaja dan tema cinta yang kompleks, novel ini mampu menghadirkan pengalaman emosional yang mendalam. Meski terbit pada 2007, kisahnya masih relevan hingga saat ini. Berikut adalah review lengkap tentang novel yang memadukan antara drama dan perasaan.

Young female protagonist in a school setting holding a phone

Bacaan Lainnya

A Little White Lie berlatar di sekolah menengah atas, di mana tokoh utamanya, Ocha, adalah seorang siswi yang awalnya membenci Adit, seorang cowok idola di sekolah. Kejadian tak terduga membuat Ocha bertemu dengan Adit, namun tidak dalam cara yang menyenangkan. Setelah kejadian itu, Ocha justru merasa lebih dekat dengannya, meski ia sendiri tidak sadar akan perasaan itu. Kehidupan Ocha mulai berubah ketika ia menemukan nomor telepon Adit, yang akhirnya menjadi awal dari sebuah kebohongan kecil yang berujung pada konflik besar.

Female character looking at a phone screen with emotional expression

Salah satu kelebihan utama novel ini adalah pengembangan karakter yang sangat baik. Ocha digambarkan sebagai tokoh yang kompleks, dengan sifat-sifat yang berkembang seiring cerita. Dari seorang cewek yang malu-malu dan suka bohong, ia tumbuh menjadi sosok yang lebih percaya diri, meski melalui proses yang penuh tantangan. Sementara itu, Adit juga memiliki sisi yang menarik; ia tidak hanya sebagai cowok idola, tetapi juga memiliki kelemahan dan kerentanan yang membuatnya lebih manusiawi.

Selain itu, narasi yang digunakan oleh Titish A.K. cukup mudah dipahami dan memperkuat suasana emosional. Prosa yang ringan namun penuh makna menjadikan pembaca mudah terhubung dengan tokoh-tokoh dalam cerita. Pacing cerita juga terasa cukup baik, dengan alur yang tidak terlalu cepat maupun lambat, sehingga memberi ruang bagi pembaca untuk merasakan setiap momen penting.

Meskipun begitu, ada beberapa bagian yang bisa dikatakan kurang memuaskan. Misalnya, beberapa dialog terasa agak klise atau kurang mendalam, terutama dalam beberapa scene yang seharusnya bisa lebih menggugah perasaan. Selain itu, beberapa peristiwa dalam cerita terasa terlalu instan, tanpa penjelasan yang cukup untuk memahami motivasi tokoh secara utuh.

Romantic scene between two teenagers under a tree

Secara keseluruhan, A Little White Lie adalah novel yang layak dibaca oleh para penggemar genre romance dan fiksi remaja. Dengan alur yang menarik dan karakter yang hidup, karya ini mampu menghibur sekaligus mengajak pembaca untuk merenung tentang kejujuran, cinta, dan pertumbuhan diri. Dengan rating 4.5/5 bintang, novel ini sangat direkomendasikan bagi pembaca yang mencari cerita yang menyentuh hati dan penuh makna.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *