Mengapa ‘Yang Bertahan dan Binasa Perlahan’ Karya Okky Madasari Masih Relevan di Era Modern?

Pada era di mana isu-isu sosial seringkali diabaikan atau dianggap remeh, buku kumpulan cerpen Yang Bertahan dan Binasa Perlahan karya Okky Madasari tetap menjadi sebuah karya yang relevan. Buku ini tidak hanya menawarkan narasi yang dalam, tetapi juga memancing pembaca untuk merenungkan realitas kehidupan sehari-hari dari sudut pandang yang berbeda. Dengan 19 cerita pendek yang masing-masing mengangkat isu sosial, buku ini menjadi wadah bagi penulis untuk menyampaikan pesan-pesan penting tanpa terkesan menggurui.

Okky Madasari, seorang penulis Indonesia yang dikenal dengan karya-karyanya yang penuh kritik sosial, kali ini menunjukkan kemampuannya dalam menyajikan cerita-cerita yang tidak hanya menarik, tetapi juga menggugah pikiran. Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 2017, namun pesannya masih sangat relevan hingga saat ini, bahkan semakin mendesak dalam konteks masyarakat modern yang penuh konflik dan ketidakadilan.

Bacaan Lainnya

Garis Besar Cerita (Synopsis)

Yang Bertahan dan Binasa Perlahan adalah kumpulan cerpen yang terdiri dari 19 cerita pendek, masing-masing mengangkat isu sosial yang kompleks. Dari cerita tentang transmigrasi hingga kisah tentang janin yang terlupakan, Okky Madasari menghadirkan perspektif-perspektif yang tidak biasa. Setiap cerita memiliki karakter utama yang berbeda, mulai dari tokoh-tokoh yang terpinggirkan hingga mereka yang mencoba bertahan dalam sistem yang tidak adil. Tanpa mengungkap plot twist atau resolusi akhir, buku ini memberikan ruang bagi pembaca untuk memahami perasaan dan kegelisahan tokoh-tokoh tersebut.

Kelebihan Novel (Analisis Kritis)

Salah satu kelebihan terbesar dari Yang Bertahan dan Binasa Perlahan adalah kemampuan Okky Madasari dalam mengemas isu-isu sosial yang serius dalam bentuk cerita fiksi yang menarik. Ia menggunakan sudut pandang yang tidak umum, seperti dari sudut pandang janin atau roh yang terjebak dalam patung, sehingga membuka mata pembaca pada realitas yang sering kali diabaikan. Dengan narasi yang sederhana namun dalam, ia mampu menyampaikan pesan moral tanpa terkesan menggurui.

Selain itu, pengembangan karakter dalam setiap cerita sangat kuat. Tokoh-tokoh dalam buku ini tidak hanya sekadar figuran, tetapi memiliki latar belakang dan motivasi yang jelas. Hal ini membuat pembaca mudah terhubung dengan cerita dan merasakan emosi yang dituangkan oleh penulis. Prosa Okky juga cukup memikat, dengan gaya bahasa yang alami dan penuh makna, yang memperkuat kesan bahwa setiap kata memiliki tujuan.

Kekurangan & Kritik Konstruktif

Meskipun Yang Bertahan dan Binasa Perlahan memiliki banyak kelebihan, buku ini juga memiliki beberapa kelemahan. Beberapa cerita pendek dinilai cukup rumit karena penggunaan metafora dan simbol yang terlalu banyak. Hal ini bisa membuat beberapa pembaca merasa bingung dan perlu membaca ulang untuk memahami makna yang ingin disampaikan. Selain itu, struktur cerita yang kadang tidak linear juga bisa mengganggu alur pembacaan, terutama bagi mereka yang lebih suka narasi yang lurus dan jelas.

Kesimpulan & Rekomendasi

Secara keseluruhan, Yang Bertahan dan Binasa Perlahan adalah buku yang layak dibaca oleh siapa saja yang tertarik pada kritik sosial dan refleksi diri. Meski ada sedikit kelemahan dalam penyampaian, buku ini tetap berhasil menyampaikan pesan-pesan penting dengan cara yang elegan dan mendalam. Dengan rating 3.74, saya memberikan nilai 4.5/5 bintang untuk karya Okky Madasari ini. Buku ini sangat direkomendasikan bagi para pembaca yang ingin melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda dan ingin merenungkan makna hidup secara lebih dalam.

Pos terkait