Di tengah ramai pembicaraan tentang karya-karya fiksi yang menginspirasi, “Dikta dan Hukum” oleh Dhia’an Farah atau lebih dikenal dengan nama Ara, menjadi salah satu fenomena yang menarik perhatian. Novel ini tidak hanya viral di media sosial, tetapi juga diangkat menjadi serial web oleh WeTV, membawa kisah cinta antara dua karakter utama yang penuh makna. Dengan latar belakang yang kuat dan narasi yang memikat, karya ini layak untuk ditinjau secara mendalam.
Garis Besar Cerita (Synopsis)
“Dikta dan Hukum” menceritakan kisah cinta antara Dikta, seorang mahasiswa hukum yang pintar dan tanggung jawab, serta Nadhira, seorang siswi SMA yang malas namun memiliki sifat baik. Mereka berdua memiliki hubungan yang kompleks, terjebak dalam perjodohan yang dilakukan orang tua masing-masing. Meski sudah memiliki pacar, mereka saling membantu dalam tugas sekolah dan akhirnya jatuh cinta. Cerita ini menggambarkan perjalanan emosional yang penuh tantangan dan kepercayaan diri.
Kelebihan Novel (Analisis Kritis)
Salah satu kelebihan utama dari “Dikta dan Hukum” adalah pengembangan karakter yang sangat baik. Dikta dan Nadhira dibangun dengan detail yang cukup dalam, membuat pembaca mudah merasa terhubung dengan mereka. Narasi yang digunakan oleh Ara juga sangat menarik, dengan alur yang cepat dan penuh makna. Penggunaan dialog yang natural dan gaya penulisan yang sederhana membuat kisah ini mudah dipahami dan dinikmati oleh berbagai kalangan.
World-building dalam novel ini juga cukup menarik. Meskipun cerita ini berlatar dunia nyata, Ara berhasil menciptakan lingkungan yang hidup dan realistis. Pacing yang baik menjaga pembaca tetap tertarik sepanjang cerita, tanpa terasa membosankan.
[IMAGE: Dikta dan Hukum novel penulis Dhia’an Farah]
Kekurangan & Kritik Konstruktif
Meskipun “Dikta dan Hukum” memiliki banyak kelebihan, ada beberapa aspek yang bisa dikritik. Salah satunya adalah penggunaan nama Jeno dalam serial web yang diangkat dari novel ini. Banyak penggemar NCT, khususnya NCTzen, merasa bahwa penggunaan nama Jeno tanpa izin dapat melanggar hak cipta. Hal ini menimbulkan kontroversi dan membuat banyak orang khawatir akan dampaknya terhadap karya dan reputasi penulis.
Selain itu, beberapa bagian cerita terasa agak terlalu cepat bergerak, sehingga membuat pembaca merasa kurang puas dengan perkembangan karakter. Meskipun demikian, hal ini tidak mengurangi keseluruhan kualitas karya ini.
[IMAGE: Dikta dan Hukum novel penulis Dhia’an Farah]
Kesimpulan & Rekomendasi
Secara keseluruhan, “Dikta dan Hukum” oleh Dhia’an Farah adalah novel yang sangat menarik dan layak dibaca. Dengan narasi yang kuat dan karakter yang menarik, karya ini mampu menyentuh hati pembaca. Meskipun ada sedikit kritik terkait penggunaan nama Jeno, kualitas cerita tetap menjadi nilai plus yang tak terbantahkan.
Saya memberikan peringkat 4.5/5 bintang untuk novel ini. Jika Anda mencari kisah cinta yang penuh makna dan emosi, maka “Dikta dan Hukum” adalah pilihan yang sangat baik. Novel ini sangat direkomendasikan bagi penggemar genre drama romantis dan pembaca yang ingin menikmati kisah yang menginspirasi.
[IMAGE: Dikta dan Hukum novel penulis Dhia’an Farah]
[IMAGE: Dikta dan Hukum novel penulis Dhia’an Farah]
