Apa Itu Keras Hati Dalam Konteks Agama? Ini Penjelasannya

Keras hati dalam konteks agama sering kali dikaitkan dengan kekerasan jiwa dan ketidakmampuan seseorang untuk menerima nasihat atau pelajaran dari Tuhan. Dalam Islam, istilah ini dikenal dengan “qawasah al-qalb” yang merujuk pada kondisi hati yang mengeras, membeku, atau membatu karena banyaknya dosa dan maksiat kepada Allah SWT.

Pengertian Keras Hati

Menurut buku Akidah Akhlak karya Toto Edidarmo dan Mulyadi, keras hati adalah kondisi hati yang mengeras, membeku, atau membatu karena banyaknya dosa dan maksiat kepada Allah SWT. Kondisi tersebut menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan antara yang benar dan yang salah. Orang yang keras hatinya cenderung menjauhi kebenaran, mendekati kebatilan, menyukai keburukan, dan mencintai kejahatan.

Dalil Keras Hati

Keras hati telah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Di antaranya:

Surah Al Baqarah Ayat 74:
“Setelah itu, hatimu menjadi keras sehingga ia (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal, dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar. Ada pula yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya, dan ada lagi yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Surah Al Hajj Ayat 53:
“Di mana setan itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan hatinya keras. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu benar-benar dalam perselisihan yang jauh (dari kebenaran).”

Surah Az Zumar Ayat 22:
“Maka, apakah orang yang Allah bukakan hatinya untuk (menerima) agama Islam, lalu mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang hatinya membatu)? Maka, celakalah mereka yang hatinya membatu dari mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.”

Penyebab Keras Hati

Seseorang menjadi keras hati karena beberapa faktor, di antaranya:

  • Terlalu Banyak Berbuat Dosa
  • Jarang Berzikir dan Banyak Bicara (Membual)
  • Jarang Mengingat Kematian dan Jarang Beribadah
  • Mendengarkan Hal-hal yang Negatif dan Sia-sia
  • Berlebihan dalam Makan, Tidur, Berbicara, dan Bergaul

Cara Melembutkan Keras Hati

Untuk melembutkan keras hati, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Menjaga ketaatan terhadap perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
  2. Sering berdzikir dan membaca Al-Qur’an.
  3. Mengingat kematian dan menjalankan ibadah secara rutin.
  4. Menghindari perkataan yang sia-sia dan menghindari lingkungan yang tidak sehat.
  5. Menjaga kebersihan hati dengan menumbuhkan rasa takut kepada Allah dan menjauhi kebiasaan buruk.

Tanda Orang Keras Hati

Beberapa tanda orang yang keras hati antara lain:

  1. Tidak terluka hatinya jika berbuat buruk.
  2. Tidak terpengaruh hatinya saat mendengar ayat-ayat Al-Qur’an.
  3. Suka bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan.
  4. Tidak bertobat meskipun terkena cobaan dari Allah.
  5. Tidak takut kepada Allah dan tidak mampu membedakan perbuatan makruf dan munkar.

Dengan memahami pengertian, dalil, penyebab, dan cara melembutkan keras hati, kita dapat menjaga kestabilan hati dan menjauhi sifat yang tidak baik. Semoga kita semua terhindar dari sifat keras hati dan selalu menjaga hati yang lembut serta bersih dari dosa dan maksiat.

Pos terkait