Ringkasan Berita
Cerita drama yang terdiri dari lima babak ini menghadirkan perjalanan emosional antara Joko Sudiro dan Mei Wang. Setiap babak menampilkan detail tokoh, perwatakan, serta perubahan karakter yang terjadi seiring dengan alur cerita. Mulai dari perkenalan, konflik, hingga pertemuan kembali, setiap babak membutuhkan tata panggung, kostum, tata rias, musik, dan tata lampu yang berbeda untuk menciptakan suasana yang sesuai.
Pendukung visual dan audio seperti gerobak bakmi, wayang potehi, pencahayaan remang-remang, musik ringan hingga tegang, serta kostum khas Indonesia dan oriental menjadi elemen penting dalam menampilkan cerita ini secara menarik.
Berikut adalah latihan soal dan kunci jawaban Kegiatan 1 Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 146 Kurikulum Merdeka. Kunci jawaban ini dibuat untuk membantu siswa kelas 11 SMA mempersiapkan diri untuk ujian sekolah. Siswa dapat belajar dan mengerjakan latihan soal ini terlebih dahulu sebelum melihat kunci jawaban yang ada.
Kegiatan 1
Jawaban:
1. Tokoh dan perwatakan:
Tokoh dan perwatakan dalam Babak 1: perkenalan
– Joko Sudiro = penuh cinta, punya rasa malu, berani, punya keteguhan hati, berperawakan layaknya orang Indonesia seperti berkulit sawo matang, wajah lokal identik bangsa Indonesia, bertubuh tegap dan postur tubuh yang biasanya
– Mei Wang = cantik, pemalu, bermata sipit, berkulit putih oriental, berambut hitam panjang
– Penjual bakmi = ceria, penuh jenaka, komunikatif, perasa, berperawakan layaknya orang campuran Sunda dan Tionghoa, berkulit putih, bertubuh ramping.
Tokoh dan perwatakan dalam Babak 2: berkunjung
– Joko Sudiro = penuh cinta, mengedepankan sopan santun, malu-malu, berkulit sawo matang, wajah lokal identik bangsa Indonesia, bertubuh tegap, dan postur tubuh yang biasanya, memakai peci, kaus dan celana panjang
– Mei Wang = cantik, pemalu, bermata sipit, berkulit putih oriental, berambut hitam panjang, bergaun panjang, rambut terikat.
Tokoh dan perwatakan dalam Babak 3: terpuruk
– Joko Sudiro = tak berdaya, lemah karena dipukuli terus-menerus, napasnya tersengal-sengal
– Sekelompok lelaki = bertubuh tegap, berwajah garang, kuat dan kejam
– Pemancing = bertopi jerami, berkaus tanpa kerah dan celana pendek selutut, bertubuh ramping dan berkulit sawo matang.
Tokoh dan perwatakan dalam Babak 4: pencarian
– Joko Sudiro = penuh bekas luka, bertubuh lebih kurus dari sebelumnya, berwajah lokal khas Indonesia, berjalan dengan tertatih, berpakaian kaus tanpa kerah dan celana panjang.
– Penjual bakmi = berwajah sedih tidak biasanya yang selalu ceria, bertubuh ramping, berwajah oriental, berbicara bahasa Sunda.
Tokoh dan perwatakan dalam Babak 5: bertemu kembali
– Joko Sudiro = berwajah lokal khas Indonesia, berkulit sawo matang, tubuhnya lebih bugar dari sebelumnya, ekspresinya mengharapkan bertemu cinta sejati, berpakaian kemeja dan celana jeans
– Mei Wang = berwajah cantik, berambut hitam panjang yang digerai, berkulit putih, mengenakan blus dan rok warna senada.
2. Tata panggung dari setiap babak:
Tata panggung dalam Babak 1: perkenalan
– Suasana malam hari seakan di depan rumah, ada jendela yang berseberangan dan pintu
– Mei Wang keluar dari pintu mendekati gerobak penjual bakmi
– Joko Sudiro mengamati dari jendela lalu ikut keluar mendekati gerobak
Tata panggung dalam Babak 2: berkunjung
– Suasana malam hari di teras depan rumah Mei Wang, dan dalam kamar Mei Wang dengan adanya wayang potehi
– Mei Wang berjalan keluar dari dalam kamar, bertemu dengan Joko Sudiro di teras
– Mereka berdua malu-malu sambil memulung kain taplak meja depan mereka hingga lecek
Tata panggung dalam Babak 3: terpuruk
– Suasana entah pagi atau malam, seakan di sebuah ruangan gelap dengan lampu pijar remang-remang
– Joko Sudiro duduk di kursi kayu dan diikat tangannya ke belakang
Tata panggung dalam Babak 4: pencarian
– Kesannya di jalan-jalan, di sini pemeran yang berperan penting untuk menunjukkan kesan pencarian tersebut
– Ada gerobak penjual bakmi pula dan penampakan rumah Mei Wang
Tata panggung dalam Babak 5: bertemu kembali
– Kesannya di sebuah pertunjukan wayang, dengan adanya wayang-wayang, pakaian dalang, peralatan musik jawa, dan layar serta lampu pewayangan
– Kursi-kursi penonton
3. Kostum dan tata wajah:
Kostum dan tata wajah dalam Babak 1: perkenalan
– Joko Sudiro = kostumnya memakai kaus, peci dan sarung, tata wajahnya natural layaknya orang khas Indonesia
– Mei Wang = kostumnya memakai kaus, celana panjang, rambut digerai, tata wajahnya natural khas oriental
– Penjual bakmi = kostumnya memakai kaus tanpa kerah, celana panjang dan mengalungkan serbet di leher, tata wajahnya natural khas orang Tionghoa
Kostum dan tata wajah dalam Babak 2: berkunjung
– Joko Sudiro = kostumnya memakai kaus berkerah dan celana panjang, rambutnya rapi, tata wajahnya natural khas orang Indonesia
– Mei Wang = kostumnya memakai gaun panjang dan rambut diikat, tata wajahnya natural khas oriental
Kostum dan tata wajah dalam Babak 3: terpuruk
– Joko Sudiro = kostumnya kaus yang robek-robek penuh percikan darah, tata wajahnya ada luka-luka sayatan, pukulan, dan percikan api
– Sekelompok laki-laki = kostumnya berpakaian tidak seragam, tata wajahnya terkesan jahat dan kuat
– Pemancing = kostumnya berkaus, celana pendek selutut, bertopi jerami, tata wajahnya natural layaknya khas orang Indonesia
Kostum dan tata wajah dalam Babak 4: pencarian
– Joko Sudiro = kostumnya kaus dan celana pendek selutut, tata wajahnya ada bekas luka-luka di beberapa area saja
– Penjual bakmi = kostumnya bertopi, berkaus tanpa kerah dan celana panjang, tata wajahnya khas orang Tionghoa
Kostum dan tata wajah dalam Babak 5: bertemu kembali
– Joko Sudiro = kostumnya kemeja dan celana jeans panjang, berambut rapi, tata wajahnya natural khas orang Indonesia yang segar bugar
– Mei Wang = kostumnya blus dan rok warna senada, rambutnya digerai, tata wajahnya natural khas oriental
4. Musik dan efek suara:
Jenis musik dan efek suara dalam Babak 1: perkenalan
Musik mengalun ringan, lalu sedikit ceria ketika di bagian penjual bakmi meledek kisah Joko dan Mei dengan bernyanyi, lalu musik meredup menutup babak ini
Jenis musik dan efek suara dalam Babak 2: berkunjung
Musik mengalun ringan, lalu tidak ada musik ketika Joko dan Mei berbicara soal wayang potehi hingga akhir babak ini
Jenis musik dan efek suara dalam Babak 3: terpuruk
Musik mengalun keras ketika Joko disiksa, lalu musik meredup di akhir babak
Jenis musik dan efek suara dalam Babak 4: pencarian
Musik mengalun ringan diselingi dengan efek suara yang menunjukkan kesia-siaan Joko dalam mencari Mei Wang, lalu musik meredup di akhir babak
Jenis musik dan efek suara dalam Babak 5: bertemu kembali
Musik mengalun ringan, lalu sedikit kencang ketika Joko dan Mei bertemu kembali, lalu musik meredup di akhir babak
5. Tata lampu:
Tata lampu dalam Babak 1: perkenalan
Tata lampunya menunjukkan suasana malam hari, dengan lampu depan rumah yang menyala dan di sekitar pemeran terkesan gelap
Tata lampu dalam Babak 2: berkunjung
Tata lampunya fokus pada Joko dan Mei, seakan di teras rumah di malam hari
Tata lampu dalam Babak 3: terpuruk
Tata lampunya seakan membuat sesak, tampak remang-remang
Tata lampu dalam Babak 4: pencarian
Tata lampunya bergantian menyala dan meredup yang bergantung pada ekspresi Joko dalam pencariannya
Tata lampu dalam Babak 5: bertemu kembali
Tata lampunya fokus pada wajah Mei yang seakan berkilau bagai berlian, lalu fokus pula pada tubuh Joko yang terdiam menghadap Mei.
